See You Again

31 4 0
                                    

Jam 08:15 ,upacara bendera baru saja selesai. Upacara kali ini benar-benar membosankan di banding upacara yang sudah-sudah. Biasanya upacara yang lain bisa selesai jam 07:45,eh ini malah nambah 30 menit. Itu karena amanat pembina upacara kali ini sangatlah panjang dan membuat para peserta upacara bosan dan kepanasan. 

Pelajaran pertama di hari senin adalah Seni Musik,lumayan lah bisa ngadem di studio musik. Materi hari ini kita disuruh memilih alat musik  apa yang akan kita mainkan dalam pertunjukkan musik yang akan diselenggarakan akhir tahun. Setiap kelas di beri waktu 15 menit untuk menampilkan beberapa lagu.

Kelasku memutuskan akan memainkan 4 lagu,2 diantaranya akan di remix. 4 lagu itu adalah kesempurnaan cinta,dekat di hati,love me like you do,dan sewindu. Lagu dekat di hati akan di remix dengan lagu love me like you do. Lagu -lagu yang sudah dipilih akan di aransemen oleh Pak Arif,guru seni musik. Dan pada saat menampilkannya nanti tidak hanya menggunakan alat musik modern tapi juga menggunakan alat musik tradisional dan juga pianika.

Aku dan beberapa temanku memilih alat musik tradisional yaitu gamelan. Kita berlatih di tempat yang berbeda. Yang memilih alat musik modern berlatih di studio musik sedangkan gamelan berlatih di auditorium . Gamelan terdiri dari beberapa alat musik,antara lain itu saron,kenong,kempul,gong,kendang,balungan,dll. Almira dan aku kebagian memainkan balungan, Mysha dan Jinan kebagian memainkan saron, Aceline dan Regita kebagian bonang,dan yang lain sedang memilih alat musik. Hari ini yang akan dilatih oleh Pak Arif,hanya yang memegang  saron,bonang,dan balungan.

Tak terasa,bel istirahat sudah berbunyi. Kita langsung keluar dari auditorium lalu ke kantin,untuk mengisi perut yang dari tadi tereak-tereak minta diisi. Aku,Mysha,Jinan,Adrien,Ara,dan Acelin duduk di meja ketiga lagi makan bakso,tiba-tiba ada 2 orang yang duduk di sebelahku dan Acelin. Awalnya kukira itu adik kelas atau kakak kelas tapi sewaktu aku melihat baju yang dipakai orang yang duduk di sebelah Acelin,ternyata mereka itu mahasiswa universitas UGM diliat dari jas yang mereka pakai. Acelin memberiku kode untuk melihat orang yang ada si sebelahku dengan cengiran konyolnya. Aku menolehkan kepalaku ke arah orang yang duduk di sampingku tadi,dan jengjengjeng ternyata dia Kak Rafi,pantas saja Acelin sedari tadi nyengir terus.

"Hai,semua. Bolehkan gue duduk di sini soalnya meja yang lain udah pada penuh semua,"izin Kak Rafi kepada yang lain.
"Iya boleh kok,lagian siapa juga yang ngelarang,duduk tinggal duduk kok,Kak,"tuturku santai.
"Klasik amat,Kak,alasannya,bilang aja mau modusin Aileen,"sindir Jinan.
"Jadi gini nih cara lo modusin cewek,Raf. Mainstream banget gila,pantes ngga pernah sampe taken. Dan lo yang namanya Aileen?,"tanya teman Kak Rafi dan hanya ku jawab dengan anggukan.
"Kenalin gue Raka,temen sekampusnya Rafi, Rafi sering banget curhat tentang lo. Kata dia lo itu manis,lucu,cerewet,cantik,dan lo itu udah bikin dunia dia jungkir balik. Dan dia nyesel banget karena mmmph," sebelum menyelesaikan omongannya,mulut Kak Raka langsung di sumpal oleh Kak Rafi dengan siomay yang tadi dia bawa supaya tidak mengoceh terlalu banyak.

"Nanti pulang bareng gue ya,Leen. Gue nanti bilang sama abang lo,kok. "ucapnya sambil berlalu dari kantin bersama temannya itu.

                                   <3<3<3<3
Teman-temanku langsung mengerubutiku sepulangnya aku dari kantin. Mereka menanyakan perihal hubunganku dengan Kak Rafi yang merupakan seorang alumni sekolah ini. Berbagai macam pertanyaan dan pernyataan di lontarkan beberapa anak sekelas,tapi aku hanya diam saja,malas meladeni mereka. Karena sekali diladenin nanti bakal keterusan. Dasar manusia kepoo.
                   
                                  <3<3<3<3
Waktu berlalu dengan begitu cepat,bel pulang sekolah sudah berbunyi 30 menit yang lalu. Tapi aku masih berada di kelas menunggu Kak Rafi yang katanya ingin pulang bareng. Beberapa anak kelasku juga masih menetap dikelas. Saat aku sedang mengobrol dengan teman kelasku,Kak Rafi datang dengan gaya coolnya.

"Maaf ya udah nunggu lama,soalnya tadi ada urusan dulu sama waka kesiswaan. Lo ngga marah kan?"tanya Kak Rafi.
"Iya ngga papa kok. Yaudah yuk pulang sekarang udah sore nih. Hey,guys,gue duluan ya,"ajakku dan tak lupa berpamitan pada teman yang ada di kelas. Lalu melangkahkan kakiku keluar kelas disusul Kak Rafi. Sepanjang perjalanan ke parkiran,Kak Rafi selalu mencoba mengajakku bicara tapi aku hanya menjawab singkat saja sampai kami tiba di parkiran.

"Inih helmnya ,"ujar Kak Rafi sambil menyodorkan helmnya.
Tanganku menerima helm yang disodorkannya lalu memakainya. Karena motornya tinggi,jadi saat aku mau naik,aku dibantuin sama Kak Rafi.
"Udah siap,Leen?"tanya Kak Rafi kepadaku yang sedang membetulkan posisi dudukku yang menyamping.
"Udah,Kak. Eh iya,bawa motornya jangan cepet-cepet ya,"pesanku.
"Ciee,modus banget sih lo,pengin banget ya lama-lama dideket gue,"ucapanya dengan gaya sok kepedean.

Reflek tanganku memukul bahunya dengan agak keras saat mendengar jawabannya,tetapi dia malah ketawa-ketawa.

"Dih,yang ada lo tuh yang mau modusin gue bukan gue yang mau modusin lo,"balasku.
"Masa sih,buktinya lo minta gue ngga boleh cepet-cepet bawa motornya,"ledeknya.
"Dah ah cape gue ngomong sama lo. Sekarang lo mau nganterin gue ngga? Kalo ngga jadi,gue balik sendiri nih,"tukasku dengan muka jengkel.
"Ya elah,gitu aja ngambek. Ya udah ayok kita pulang,"ucap Kak Rafi dengan senyum tipis,lalu dia menyalakan mesin motornya,kemudian menjalankan motornya menuju rumahku.
                                    <3<3<3<3

You're The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang