Pemilik Baru

39 4 1
                                    

Bercermin adalah hal pertama yang kulakukan saat aku baru saja bangun tidur. Khawatir jikalau mataku berubah jadi mata panda karena semalam suntuk aku berperang dengan hatiku sendiri tentang perasaanku,sampai-sampai aku baru tertidur ketika jam menunjukkan pukul 2:30. Untung saja mataku tidak begitu hitam,bisa berabe kalo mataku jadi kaya panda. Pasti nanti saat sedang jalan bareng teman-temanku di acara Campus Fair,mereka akan menanyaiku tentang mata pandaku itu.

Hey,ngomong-ngomong tentang Campus Fair sekarang jam berapa nih? Reflek mataku melihat ke arah jam yang ada di dinding. 08:30,mampus setengah jam lagi acaranya di mulai.

Buru-buru aku turun dari kasur dan mengambil handuk,lalu langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi.

                                       <3<3<3<3

"Kakak,itu temennya udah dateng. Cepetan turun,"teriak mamah dari bawah.
"Iya mah,sebentar lagi nyisir dulu nih,"jawabku.

Setelah selesai menyisir aku turun ke bawah sambil berlari. Aku mengambil sepatu yang akan kupakai di rak yang ada di dekat pintu. Lalu memakainya.
"Ayok,kita berangkat,udah telat nih. Mah,kakak berangkat dulu ya,Assalamu'alaikum,"ajakku kepada Jinan dan tak lupa pamit pada mamah.
"Tante kita berangkat dulu ya,Assalamu'alaikum,"pamit Jinan kepada mamah.
"Wa'alaikumsalam,hati-hati naik motornya. Jangan lupa berdoa,"pesan mamah kepada kami yang telah melaju membelah jalanan.

                                       <3<3<3<3

Setibanya di pelataran acara Campus Fair diselenggarakan,aku langsung di marah-marahin karena datang terlambat.
"19 menit. Lo telat 19 menit,Leen. Mana janji lo yang katanya mau ngga telat?"tanya Nesya menagih janjiku. Aku hanya diam merasa bersalah pada mereka karena lagi-lagi aku telat.
"Gue minta maaf. Semalem gue insom dan baru tidur jam tengah tiga,jadinya gue bangun kesiangan deh. Gue janji lain kali,gue ngga bakal dateng telat,"ucapku.
"Kita ngga butuh janji lo. Kita butuhnya itu usaha lo buat nepatin janji lo sendiri. Jangan bikin janji,kalo lo ngga bisa nepatinnya,"tukas Adrien yang menusuk hatiku.
"Maaf,"tuturku lirih.
"Kali ini kita maafin,lo. Tapi lain kali lo ngga boleh kaya gini lagi,"pesan Jinan.
"Thanks,"ucapku semangat sambil memeluk mereka semua.

Tiba-tiba Kak Rafi datang menghampiri dan menyapa kami seorang diri. Aku langsung melepas pelukanku,lalu menghadap dia.

"Hai,"sapanya pada kami semua.
"Hai,"jawab kami berbarengan,membuat kami semua tertawa karena tingkah konyol kami.
"Sorry gue datengnya telat,"ucapnya.
"Gila jodoh banget mereka,datengnya sama-sama telat,"tutur Acelin yang membuatku tak tahan untuk tak menoyor kepalanya.
"Dateng telat kok jodoh. Yang ada,kalo dateng telat tuh bencana,karena gue bakal di marahin sama kalian semua,"kataku sarkatis.
"Udahlah,ngga usah berantem. Ngga papa kok,Kak,sante aja sama kita kita. Mending sekarang kita masuk,"lerai Regita seraya mengajak kami untuk masuk ke dalam gedung.

Kita masuk ke dalam gedung tempat acara Campus Fair bersama-sama. Ternyata di dalam sudah sangat ramai sekali oleh pengunjung. Banyak sekali kampus-kampus atau universitas yang ikut berpartisipasi dalam acara ini. Saat sedang berjalan keliling gedung ini,aku sering sekali tertabrak oleh pengunjung lain. Lantas Kak Rafi memiliki inisiatif memegang tanganku,katanya biar aku ngga ilang. Awalnya aku merasa risih karena rasanya aku seperti anak kecil yang gampang ilang kalo lengah dari penjagaan orang tua,tapi lama kelamaan rasa risih itu berubah jadi nyaman. Kita bergandengan tangan sampai kita keluar dari gedung itu. Hampir 3 jam kita bergandengan tangan,teman-temanku tidak ada henti-hentinya menggoda kami. Walaupun di goda teman-temanku,Kak Rafi nampak tak ingin melepas gandengannya. Jadinya aku yang melepas gandengan itu dan teman-temanku mendesah kecewa karena bahan kecengan mereka sudah berakhir.
"Yah,kok di lepas,Leen,"rajuk Mysha.
"Lagian ngga ada yang ngelarang kalian gandengan,kok. Kita malah seneng kalo kalian deket kalo bisa kalian jadian aja sekarang,"celoteh Ara asal.
"Ish,kalo ngomong dipikir dulu,Ra,"omelku.
"Hahaha,ngga papa kali,biarin aja,mereka penginnya kita pacaran,kalo lo pengin juga ngga? Kalo gue sih pengin banget,"tanya Kak Rafi dengan muka polosnya.

Semua yang ada disitu terkejut mendengar ucapan Kak Rafi,termasuk aku. Entah itu serius atau tidak,tapi sukses membuat degup jantungku menjadi tidak normal.

"Ups,kode keras noh,Leen. Sikat aja lah,daripada nungguin si Rafa yang ngga jelas itu,"tukas Jinan
"Eeeh,gatau deh,Kak. Bingung jawabnya,"ucapku kikuk.
"Aduh,kok gue jadi ngomong ngelantur gitu. Sorry ya gue ngga maksud begitu. Ada saatnya kok gue ngomong gitu,tapi waktunya bukan sekarang,"timpal Kak Rafi yang semakin membuat jantungku berdegup tak normal. Kalau bukan sekarang berarti suatu saat nanti dia bakal ngelakuin hal itu. Memikirkannya saja sudah membuat wajahku terasa panas. Inget Aileen,di hati lo cuma ada Rafa. Lagi-lagi isi hatiku memperingatkanku tentang si Rafa. Cukup,tak adakah kesempatan untukku mencintai orang lain selain dia. Selain Rafa berarti bisa jadi Kak Rafi atau orang lain.

"Yah,kenapa ngga sekarang aja sih,Kak?"tanya Ara.
"Takut Aileennya gamau. Kan dia lagi suka sama orang lain. Gue bakal ngucapin itu kalo hati dia udah sepenuhnya kosong dan ngga ada lagi nama orang lain yang terukir di sana,"jawab Kak Rafi yang tanpa dia sadari membuatku meringis mendengarnya.
"Emang dia lagi suka sama siapa,Kak? Setauku dia ngga lagi suka sama siapa-siapa deh,"tukas Acelin bohong.
"Rafa mungkin. Sesekolah juga tau kali,kalo mereka pernah deket. Ngga mungkin banget kalian yang notabene sahabatnya ngga tau, "saat menyebutkan nama itu muka Kak Rafi berubah datar,tapi sedetik kemudian berubah lagi menjadi muka yang kaya biasanya.
"Makan yukk,gue laper nih,"ajak Kak Rafi sambil menggandeng tanganku menuju motornya.

Kita keluar dari parkiran,lalu pergi ke warung makan yang ada di dekat situ. Setelah makan sahabatku langsung pulang ke rumah masing-masing,dan aku pulang diantar oleh Kak Rafi.

Jika kau memang mencintaiku,tolong perjuangkan aku. Ingin sekali aku merasakan,rasanya di perjuangkan oleh orang yang mencintaiku. Karena sebelumnya hanya aku saja yang berjuang dan dia tidak. Jadi tolong perjuangkan aku,dan aku juga akan memperjuangkanmu yang telah memperjuangkanku.

Ubahlah ukiran nama dia menjadi namamu. Isilah hatiku yang kosong ini dengan cintamu karena dia tidak pernah berniat mengisinya. Hilangkanlah nama dia dari pikiranku lalu munculkanlah namamu dari pikiranku.

Buatlah cerita tentang kita yang dapat menandingi cerita tentang aku dan dia. Jadilah pemilik hatiku ini yang telah ditinggalkan pemilik sebelumnya yang tidak pernah berniat untuk kembali. Aku akan memberikan hatiku ini padamu,jika kau memang serius padaku. Aku akan menunggumu yang ingin menyembuhkanku dari rasa sakit yang menggerogoi hati dan tubuhku yang disebabkan oleh ketidakpastian yang dia berikan padaku.

Dan terlebih untuk hatiku,aku ingin kau menyerah. Menyerah untuk menunggu dia. Dia yang dulunya menjadi pemilikmu. Tapi sekarang sudah tidak lagi,pemilik itu sudah berubah. Pemilik baru itu akan berjuang untuk mendapatkanmu. Bukan hanya kau yang akan berjuang kali ini tapi dia juga akan memperjuangkanmu. Dan dia juga yang akan menyembuhkan lukamu yang telah ditorehkan oleh pemilik lama. Jadi,aku mohon terimalah dia menjadi pemilik barumu. Izinkanlah dia mengisi dan menyembuhkanku

                                       <3<3<3<3

You're The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang