• 04 •

1.3K 171 80
                                    

Sudah setengah Jam Louis menunggu  Medyo di lobby dan Louis sudah mulai bosan. Louis jadi berpikir kemungkinan Medyo sengaja berlama-lama agar Louis bosan dan akhirnya pulang. Louis kembali berdiri untuk mencari Medyo, sedangkan seorang resepsionis kantor sudah bosan dengan pertanyaan Louis. "Hey, Medyo masih lama?"

Resepsionis tadi pasrah dan akhirnya mengantar Louis ke ruangan Medyo. Medyo masih sibuk membereskan barangnya, ia belum melihat Louis yang sudah duduk di kursi. "Selamat sore perusak hubungan."

"Heh, Lewis. Siapa yang menyuruhmu duduk disitu? Kau mau melamar."

"Aku sendiri. Aku melamarmu, ew." Medyo hanya tersenyum miring mendengar jawaban Louis.

"Aku adalah human resources development di kantor ini." Medyo lalu menggantung tas yang diberikan Nadine pada bahunya, ia kemudian menumpuk tiga bukunya dan membawa buku itu di tangannya. Medyo berjalan mendekati Louis, ia terkekeh pelan. "Ayo, keluar."

"Kau mengusir aku setelah kau mengambil uangku? Dasar penipu."

"Aku akan memperbaiki hubunganmu. Tapi bukan disini, kita ke café yang ada di sebelah gedung ini, untuk membicarakannya. Tempat aku menunjukkan video Nadine," Medyo mengangguk menunggu respon dari Louis yang diam seperti sedang berpikir keras.

Louis berdiri dari duduknya, ia melihat sekelilingnya. Dia kemudian menunjuk hidung Medyo. "Heh, Maddy. Kau mau menipuku lagi? Kau sengaja mengajak aku café, lalu aku yang membayar minumanmu. Enak saja, tidak. Lebih baik kita ke apartemenku."

Medyo mendengus kesal. "Aku yang akan membayar minumanku sendiri. Kalau kau juga mau, aku yang bayar."

"Kau serius?" tanya Louis membuat Medyo mengangguk. "Baik. Ya, sudah. Ayo."

Medyo berjalan beriringan dengan Louis. Tiba-tiba saja Medyo menepuk bahu Louis. "Ngomong-omong, uang yang kau berikan padaku itu kurang. Gajiku bahkan berkali kali lipat lebih banyak daripada itu."

"Anggap saja dengan kau membantu aku ini, itu akan mengurangi dosamu yang sudah merusak hubunganku dengan Nadine," jawab Louis lalu melangkahkan kakinya beriringan dengan Medyo untuk menuruni tangga eskalator. Medyo hanya melirik Louis sekilas, ia sudah tidak peduli lagi kalau ia dicap sebagai perusak hubungan, untuk apa dia memikirkan perkataan Louis Tomlinson jika dengan merusak hubungannya dengan Nadine membuat Medyo mendapatkan tas Louis Vuitton.

+

Medyo menyesap mocktail-nya selagi ia menggeser layar ponselnya untuk membalas pesan dari temannya dan itu sudah berlangsung sejak mereka ada di café. Melihat Medyo yang hanya sibuk bermain dengan ponselnya, Louis mendengus sebal, "Sebenarnya kau mau melakukan apa untuk memperbaiki hubunganku?"

Medyo masih tersenyum sesekali terkikik menatap ponselnya seolah tidak mendengar Louis yang baru saja bertanya. "Maddy! Kapan kau mulai membuat hubunganku seperti semula."

Medyo tersentak dan langsung meletakkan ponselnya. Ia lagi-lagi menunjukkan cengiran khasnya pada Louis, "Oh maaf. Hehehe."

Medyo membuka tasnya lalu memberikan buku pada Louis. "Itu cara menjadi pacar yang romantis."

"Apa? Kau pikir aku ini remaja yang baru mengalami puber dan baru mau pacaran. Aku mau hubunganku seperti semula!"

"Caranya kau memperbaiki hubunganmu, ya jadilah pacar yang baik. Kau bisa bertanya padaku tentang Nadine."

"Tentu saja aku akan bertanya, aku rugi merelakan gajiku raib jika aku malu untuk bertanya," potong Louis, Medyo hanya memutar bola matanya membiarkan Louis untuk membuka buku pemberiannya. Karena melihat Louis yang sedang membuka bukunya, Medyo menggunakan kesempatan itu untuk membaca dan membalas pesan dari temannya.

Cocky & SassyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang