"Aku pulang!" teriakku saat membuka pintu. Tak ada jawaban apa-apa.
"Boys! I'm home. Where are you?" teriakku lagi. Aneh! Biasanya the boys -yeah aku sudah mulai memanggil mereka begitu- langsung menyambut kedatanganku. Oh iya sekarang aku dan Harry sudah damai. Memang kedengarannya aneh, tapi memang begini haha
----FLASHBACK ON -----
Aku sedang duduk termenung di pinggir kolam renang. Yeah menikmati udara malam yang sedikit menenangkan. Ku lihat bintang yang bertaburan di langit. Mereka bersinar begitu terang dan damai. Seandainya hidupku bisa seperti cahaya mereka. Ah harapan bodoh itu muncul lagi.
Sebenarnya aku bukan mencari udara segar, tapi hanya menghindar dari Harry. Yeah meskipun aku sudah 3 hari disini tapi tetap saja aku masih alergi dengan sikapnya yang seperti bunglon. Terkadang sangat baik tapi tiba-tiba bisa sangat menyebalkan. Tak salahkan kalau aku bilang dia berkepribadian ganda?
Dan hebatnya sekarang aku hanya berdua dengannya. Louis dan Niall sedang pergi ke Nando's. Liam sedang pergi makan malam dengan Danielle, pacarnya. Sedangkan Zayn entahlah dia kemana.
Tiba-tiba pukulan kecil mendarat di pundakku. Harry sudah duduk manis disampingku. Senyum lebar terpatri di wajahnya.
"Ganggu ya?"
"Menurutmu?" Jawabku ketus sambil melihat tajam ke arahnya. Senyum lebarnya memudar seketika, Harry sepertinya bingung melihat sikapku.
"Maaf aku mau curhat. Boleh?" katanya pelan. Aku hanya mengangkat sebelah alisku. Curhat? Denganku?
"Um..boleh. Curhat apa?" Tanyaku sambil mengubah posisi dudukku. Hah! Bodoh! Bagaimana bisa aku mau mendengarkan curhatan Harry. Tapi entahlah aku merasa iba melihat wajahnya sekarang yang...yeah kau tau kusut dan sangat berantakan. Kini wajah Harry tepat berada di depanku. Terdengar Harry menghela nafas panjang.
"Soal wanita, Jenn. Aku galau" ucap Harry lirih sambil menutupi wajahnya. Ku lihat garis rahangnya mengeras menahan tangisnya agar tak pecah. but WAIT! Apa? Seorang Harry Styles anggota One Direction yang digandrungi ribuan -ralat: juataan- wanita masih galau karena seorang wanita! Poor you, Curly.
"bbbftt..Aku tak salah dengar kan?" tanyaku sambil menahan tawa. Aku merasa geli mendengar kata 'galau' meluncur bebas dari mulut seorang Harry Styles. Ku lihat Harry mendengus keras sambil menatap tajam ke arahku. "Okay sorry. Ceritalah"
Harry diam sejenak. Raut wajahnya semakin keras. Garis-garis keras semakin terpatri jelas di wajahnya. Rahangnya terkatup rapat. Sepertinya ini masalah besar untuknya. Ku lihat ia menatap kolam renang dengan tatapan kosongnya. Ku tepuk keras pundaknya, berharap itu menyadarkannya.
"HAH!" Harry terlonjak kaget. Sepertinya tepukanku sangat keras. Tapi tak apalah yang penting sekarang ia sudah sadar.
"Kau mau curhat aja lama. Lebih baik aku masuk" Aku pun berdiri. Sebenarnya aku hanya mengancam. Habis dia lama sekali.
"Maaf" ujar Harry sambil menahan tanganku. Raut wajahnya yang tadi mengeras sekarang berubah tak karuan. Sedih, menyesal, kecewa tercampur jadi satu. Aku tak tega melihatnya. Aku pun duduk disampingnya.
"Okay Curly. Let's start yours"
--------------skip cerita-------------
"Ya begitu akhirnya. Aku sedang harus bagaimana?" ucap Harry menutup ceritanya. Benar-benar diluar dugaanku. Harry sangat kacau. Wanita itu benar-benar keterlaluan. Berani-beraninya dia selingkuh dari Harry.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay On Me - Louis Tomlinson Fan Fiction
FanfictionJennifer Clawn Andersson. Gadis yang berusaha mendapatkan kebahagiaannya. Namun semua tak berjalan sempurna. Pertemuan tak terduga dengan seorang pria dengan mata biru itu membuatnya berani menyunggingkan sebuah senyuman diwajahnya. Inikah awal keba...