Aku duduk termenung sambil sesekali menyesap hot chocolate yang ada di tanganku. Yeah aku ada di balkon 'kamarku'. Tentu saja kamarku yang asli. Kamar kecil dengan tembok warna putih gading dengan ranjang kecil dipojok dan meja belajar di dekatnya. Kamarku sangat kosong? tentu saja tidak. Kamarku penuh dengan stuff-stuff yang mungkin akan membuatmu tertidur jika kusebutkan satu persatu haha.
Yeah aku kembali lagi ke rumah ini. Rumah kecil yang hangat dan menenangkan. Tapi yeah tetap saja rasa sunyi menyelimutinya. Sangat jauh berbeda dengan basecamp yang aku tempati 2 minggu ini. Tinggal dengan mereka membuatku sedikit merasakan hidup, yeah hidup yang menyenangkan maksudku.
Selama 4 tahun sejak meninggalnya ayahku, suasana rumah ini jauh berubah. Tak ada lagi canda tawa di meja makan saat makan malam. Tak ada lagi hangatnya perapian saat salju mulai turun. Tak ada suasana hangat natal seperti keluarga normal lainnya. Yeah, tentu saja keluargaku tak normal. Tak ada kehadiran pria tua yang terkadang bertindak sesukanya, tapi selalu memberikan pelukan hangat saat kau membutuhkannya.
Sekarang aku sendirian di rumah. Ibu ku pergi bekerja di sebuah konveksi kecil di pinggiran London.
Aku hanya menghela nafas panjang. Aku teringat suasana ramai basecamp One Direction. Bagaimana serunya saat berebut makanan dengan Niall. Serunya bermain monopoli dengan Zayn dan Liam. Berbagi cerita dengan Eleanor. Serunya saat memasak dengan Harry. Dan saat tertawa keras dengan Louis karena leluconnya. Yeah aku sangat rindu mereka.
But wait! Louis akhir-akhir ini sedikit bersikap aneh padaku. Yeah ia sedikit dingin padaku. Lebih tepatnya setelah pesta ulang tahunnya. Ku kira awalnya ia punya masalah dan tak ingin membaginya denganku. Tapi sampai detik terakhir aku di sana, ia tetap tak berubah. Dingin. Sampai-sampai Harry lah yang mengantarku pulang karena yeah ia tetap seperti itu. Dan aku sama sekali tak mengenal Louis yang seperti ini. Aku rindu dengan Louis yang ceria, seru, penuh lelucon. Bukan yang dingin seperti ini.
Tapi apakah The Boys (minus Louis) tau penyebab Louis seperti ini? Tapi mungkin saja. Lebih baik ku tanya mereka. Ku ambil I-Phone ku dan mulai mengetikkan pesan.
From : Jenn
To : Niall
Hi Nialler. What happened with Louis?
1 menit...
5 menit..
Tak ada balasan apapun dari Niall. Mungkin ia tak tau. Lebih baik aku sms yang lainnya.
From : Jenn
To : Zayn
Hi Z. What happened with Louis?
Hasilnya tetap saja. Nihil. Tak ada balasan apapun dr Zayn. Baiklah aku menyerah. Ku urungkan niatku untuk bertanya pada yang lainnya. Ku letakkan I-Phone ku di meja. Sesekali ku lihat, barang kali ada balasan dari Niall atau Zayn.
drrtt..ddrtt
Langsung ku ambil handphoneku dan membuka pesan masuk tadi.
From : Zayn
To : Jenn
Fikirlah sendiri!
Apa maksud Zayn ini? Memangnya apa salahku?
-----------------------------------
Author Note
Sorry part ini pendek bgt :( maap maap :(
mungkin habis part ini aku mulai lama ngepost next part. Soalnya udah mulai sekolah. tapi aku usahain setiap 2 minggu sekali buat post.
Oiya thank you sooooo muchhh buat 637 readers & 3 votes nya!! WOW INI AMAZAYN, PHENOMENIALL, FABULOUIS, BRILIAM, EXTRADIONHARRY sekalee. makin semangat buat lanjutin FF ini :) :3
Love ya all readers!! xx
P.S : aku ga tau foto apa buat part ini. Jadi aku kasih foto the boys! Hope you like it :) (itu the boys galau bgt ya)

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay On Me - Louis Tomlinson Fan Fiction
FanfictionJennifer Clawn Andersson. Gadis yang berusaha mendapatkan kebahagiaannya. Namun semua tak berjalan sempurna. Pertemuan tak terduga dengan seorang pria dengan mata biru itu membuatnya berani menyunggingkan sebuah senyuman diwajahnya. Inikah awal keba...