Huh. Sudah 2 bulan Jenn pulang ke rumahnya. Sepi rasanya. Biasanya ada yang membuat Niall teriak-teriak karena rebutan makanan. Dan biasanya malam-malam begini, Jenn dan aku nonton DVD di kamarnya. Huh semua berubah.
Tapi untunglah aku tadi menjemput Jenn dan makan malam dengannya. Ya lumayan lah sekedar melepas kangen. Sekarang aku hanya sendirian di ruang tamu. Niall pulang ke kampungnya di Mullingar, Zayn dan Liam ketiduran di depan video games, umm.. Lou--
BRRAAAKKK!!
"Holly in shit! Who's open ---" ku putar badanku melihat siapa yang membanting pintu seperti itu.
"Oh God LOUIS!"
Langsung ku sanggah tubuhnya dan membawanya ke sofa. Oh God! Louis terlihat kacau. Kemeja lusuh, mata memerah, dan...ah mulut bau alkohol. Aku pun berlari ke dapur dan kembali dengan seplastik es batu.
"GET OFF ME!" tangan Louis menepis tanganku dan membuang es batu yang akan sedikit menyembuhkannya
"Aku tak butuh bantuanmu! awas!" jelas Louis pun meninggalkanku.
Aku hanya diam. Membalasnya? Hah bodoh sekali. Membalas perkataan orang mabuk sama saja mencari masalah, apalagi jika marah. Kesal? Tentu saja! Kau sudah mencoba membantu tapi ditolak.
"Huh. Sudahlah. Mungkin dia ada masalah" aku pun menghela nafas dan beranjak ke kamar.
***
Ugh. kepalaku terasa berat. Kepalaku seperti tertimpa ribuan ton beban. Aku mulai mengingat apa yang terjadi semalam. Aku pergi dari Basecamp, lalu aku berhenti di McDonalds dan bertemu Sydney, dan....oh god I can't remembered anything else! Kepalaku semakin berdenyut keras jika aku memaksa mengingat semuanya.
Aku pun mencuci wajahku dan mencari aspirin di kotak obatku, tapi nihil. Aku pun berjalan gontai keluar kamar dan mencoba mencari aspirin di kotak obat lainnya.
"Morning Louis" sapa seseorang yang 'dulu' kuanggap bromance
Membalas sapaannya? Huh untuk apa. Lebih baik aku melanjutkan pencarian aspirinku.
"Aku tau kau mencari apa. Sudah kusiapkan di meja makan" Lanjut Harry sambil berjalan meninggalkanku sendiri.
Kuambil aspirin di meja dan meminumnya bersama dengan segelas air yang mungkin juga sudah disiapkan olehnya. Aku pun duduk sejenak dan memikirkan semuanya.
'Apa yang terjadi? Mengapa aku menjadi seperti monster yang menggila. Mengapa aku menjadi orang yang seperti ini. Hanya memperdulikan diriku sendiri. Sementara orang lain tetap peduli padaku, namun apa yang kulakukan? Apakah ku balas kebaikan mereka? Bagaimana aku membalasnya, untuk menerima kebaikan mereka saja aku tak ingin. Betapa menyedihkannya diriku.'
Ku bayangkan apa yang telah kulakukan selama beberapa hari ini.
Minggu lalu saat kami memiliki break week. Semua berkeliaran seperti orang gila. Niall langsung pergi ke Mullingar dan the boys ingin mengantarkan Niall ke airport. Liam pun datang ke kamarku dan mengajakku untuk ikut mengatarkan Niall ke airport, tapi apa yang kulakukan? masih lebih baik jika aku hanya menolaknya, aku menolak dan langsung pergi begitu saja.
Dua hari yang lalu Zayn memintaku untuk mengantarkannya ke apartemen Perry karena mobilnya sedang di bengkel. Betapa menyedihkannya dia, tapi yang kulakukan hanya menambah kesedihannya mungkin juga membuatnya sedikit kesal. Aku hanya diam dan langsung pergi dari hadapannya. Betapa jahatnya aku, disaat temanku membutuhkan pertolonganku, tapi aku malah diam saja.
Sekarang aku malah menyuekkan temanku yang sudah mencoba membantuku
Apa yang terjadi padaku? Mengapa aku menjadi seperti ini?
author note :
HI GUYS I'M BACK!! maaf aku udah off sekian lamanya:( maafkan daku :(
kalian pasti bete kenapa author yang satu ini ngaret sampe setahun. Sekali lagi maafkan aku :( aku memang author terlemot buat ngelanjutin cerita :( tapi aku usahain buat selesaiin cerita ini ASAP kay :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay On Me - Louis Tomlinson Fan Fiction
Fiksi PenggemarJennifer Clawn Andersson. Gadis yang berusaha mendapatkan kebahagiaannya. Namun semua tak berjalan sempurna. Pertemuan tak terduga dengan seorang pria dengan mata biru itu membuatnya berani menyunggingkan sebuah senyuman diwajahnya. Inikah awal keba...