Keesokan harinya.....
Marchel menjaga rachel dirumah sakit.
Ditempat tidur rachel terbaring.
Tangan rachel dipegang marchel dengan erat.Rachel pun terbangun dari tidurnya.
"Hhhaaaaa"rachel berteriak dam melepaskan tangan kanan marchel.
"Apa sih?,berisik banget sih lu pagi pagi"kata marchel sambil masih ngantuk.
"Lu ngapain pegang pegang tangan gue"rachel bertanya ke marchel.
"Megangin tangan lu?,kapan?,gue gak ngerasa"kata marchel sambil berpura pura tidak melakukan hal itu.
"Lupakan"kata rachel sambil kesal ke marchel.
"Okeh"marchel menjawab dengan selow.
Tiba tiba ada suara yang sering rachel dengar ditelinga rachel.
"Non.....non.....non.....,non...gak papa kan"tanya bibi sambil khawatir.
"Gak papa bi,lihat rachel,rachel gak papa kan"jawaban dari rachel.
"Syukurlah kalau non gak papa,bibi khuatir non"cakap bibi.
"Bibi tahu dari siapa?,kalau rachel disini"kata rachel bertanya kepada bibi.
"Dari temen non,ALEX"kata bibi.
Dalam hati rachel atau batin rachel.
"Alex.....alex tahu aku disini dari siapa?,aku tahu pasti dari feby ama stevy"kata rachel.
"Tok...tok...tok..."suara ketukan dari pintu ruang perawatan rachel.
"Masuk"kata rachel.
"Jegrek....."suara bukaan pintu dari pintu ruang perawatan rachel.
"Permisi,boleh saya periksa keadaan pasiaen,tapi kalian silahkan nunggu diluar"kata suster
"Baik dok"kata marchel.
Marchel dan bibi nunggu diluar.
Sepuluh menit kemudian...
"Dok gimana keadaanya"tanya marchel,
Bibi pun menyaut pembicaraan dokter dengan marchel.
"Gimana dok keadaanya"kata bibi bertanya kepada bibi.
"Mana keluarganya?"dokter bertanya kepada salah satu orang disana.
Lalu bibi ajukan tangan.
"Saya dok"kata bibi.
"Alhamdulilah,pasien boleh pulang sekarang"kata suster.
"Alahamdulilah"ucap bibi.
"Baik non,biar bibi ama pak anton yang kemasin barang barang non"ucap bibi.
Bibi dan pak anton mengemasi barang barang rachel.