1

562 11 0
                                    

Cinta? Apa itu cinta?

"Li bantuin gue dong" pinta Ghina memelas

"Bantuin apaan Ghin?" tanya Ali seraya mengernyitkan keningnya

"Ini lho, dikelas gue tadi ditanyain apa artinya cinta. Dan gue bingung mau jawab kaya gimana" jawab Ghina. Kemudian dia bersiap mengeluarkan buku serta pena dari tasnya

"Yah, Ghin. Lo kan tau gue gak pernah pacaran, gimana gue mau bantu lo?" balas Ali sekenanya. Aliando Syarief, laki-laki tampan, ramah terhadap orang-orang, serta laki-laki terpopuler dikampusnya ini tidak pernah berpacaran. Alasan mengapa ia tidak mempunyai pacar adalah ia masih ingin focus untuk menyelesaikan pendidikannya dan juga karena ia telah di tinggal Alya, kakak perempuan satu-satunya, wanita yang sangat ia cintai dan ia sayangi. Alya meninggal karena melindungi sang pacar dari sebuah pisau yang sangat tajam dan menusuk punggunya hingga menembus jantung. Ali melihat jelas sekali semua kejadian itu karena saat itu ia bersama Alya serta pacarnya. Kini ia menjadi anak tunggal yang hanya tinggal bersama Resi sang Ibu yang merupakan seorang pengusaha bakery. Ayahnya lebih dulu meninggalkan mereka saat Ali masih bayi, beliau menderita sakit hingga merenggut nyawanya.

"Hmm... yaudah deh Li, gapapa. Gue masih bisa nanya sama yang lain kok" ujar Ghina sedikit kecewa. Ali menyadari perubahan muka serta suara Ghina merasa bersalah.

"Maaf ya Ghin, gue gak bisa bantu lo. Maaf banget yaa?"

"Iya gapapa kok Li. Lo sih pake gak pernah pacaran segala, jadinya gak bisa bantuin gue ngerjain tugas deh" Ghina melipat tangannya di dada dan mengembungkan pipinya seperti anak kecil yang sedang melakukan aksi ngambeknya.

"Ciee... ada yang ngambek nih yee" goda Ali. Ghina tidak menghiraukan perkataan Ali. Ia masih merasa sangat jengkel pada Ali. Ide jahil pun muncul di pikiran Ali. Ia menggelitiki Ghina tanpa ampun

"AAARRGGHH... Aliiiiii!!!! Lo tuh ish!! Nyebelin bangeeett siihhhh!! Hahahahahaha"

"Hahahahaha makanya gak usah pake ngambek segala" ujar Ali yang terus menggelitiki Ghina.

"Aliiiii!!! Stoppp!!! Perut gue sakit ketawa muluuu!! Hahahahahaha"

Pagi menjelang siang, suasana di taman begitu mengasyikan untuk dipandang. Di tambah lagi melihat muda-mudi yang sedang tertawa bersama karena aksi jahil dari sang pemuda

***

"Assalamualaikum" sapa Ali begitu sampai dirumah

"Waalaikumsalam" balas Resi dan Ully

"Eh ada tante Ully" ujar Ali yang kemudian menyalami Resi dan Ully bergantian.

"Iya Li. Oh iya Li, kamu bisa nggak jemputin anak tante di bandara? Dia hari ini pulang dari Jepang" tanya Ully

"Tante punya anak? Ali kirain tante gak punya anak" ujar Ali polos. Sedangkan Ully hanya tersenyum menanggapinya

"Memangnya mama kamu gak pernah cerita ya Li?"

"Mama gak pernah cerita apa-apa tante" jawab Ali

"Gimana mama mau cerita, kamu nya aja sibuk terus. Kalaupun lagi senggang, kamu pergi sama Ghina" jelas Resi. Ali hanya tersenyum karena memang seperti itu lah Ali.

"Hmm... Ali bisa kok jemputin anak tante. Nama anak tante siapa?" tanya Ali to the point

"Prilly"

"Yaudah deh, Ali pergi dulu ya. Assalamualaikum" pamit Ali seraya berlalu

***

Bandara Soekarno-Hatta memang selalu ramai dengan para penumpang yang baru datang maupun akan pergi. Banyak orang berlalu lalang hingga membuat perempuan mungil ini kesulitan mencari seseorang yang akan menjemputnya. Semua para penumpang yang baru datang bersamanya sudah menemukan orang yang menjemputnya. Kini tinggalah perempuan mungil nan cantik yang belum di jemput.

"Kira-kira yang jemput siapa ya? Mama gak ngasih kabar lagi" gumamnya. Sedaritadi ia hanya berjalan kesana kemari seperti sebuah setrika. Kemudian ia ingat sesuatu

"Oh iya! Pantesan gak ada kabar dari Mama, HP nya kan dimatiin" gumamnya -lagi-. Ia pun segera menyalakan HP nya yang sedaritadi ia matikan karena sedang berada di pesawat. Sebuah pesan pun masuk

Prill, mama gak bisa jemput kamu. Mama lagi bantuin tante Resi bikin kue. Ada Ali yang jemput kamu

Mama

"Ali? Siapa dia? Anaknya tante Resi?" Ia mengerutkan keningnya karena sangat asing dengan nama itu. Sebuah tangan menyentuh pundak Prilly.

"Mmm... Prilly?" tanya pemilik tangan itu

"Yaa? Siapa ya?" tanya Prilly balik

"Kenalin, gue Ali. Gue disuruh tante Ully jemput lo" jawab Ali dengan menyodorkan tangannya

"Prilly. Oh, jadi kamu yang namanya Ali. Kamu anaknya tante Resi ya?" ujar Prilly sambil menjabat tangan Ali. Ali mengangguk menandakan bahwa ia berkata 'iya'

"Yaudah yuk, kita pulang"

***

Memandang indahnya langit malam adalah kegemaran Prilly. Saat ini ia tengah berada di balkon kamarnya dengan segelas hot chocolate serta sweater pink nya, karena malam ini suhu udara sangat dingin seperti di puncak.

"Hmm... akhirnya balik kesini juga. Udah bosen di Jepang terus" gumamnya sambil menyesap hot chocolate. Kemudian ia meletakan gelas yang bergambar doraemon itu di meja kecil yang berada di samping pintu dan merebahkan tubuhnya di sofa.

"Besok hari pertama kuliah dikampus yang baru! Waahh... gak sabar deh" serunya disertai senyumnya. Ia membayangkan kehidupan barunya di kampus yang baru Karena selama ini ia kuliah di universitas ternama di Tokyo. Ia memutuskan kuliah di Indonesia karena sudah bosan serta rindu dengan kedua orangtuanya. Selama di Jepang, Prilly tinggal bersama tante dan om nya.

"Kok lo malem-malem gini diluar? Gak baik lho malem-malem diluar. Anginnya gak bagus buat badan"

"Eh kamu Li, kirain siapa. Langitnya bagus banget buat dipandang. Dari kecil aku emang suka keluar malam-malam Cuma buat liat langitnya" balas Prilly bangkit dari duduknya dan berjalan sedikit ke sisi balkon yang mengarah kerumah Ali. Ia sedikit terkejut karena Ali tiba-tiba saja keluar dari kamarnya.

"Oh gitu. Gue boleh gak loncat ke balkon lo?" izin Ali

"Hah? Emangnya mau ngapain?" tanya Prilly bingung. Belum sempat Ali menjawab, ia langsung melompat ke balkon rumah Prilly. Jarak balkon rumahnya dengan rumah Prilly tidaklah begitu jauh. Sehingga ia mudah melompatinya.

"Eehhh" seru Prilly. Ali melompati balkon rumah Prilly dan kakinya sedikit tersangkut sehingga ia menabrak Prilly. Mereka pun jatuh dengan posisi Ali menindih tubuh Prilly. Mereka saling berpandangan. Degup jantung pun bergerak dengan cepat mengikuti deruan napas. Mereka terhanyut dalam suasana.

This is CintaWhere stories live. Discover now