6

255 7 0
                                    


Cinta yang tulus dan penuh kasih sayang datangnya dari hati. Dan cinta tidak akan datang jika dipaksakan.

Berita tentang Ali dan Prilly berpacaran sudah tersebar di seluruh kampus, bahkan Ghina pun telah mengetahuinya. Ia merasa kesal karena kalah dengan Prilly.

"Cih, kenapa gue kalah sama anak itu? Harusnya yang jadi pacar Ali tuh gue! Bukan perempuan kaya dia!" Dumelnya.

"Dengan sangat terpaksa, gue harus misahin kalian! Maaf ya Li. Tapi ini semua gara-gara cewek kampungan itu" gumamnya disertai senyum liciknya.

***

Sepasang kekasih baru saja memasuki koridor kampus. Beberapa mahasiswa maupun mahasiswi memandangi mereka dengan tatapan iri. Bagaimana tidak? Cowok populer di kampus ini berpacaran dengan cewek yang baru beberapa minggu menjadi mahasiswi. Sementara diluar sana banyak sekali mahasiswi yang sudah lama menginginkan Aliando -cowok populer tersebut-, termasuk sang sahabat, Ghina.

"Selamat ya Prill! Kalian berdua cocok deh. Gue jadi iri deh sama lo" ujar seorang mahasiswi begitu Ali dan Prilly berada di depannya.

Prilly hanya tersenyum menanggapinya. Begitu juga dengan Ali.

"Aaa Alii! Lo kenapa gak jadian aja sih sama gue? Gue kan gak kalah cantik dari Prilly" ujar mahasiswi lainnya.

Begitulah beberapa kata-kata yang terlontar dari mahasiswi-mahasiswi yang sempat -berusaha- mendekati Ali.

Prilly mempererat rangkulannya. Ia seperti takut Ali akan direbut perempuan lain. Ali tentu merasakan ketakutan yang dirasakan Prilly.

"Tenang sayang, aku gak aka ninggalin kamu. Aku pasti selalu disamping kamu" bisik Ali menenangkan Prilly. Prilly akhirnya luluh dengan kata.

***

Suasana kantin sedang ramai karena seluruh kelas kosong. Seluruh mahasiswa maupun mahasiswi menghabiskan waktu senggangnya dikantin.

Di dalam keramaian, sepasang mata sedang memperhatikan Ghina. Ghina sedang mengerjakan tugas di sudut kantin, dimana meja yang sudah menjadi langganannya dan juga Ali.

"Huft... sepi ya meja ini tanpa Ali. Padahal kan biasanya kalo gue lagi ngerjain tugas, Ali selalu bantuin dan ngisengin gue" gumam Ghina lirih. Tatapannya sendu melihat kursi yang menjadi objek di depannya.

"Li, kenapa lo malah lebih sering sama Prilly? Lo lupa kalo lo punya sahabat yaitu gue? Lo tuh sama kaya orang jaman sekarang. Dateng ke gue disaat lo butuh gue. Dan ketika lo senang, lo malah pergi ninggalin gue" gumam Ghina. Sebuah kristal bening jatuh dari pelupuk mata cantik Ghina. Ya, dia menangis

"Liat aja lo Prill. Gue akan menghancurkan hubungan kalian berdua. Dan gue akan mengambil Ali dari lo!" Tekad Ghina. Tangannya terkepal karena amarahnya yang tertahan. Ia pun membereskan buku-bukunya dan beranjak dari kantin.

***

Tampak sepasang kekasih yang sedang duduk di bangku taman. Mereka baru saja selesai mata kuliah matematika.

"Aaa... tadi matematika susah banget. Aku gak ngerti" seru Prilly kesal mengingat ia tak mengerti apa yang disampaikan dosen.

"Emangnya tadi kamu gak merhatiin dosennya?" Tanya Ali seraya memainkan pipi Prilly.

"Aku merhatiin kok. Tapi dosennya aja yang ngejelasinnya kecepetan. Kan aku jadi nggak ngerti. Terus disuruh ngerjain 5 soal tapi banyak banget" jelas Prilly seraya mengembungkan pipi chubbynya.

"Itu berarti kamu harus berusaha lebih keras lagi. Jangan menyerah, kamu harus tetap semangat" ujar Ali menyemangati Prilly

"Li, nanti masih ada kelas lagi gak?" Tanya Prilly manja. Tangannya merangkul lengan Ali. Ali tersenyum dibuatnya.

"Hmm... ada gak ya?" Goda Ali seraya menaik turunkan alisnya.

"Iih, serius Alii" rengek Prilly. "Abis ini gak ada kelas lagi kok sayang" jawab Ali disertai senyum centilnya. Prilly tersenyum dan mencubit hidung Ali.

"Iih, kamu tuh yaa" ujar Prilly. "Aduh duh... sakit tauu. Rasain nih" ujar Ali yang juga mencubit pipi Prilly.

"Oiya, nanti temenin aku ke toko buku ya. Aku mau beli buku sekalian beli novel" pinta Prilly. Ali mengacungkan jempolnya.

"Iya nanti aku temenin kok. Kan aku selalu disamping kamu" ujar Ali. Prilly tersenyum bangga pada Ali, begitu juga sebaliknya.

"Aku mau nyanyi lagu Adera yang Lebih Indah. Tapi kamu yang iringin pake gitar ya?" pinta Prilly disertai muka melasnya yang justru terlihat menggemaskan.

"Apa sih yang nggak buat kamu" balas Ali seraya mengerlingkan matanya dan mencubit pipi chubby milik Prilly. Ia pun mengambil gitarnya dan mulai memetik senarnya.

Saat ku tenggelam dalam sendu
Waktupun enggan untuk berlalu
Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapapun itu

Kemudian Ali pun ikut bernyanyi.

Semakin ku lihat masa lalu
Semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku
Saat ku melihat senyummu

Reff:
Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuat ku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama - lamanya
Kaulah yang terbaik untukku

Ali dan Prilly selesai menyanyikan lagu Adera - Lebih Indah. Keduanya saling melempar senyum satu sama lain.

"Yaudah yuk, kita ke toko buku sekalian kita makan siang" ajak Ali. Ia pun menggandeng tangan Prilly dan segera berlalu dari taman.

***

Vote for next part? Don't be a silent readers, please.

Thanks :)

This is CintaWhere stories live. Discover now