9

430 15 0
                                    

Gpov

Sinar matahari menerobos masuk dari celah celah gorden jendela kamarku. Aku mengerjap ngerjapkan mataku berusaha membiasakan mataku dengan cahaya itu
"Enggh"erangku sambil meregangkan tubuhku dan membalikkan badanku menghadap ke posisi lain. Seketika mataku membulat saat melihat leo yang tengah tertidur pulas dihadapanku

Omo! Apa yang dia lakukan dikamarku?! Batinku kaget

"Enggh"erangnya sambil membuka matanya sedikit lalu tersenyum padaku. Aku menatapnya bingung. ia menarikku kedalam dekapannya. Ini terasa begitu nyaman. Aku membenamkan wajahku didada bidangnya. Terdengar jelas jantungnya yang berdetak tak karuan sama seperti yang ku rasa kan saat ini
"Aku tak dapat hidup tanpamu, tak ada kehidupan, tanpamu, terasa berat, jadi, ku mohon kau tak akan pernah meninggalkanku disini"ucapnya. Aku terkesima dengan ucapannya itu. Jantungku terasa makin tak karuan. Ia mengangkat daguku untuk menghadap wajahnya. Ia menatapku dalam. Deru nafasnya dangat terasa diwajahku
"Sarangheo gyuri-a"ucapnya tulus lalu sesuatu yang basah dan lembab menyentuh bibirku. Awalnya aku terkejut, tetapi begitu banyak kebahagiaan yang ku rasa saat ini. Dengan jantung yang berdetak kencang, darah yang terasa berdesir, dan terasa banyak kupu kupu disekelilingku membuat pagi ini begitu indah bagiku. Ia melumat bibirku, aku yang terbawa suasanapun hanya menikmati karna ini pertama kalinya bagiku. Ciuman itu menjadi panas dan bergairah. Sempat beberapa kali aku mencuri curi mengambil nafas disela ciuman itu

Perlahan leo melepaskan ciuman itu. Ada rasa tak rela didiriku. Aku menatapnya sendu, entah ada apa denganku. Dia hanya tersenyum lembut padaku dan membuat jantungku kembali bekerja 2 x lipat dari yang tadi
"Jangan gantungi aku, balaslah perkataanku"ucapnya dengan nada yang dibuat buat marah
"Aku masih bingung dengan perasaanku"ucapku dengan nada bersalah. Ya, sebenarnya aku masih bingung dengan perasaanku saat ini, dan aku harud memastikannya. Ia hanya tersenyum sendu. Ada rasa perih didadaku saat melihatnya yang seperti itu
"Mianhae"ucapku tulus
"Aku akan menunggu"ucapnya tulus lalu bangkit dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi

***

Sruuup

Aku meminup americano yang ku pesan di cafetaria pinggir jalan ini
"annyoung"sapa seorang wanita. Aku menoleh ke ara wanita itu. Sebuah senyuman terukir dibibirku saat mengetahui wanita itu adalah lee yo won, kakak sepupuku. Ia duduk dibangku kosong yang berada diseberang bangku ku
"Annyoung, apa kabarmu eonni?"tanyaku
"Baik, gimana denganmu? Kenapa tidak pulang ke jeju? Nomormu saja tidak aktif"ucapnya
"Baik kok, aku dijambret waktu itu"ucapku
"Mwo?! Gwenchanayo?"tanyanya kaget sambil memandangku khawatir
"Aighoo...gwenchana.."ucapku
"Jincha? Lalu disini kau tinggal dimana?"tanyanya masih dengan ke khawatiran
"aish! Jincha eonni, aku tinggal bersama pria kaya, ia memberikanku pekerjaan dan tempat tinggal"ucapku
"Siapa pria itu? Baik sekali dia Hah..beruntungnya dirimu"ucapnya yang asal ceplos itu
"leo, leonardo"jawabku dengan suara kecil
"MWO?! LEON...Mpfffff"ucapnya kaget saat mendengar nama itu, Aku membulatkan mataku dan langsung menutup mulutnya itu
"Aish...jangan keras keras"ucapku lalu ia mengangguk. Aku pun melepaskan tanganku dari mulutnya dan duduk dengan nyaman dibangku ku
"Lalu? Bagaimana bisa?"tanyanya penasaran
"Begini ceritanya...."ucapku bercerita panjang lebar

.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku mengerti..., lalu kenapa kau memintaku menemuimu? Apa kau ada masalah dengannya?"tanyanya
"Ya, dia menyatakan cintanya padaku"ucapku
"Mwo?!"ucapnya terkejut
"Lalu? Apa masalahmu? Terima dia"ucapnya antusias
"Tapi, aku bingung dengan perasaanku saat ini, yang ku tau aku masih mencintai lee jo joon"ucapku yang tengah bingung
"Aish...masih saja kau mencintai pria brengsek itu, sudahlah, kau tidak mencintainya"ucap eonni
"Tapi.."
"tidak ada tapi tapian, sekarang aku tanya, apa kau berdebar saat bersamanya? Entah apa yang ia lakukan dapat membuatmu berdebar"tanyanya seperti mengintimidasiku
"Ya..selalu"jawabku mengingat ngingat
"Kau bahagia bersamanya?"tanyanya lagi
"Ya..sangat"jawabku
"Kau pernah merasa cemburu padanya?"tanyanya
"Aku tidak yakin, karna aku belum merasakannya"jawabku yakin
"Aish...80% kau mencintainya"ucap yowon eonni sambil melipat tangannya didepan dadanya
"Kenapa 80%?"tanyaku bingung
"Karna kau belum merasakan cemburu padanya, dan ku yakin sangat yakin, kau akan merasakan cemburu nantinya"ucapnya sambil menekan beberapa kata dalam ucapannya itu
"Baiklah...akan ku nantikan kepastianmu itu"ucapku agak ragu
"Baiklah, sekarang, karna aku telah dikota, mari temani aku berbelanja dan berjalan jalan sebentar sebelum aku kembali ke jeju"ucapnya girang
"ah ne, kajja eonni" ucapku yang tak kalah girang lalu kami berdua beranjak dari tempat itu dan pergi berjalan jalan kemana saja

***

Authorpov

"Kyaaa, aku sangat bahagia..."ucap lee yo won kegirangan lalu duduk disofa cafetaria. Gyuri pun duduk disofa yang ada didepan yowon
"Kapan kau pulang?"tanya gyuri
"Kau mengusirku ya? Kau ingin aku cepat pulang kan?"ucap yowon dengan nada menyindir
"Aniya..hanya ingin tau saja, siapa tau kita masih bisa bersenang senang lagi kan"ucap gyuri menjelaskan
"Ha...arraseo arraseo"ucap yowon sambil mengangguk ngangguk lalu mengedarikan pandangannya
"ini pesanannya"ucap seorang pelayan laki laki yang tampan mengantarkan minuman pesanan kami dengan senyuman yang manis. Gyuri hanya mengangguk dan tersenyum lalu melirik yowon yang sedang menulis sesuatu dikertas. Pelayan itu pun pergi
"Apa yang kau lakukan?"tanya gyuri
"Bukan apa apa"jawabnya sambil nyengir, namun raut wajahnya langsung berubah saat melihat pria yang sedang bersama 2 wanita dimeja yang tak jauh dibelakang gyuri
"Itu bukannya leo ya?"tanya yowon sambil menunjuk arah belakang gyuri. Gyuri dengan perlahan menoleh ke arah yang ditunjuk yowon

Leo dan inji? Sedang apa dia disini? Batin gyuri

"Ya, itu dia"ucap gyuri yakin
"siapa 2 wanita itu?"tanya yowon bingung
"Entahlah, yang pasti wanita berambut pirang itu adiknya hye inji" jawab gyuri
"Ooo..arra arra, lalu wanita yang tampak sangat akrab itu siapa?"tanya yowon sambil menunjuk wanita yang ada dihadapan leo
"Jal moleubnida (saya tidah tau)"ucap gyuri lemah lalu membalikkan tubuhnya lagi menghadap yowon

gyuri merasakan kepedihan yang begitu perih di dadanya. Begitu banyak pikiran negatif yang saat ini diotaknya. Matanya yang biasanya memancarkan kebahagiaan kini berubah menjadi sendu. Begitu sesak yang ia rasakan saat ini
"igeos-eun mueos-inga!"ucap yowon kesal
"bukannya dia mencintaimu? Tapi kenapa dia bersama wanita lain?!"ucap gyuri kesal. gyuri menghelakan nafas
"Sudahlah eonni"ucap gyuri berusaha menenangkan yowon
"Wae gereo?! dia telah membuatmu seperti ini! Aku tidak terima!"ucap yowon begitu marah. Gyuri berusaha menenangkannya beberapa kali

"gyuri noona?"

coldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang