Gpov
Aku duduk disofa cafe tempat leo dan yieun janjian bertemu. Aku duduk disebelah leo dengan sedikit canggung. Sementara leo tampak tenang tenang saja. Ia melirikku yang tengah gelisah, perasaanku campur aduk saat ini. Ada rasa kasian, cemburu, marah, kesal, dan juga peduli terhadap yieun. Sebuah tangan menggenggam tanganku. Ku toleh orang yang mengemggam tanganku itu yang ternyata adalah leo. Ia tersenyum lembut padaku, membuat perasaan itu semua lenyap dan menimbulkan ketenangan dan kenyamanan dalam diriku meski jantungku saat ini berdetak tak karuan
"Gwenchanayo, aku ada disini"ucapnya menenangkanku. Aku hanya mengangguk dan tersenyum
"ehem"dehem seseorang yang membuatku tersontak dan menoleh kearahnya cepat. Tampak yieun sedang berdiri didepanku dengan senyumnya. Aku tersenyum kiku lalu duduk dengan posisi yang nyaman bagiku. Sementara leo tak melepaskan genggaman tangannya sama sekali. Yieun duduk disofa seberangku
"Annyoung, aku na yi eun"ucapnya memperkenalkan diri
"Annyoung, nam gyuu ri"ucapku yang juga memperkenalkan diri
"Hem...jadi dia calon istrimu itu woon-a? Cantik sekali"ucap yieun dengan mata berbinar
"Nde"jawab leo singkatWoon-a? Batinku bingung saat mendengar nama leo yang disebutkan yieun
Aku menoleh kearah leo dan menatapnya bingung serta meminta penjelasan. Leo menatapku sambil memberikan tatapan 'apa?' Dengan polosnya. Aku mendengus kesal
"kalian sangat cocok sekali, aku sangat senang saat mengetahui bahwa leo sudah memiliki penggantiku, sekarang aku bisa pergi dengan tenang"ucapnya dengan nada lemah diakhir kalimatnya. Aku merasa kasihan padanya
"Kau harus kuat"ucapku menyemangatinya sambil menatapnya lembut. Ia hanya tersenyum miris
"Hah, aku sedikit cemburu padamu woon-a, kau dapat melanjutkan hidupmu dengan wanita secantik dan sebaik dia"ucapnya dengan nada bercanda
"Baiklah...hari ini temani aku bersenang senang ya gyuri"ucap yieun sambil menatapku sambil tersenyum
"Nde"jawabku lalu tersenyum*****
hah, hari yang melelahkan batinku saat memasuki kamarku. Ku hempaskan tubuhku diatas tempat tidurku
Hari ini aku menjadi sangat akrab dengan yieun. Ternyata ia orang yang baik dan asik. Aku sangat bersenang senang dengannya. Tetapi saat mengingat ia memiliki penyakit yang berat, itu membuatku merasa sangat bersalah karna telah salah sangka terhadapnya
Clekk
Pintu kamarku terbuka, dengan spontan aku menoleh kearah pintu. Tampak leo sedang berdiri diambang pintu dan menatapku
"Waeyo?"tanyaku lalu bangkit dari kasur
"Makan malam"ucapnya
"omo! Aku lupa"ucapku sambil menepuk jidatku lalu berlari keluar kamar. Saat aku melewati leo, ia menarik lenganku cepat dan mendorongku kedinding. Ia menahankuDeg.deg.deg.
Jantungku berdetak kencang. kami saling menatap satu sama lain. Nafasnya sangat terasa diwajahku dan membuat darahku terasa berdesir
"Apa kau tak ingin menanyakan aku tentang suatu hal?"ucapnya didepan wajahku. Aku mengerjap ngerjapkan mataku sambil mencerna perkataannya itu
"hem, baiklah, akan ku jelaskan semuanya"ucapnya lalu menarikkuTampak semua makanan sudah tersusun rapi diatas meja makan. aku berhenti didepan meja makan
Sreet
Leo menggeser kursi makan dan mengisyaratkanku untuk duduk. Aku pun duduk. Leo berjalan ke kursi yang berada diseberang kursiku ini dan duduk dengan nyaman. Kami pun memulai makan malam kami dalam diam. Tak ada satu patah katapun yang keluar dari mulut kami. Kami tenggelam dalm pikiran masing masing. beberapa kali aku melirik leo yang tengah makan sambil memikirkan perkataannya tadi. Aku menghela nafas berat karna lelah memikirkan hal itu. Sebenarnya aku memiliki banyak pertanyaan, dari 'kenapa yieun memanggilnya woon' 'apa saja hal yabg tidak ku ketahui tentangnya' 'siapa diriku yang sebenarnya baginya' dan masih banyak lagi
"ehem"leo berdehem. Dengan spontan aku menoleh kearahnya yang tengah menatapku dalam
"Gyuri, aku akan menjawab semua pertanyaan yang ada dipikiranmu saat ini"ucap leo. Aku menatapnya bingung sambil menantikan jawabannya itu
"Namaku yang sebenarnya adalah hye taek woon, itu nama asliku, aku menggantinya saat memulai bisnisku"ucapnya. Aku mengangguk ngangguk mengerti
"Aku tidak memiliki hal rahasia lainnya, dan aku mohon jangan tinggalkan aku, kau sangat berarti bagiku, jadi, kajima gyuri-a"ucapnya. Aku terdiam sesaat. Leo menyambungkan kegiatan makannya yang sempat tertunda tadi. Aku pun yang melihat leo yang melanjutkan makannya, langsung melanjutkan makan****
leopov
Aku berbaring dengan gelisah ditempat tidurku karna memikirkan gyuri. Apa ia percaya dengan penjelasanku?
Aish batinku sambil mengacak ngacak rambutku
Tok tok tok
Seseorang mengetuk pintu kamarku. Aku berjalan mendekati pintu
"Leo? Apa kau telah tidur?"suara gyuri dari balik pintu kamarku. Aku menghentikan langkahku. Terasa jantungku kembali berdetak kencang. Dengan perlahan aku membuka pintu kamarku. Tampak gyuri tengah berdiri dihadapanku
"Wae?"tanyaku sambil menutupi kegugupanku
"Aku tak bisa tidur karna memikirkan yieun, aku sedikit khawatir padanya"ucapnya
"Dia akan baik baik saja"ucapku meyakinkannya
"masuklah"ucapku. Ia hanya mengangguk lalu masuk ke kamarku. Aku menutup pintuku dan berjalan mendekatinya yang tengah duduk dipinggir tempat tidurku
"Da..dapatkah..ak..aku tidur disini?"tanyanya gagap. Aku terdiam sejenak, ada rasa bahagia didiriku saat ini
"Hem, silahkan"ucapku. Ia langsung membaringkan tubuhnya ditempat tidur. Aku yang melihat itu langsung membaringkan tubuhku ditempat tidur dan memperhatikan wajahnya dalam diam*****
Drrrrt drttt
smartphone ku bergetar diatas nakas. Dengan susah payah aku meraihnya lalu meletakkannya ditelingaku
'Halo, apa benar ini tuan leonardo?' Tanya seorang wanita dari seberang
"Hm"jawabku malas
'Ini dari RS JUNG. Nona na yi eun baru masuk ke ruang UGD' ucap wanita itu. Aku yang mendengarnya langsung membulatkan mataku karna kaget. Aku melirik kearah gyuri yang tengah tertidur pulas disampingku lalu ku putuskan Sambungan telpon itu"Gyuri-a"panggilku sambil mengguncang guncang bahu gyuri pelan
"Hm.."dehemnya malas sambil mengerjap ngerjapkan matanya
"Waeyo leo-a"tanyanya sambil duduk
"Kita kerumah sakit sekarang, yieun..."ucapku menggantung. Gyuri yang mengerti hal itu langsung membulatkan matanya dan mulutnya ternganga karna kaget
"Kajja"ucapnya cepat lalu menarikku keluar dari kamar
KAMU SEDANG MEMBACA
cold
Randomseorang CEO muda di perusahaan ternama yang terkenal dengan hati dan sikap dinginnya membutuhkan asisten pribadi, dan di waktu yang bersamaan, wanita yang baru saja datang di kota itu membutuhkan pekerjaan dan tempat tinggal.