Pesta

583 8 0
                                    

Anna dan Flavio masih punya waktu 30 menit sebelum pesta dimulai. Flavio memandang Anna yang terbalut dress vintage motiv bunga tanpa lengan.Flavio mengenakan tuxedo hitam menyisir rambutnya yang ala James dean ke belakang menambah kesan maskulin dan misterius pada dirinya.

"Udaranya agak dingin. Mungkin kamu bisa ambilkan mantel untuk nona Anna ? Flavio tidak rela jika nanti tubuh Anna terlihat oleh laki-laki lain dipesta.

"Baik,Tuan" Jawab Erica kepadan Tuan Flavio,kemudian bergegas pergi sebelum Anna punya kesempatan untuk mendebatnya.
____________

Anna dan Flavio sampai di dermaga. Flavio memarkirkan mobilnya dikapal. Flavio segera membukakan pintu untuk Anna

"Ini tempat pestanya?" Tanya Anna memastikan

"Yah..." Jawab flavio menyunggingkan senyum . Mereka berjalan keluar kebagian geladak kelas satu yang beratab

"Nah, Anna , harus kukatakan, aku sudah lama berharap kita akan punya kesempatan untuk berjalan-jalan"
Kata Flavio saat mereka perlahan mentusuri geladak kayu kapal.

"Seandainya yang berkata seperti ini adalah Louise." Anna memikirkan louise didalam hati.

Anna menunduk,merah karena malu dia merasa terbakar.Walau udaranya dingin membekukan.

"Bukankah pemandanganya menakjubkan? Aku ingat sekali kau sangat suka dengan laut " tanya Flavio kepada Anna. Kedua lenganya ditekuk dibelakang punggung .

"Benar" Jawab Anna. "Aku sangat suka lautan ."

Mereka berjalan dalam diam. Walau sekitarnya banyak orang yang memandang, mereka membelok ditikungan untuk menaiki tangga yang sama.

"Dan ,kapal ini lambang kemewahan sejati,bukankah begitu?"

"Iya,benar sekali" jawab Anna dengan nada antusias, diam diam menyadari bahwa dia mulai bosan.

"Bisakah kita duduk,kumohon?" Pintanya saat mereka melewati salah satu bangku panjang besi-kayu berukir yang terletak disepanjang geladak.

"Kedengaranya itu gagasan bagus" jawab Flavio membatu Anna duduk.

Flavio membantu Anna membenarkan mantel beledu merah burgundy-nya . Flavio tersenyum pada Anna.

"Laki laki keras kepala ini lumayan juga jika tersenyum . Kalau saja dia bisa semanis ini setiap hari,mungkin aku bisa jatuh cinta" Anna berkata pada dirinya sendiri saat memandang senyum Flavio.

Flavio memegang tangan Anna dengan lembut kemudian ia menciumnya.

"Ehem..." suara berat mengejutkan mereka.

"Hai tuan Flavio!!Kami menunggumu dari tadi" Terlihat sepasang kekasih datang menghampiri mereka .

"Ahh maaf aku tidak bisa menemukan kalian tadi. Kapal ini sungguh besar dan tamu kalian sangat banyak" ujar Flavio berbohong. "Selamat untuk kalian ya" Flavio menjabat tangan colleganya itu .

"Anna... perkenalkan mereka temanku..Fersace dan Alin.. "
dan Fer...ini Anna kekasihku" Flavio memeluk pinggang Anna memperkenalkan pada Bintang dipesta itu.

Anna segera menjabat keduanya sambil tersenyum.

"Hai anna...senang berkenalan denganmu.." Ujar Alin memberikan senyum yang sangat anggun...

"Ya sudah kalau begitu kita ingin menyapa tamu tamu yang lain..kalian semoga menikmati pestanya.." Fersace menggndeng Alin dan pergi meninggalkan Anna dan Flavio.

"Mau minum teh Anna ?"
"Iya..." Anna buru buru menjawab.
Flavio mengantar Anna melalui ruang kelab berpanel mahoni.

Anna dan Flavio memasuki satu set pintu berpanel kaca mewah dengan tepian kayu.
Ruangan itu dipenuhi oleh orang orsng berpakaian elegan yang sedang mengobrol dan dengan anggun menyesap minuman dari cangkir ketamik. Semua mata tertuju pada Flavio dan Anna . Mereka seakan menyelidik siapa wanita yang dibawa Flavio.Anna yang gugup mengencangan gandengan tanganya pada Flavio .

"Tetap didekatku" bisik Flavio pada Anna . Ia memilih tempat diujung agar bisa leluasa berbincang dan menikmati tehnya bersama Anna .

COME BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang