Anna pov*
Ketukan pelan di pintu kamar membuatku terjaga. Entah sudah berapa lama mataku terpejam hingga mimpi buruk berhasil menerobos alam bawah sadarku. Suhu badanku belum berkurang. Kelopak mataku bengkak.Aku yakin ini adalah gejala alergiku terhadap udara malam.
"Anna, kamu sakit?" Suara Flavio serak flavio membuat lututku lemas.
Pasti flavio puas melihatku terlihat kacau berbalut baby doll biru dengan rambut acak - acakan dan wajah kuyu.
"Hanya alergi biasa." Suaraku terpatah patah. Susah berbicara saat semua terasa tidak baik seperti ini.
"Aku membuatkanmu bubur..." suara flavio terdebgar seperti gumaman.ia sangat khawatir terhadap Anna.
Hening sesaat diantara mereka terpecahkan oleh suara dering handpone Anna.
"Hallo Anna!!!! Apa kabar??! Dihhhhh yang sekarang diliar negrii... kagak pernah ada kabarnyaa..sombong.." terdengar cerocos khas dari Diane teman lama Anna.
"Aku baik diane...kamu apa kabar...long time no see... kamu tetep aja cerewet..."
"Anna kemarin aku ketemu louise dan fina... kalian enggak ada apa apa kan? Kalian belum putus kan?"
"Apaan sih diane... kita masih baik baik aja... lagian setauku louise rapat kemarin... kamu salah liat kali..." suara anna tenang.
"Enggak An... itu bener louise... aku tau..." suara Diane melemah
"Udahlah diane... aku percaya louise...enggak mungkin dia main belakang...aku lagi enggak enak badan nih... udah ya... aku mau istirahat...see youuu"
"Ok... get well ya..bye Anna"
Anna mematikan ponselnya. Ia berfikir tentang apa yang dikatakan diane.
"Anna? Are you ok?" Suara berat Flavio menyadarkan Anna bahwa ia masih menunggu anna sambil tetap membawa bubur buatanya.
"Temanku kemarin melihat louise jalan dengan mantanya" Anna reflek membenamkan wajahnya di dada Flavio.Flavio memeluk Anna mencoba menenangkan.
"Aku disini Anna... kamu gak usah mikirin dia lagi... im here for you..."
Flavio membelai wajah Anna. Ia mendekatkan wajah pada leher Anna. Memberikan tanda kepemilikan kepada Anna. Sebuah ciuman disertai gigitan kecil dilehernya. Anna mendesah.
Anna semakin tak berdaya melawan hembusan lembut di belakang telinganya dan kecupan mesra flavio di belakang leher tepatnya di bulu-bulu halus tengkuknya.
"Kau miliku Anna" Flavio berbisik memberikan penekanan disetiap kata.
Ciuman Flavio naik kepipi ia menciumi seluruh wajah Anna dengan sensual.Hingga akhirnya ia melumat bibir Anna. Melumat dengan brutal. Dan ia tak sadar telah menggigit bibir anna hingga berdarah.Flavio mencumbu Anna dengan kasar dan brutal. Ia membuka pakaianya sendiri dengan serampangan. Dan kemudian ia membuka babydoll Anna hingga keduanya terlihat polos. Flavio menggesekan kejantananya pada milik Anna.
Rasa cemburu flavio kepada louise membuatnya seketika marah.kemudian ia memasukan kejantananya ke milik anna dengan kasar.
Anna terus merintih dalam kungkungan flavio. Hingga keduanya mencapai orgasme. Flavio segera mengecup kening Anna. Ia panik melihat bibir anna yang mengeluarkan darah."Maafkan aku Anna..."
KAMU SEDANG MEMBACA
COME BACK
RomansaFernando adalah CEO perusahaan terbesar diIndonesia. Hanya ada satu alasan dia mengambil alih perusahaan itu, Menemukan wanita yang telah mengubah hidupnya menjadi porak poranda sebelum ia bangkit . "I am come back Anna"