Louise

350 4 0
                                    

Semarang-Indonesia *

"Affair is like a drug-mencoba dan akhirnya terbiasa"

Seporsi nasi lontong itu mengepulkan uap beraroma lezat. Makanan khas semarang yang sudah merakyat. Tersaji bersama secangkir teh hangat.
Laki-laki jangkung berkacamata itu menghela napas sejenak. Tidak biasanya selera makanya lenyap seperti itu pada hal ini menu favoritnya.

Biasanya,dia menghabiskan waktu malamnya bersama kekasihnya berwajah kalem itu. Makan bersama menjelajah kuliner malam kota semarang.

"Louise, kenapa nggak dimakan?" Suara ceria dan penuh semangat mengusik benak louise.

Louise terkesiap. Sadar bahwa yang ada disampingnya bukan Anna. Melainkan seorang gadis mungil berambut ikal yang memancarkan keceriaan.

Sunggung louise sama sekali tidak berniat mengiakan ajakan fina untuk keluar bersama setelah rapat. Sampai saat ini hanya Anna yang memenuhi benaknya.

Fina adalah kesalahan.
Masa lalu yang muncul pada saat yang tidak tepat dan tanpa diminta. Siapa bilang cinta masa lalu tidak berpengaruh pada kenangan tiap oramg? Itu salah. Cinta masa lalu adalah cinta yang berbahaya karena mengendap endap seperti bayangan yang siap menggelapkan. Seperti tumbuhan yang layu saat kemarau dan tumbuh saat musim hujan datang.

"Padahal ini kan makanan favoritmu lou..." fina menyendok menu yang dipesanya. Louise mencuri pandang ke arah fina. Ia berfikir kenapa dia harus membohongi Anna memgatakan ia akan tidur demi menemui gadis itu dan makan semeja denganya.

"Louise... bagaimana dengan sepupumu...sudah lama balik ke Indonesia?" Fina mencairkan suasananya.

Louise mengangguk.

"Apa yang membuatnya kembali ke indonesia?

Louise mengedikan bahu sembari mengunyah.nasi lontong yang dipesanya terasa hambar dilidah. Mungkin karena perasaan bersalah. Mungkin karena ada rasa puas saat bisa berjalan berdua dengan fina. Mungkin juga karena vina yang terlihat menantang malam itu dengan sleeve empire merahnya.

"Masa studinya sudah selesai?" Tanya fina.

"Entah" jawab louise singkat.

"Atau dia mengejar cinta masa lalunya?"

"Aku rasa tidak fin..." jawab louise menyunggingkan senyum.

"Kamu belum tau sepupumu itu pernah terikat dengan seorang gadis waktu remajanya?"

"Aku tau itu... bahkan dia pernah menggambar sketsa gadis yang disukainya..." louise terdiam tidak sanggup melanjutkan kata kata. Dia teringat fitur garis wajah yang ada di sketsa flavio. Fitur yang tak asing baginya. Pemilik wajah yangbmenarik itu selama beberapa tahan terakhir ini selalu berada disisinya. Mendukungnya berjuang bersamanya membuat sebuah kafe bersama.

"Kenapa louise?" Fina tersenyum. Terselip secuil rasa rasa puas saat louise bertampang frustasi seperti itu. "Aku tau...kamu mengenal mantan flavio sewaktu dulu"

Louise tersenyum sinis.

"Sudah selesai,kan? Sudah larut ayo pulang"

COME BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang