LIMA

116 8 3
                                    

Di tempat lain. Ada yang sedang terdiam dengan menyenderkan kepala ke kepala kursi karena baru saja putus cinta.

"Fer, lo bengong?" tanya Jerry.

"Gue diputusin, Jer" kata Fero tanpa memalingkan wajah sama sekali.

"Demi apa?" tanya Jerry tak percaya.

"Demi Allah, Jer. Dan asal lo tau nih"

"Tau apa?"

"Dia mutusin gue karena Reza" bisik Fero.

"Eh, Fer, Jer, kantin yuk, pak Rohim ngga masuk, 'kan" ajak Reza.

"Ngga lah, Ja, gue ngantuk" kata Fero yang langsung menutup wajahnya dengan jaket abu-abu favoritnya, masih dengan posisi yang sama.

"Tumben lo Fer, biasanya paling getol kalo soal kantin" kata Reza.

"Biarin lah, Ja, keliatannya dia lagi ngga mood tuh" kata Jerry sambil menunjuk Fero dengan dagunya.

Reza memperhatikan kedua sahabatnya itu sejenak. Kemudian pergi keluar kelas bersama Ahmad menuju kantin.

*

Jam pelajaran Sastra Inggris hampir usai, namun Miss Dini telah keluar kelas sejak sepuluh menit yang lalu.

Ryan menghampiri Veronika yang tengah duduk sendirian karena Risa yang pergi ke toilet.

"Gue mau ngomong lagi" kata Ryan.

"Ngomong aja kali" kata Veronika dengan santai.

"Gue suka sama lo" kata Ryan.

Jantung Veronika berdegup begitu cepat ketika Ryan mengatakan kalimat itu.

Shinta dan Liana yang berada di depannya itu menoleh bersamaan.

"Ciee" kata Shinta.

"Haduh" kata Liana.

"Ada yang nembak nih kayanya" kata Shinta pelan.

"Ngga. Gue ngga nembak" kata Ryan.

Veronika menundukkan kepalanya.

"Nik anggep aja yang tadi itu bercanda" kata Ryan ketika Risa telah berjalan menuju kursinya.

"Heh heh awas lo" kata Risa.

"Iya iya" Ryan beranjak pergi dari kursi Risa.

"Ngapain dia?" tanya Risa setelah duduk.

"Nembak" bisik Shinta.

"Serius?" tanya Risa antusias.

Veronika belum mau berbicara karena pikirannya tengah kacau. Apa maksud dari ungkapan tadi? Dan apa maksud dari anggap saja itu bercanda?

"Et et et" Risa meneyenggol Veronika.

*

Bel pulang sekolah telah berbunyi setengah jam yang lalu. Namun koridor kelas dua belas masih ramai oleh para siswa dan siswi.

"Ja, lo balik sama siapa?" tanya Jerry.

"Sendiri" jawab Reza.

"Gua bareng lo ya?" tanya Jerry.

"Ngga bisa, gue masih lama di sekolah, lo balik aja duluan sama si Fero" jawab Reza.

"Oh gitu, ya udah deh" kata Jerry.

Fero langsung mengambil jaketnya, kemudian berjalan keluar kelas tanpa basa-basi dengan Reza seperti sebelum ia tahu bahwa Reza memiliki posisi lebih penting dibanding dirinya di mata Dea.

WED-LOVE-DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang