DUA BELAS

91 7 12
                                    

05.45

"Mah," panggil Veronika.

"Ya?"

"Ngga jadi deh"

Veronika mencium punggung tangan kanan Rina kemudian mengucapkan salam.

Sekitar tujuh menit berjalan, akhirnya Veronika tiba di tempat tujuan.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam" Ajeng menghampiri Veronika.

"Masuk, Nak" lanjut Ajeng.

Terkejut bukan main ketika Veronika melihat Vania yang telah berada di sofa ruang tengah lebih dulu dibanding dirinya.

"Eh, Nik, ngapain lo ke sini?" tanya Vania lembut tapi terkesan ketus.

"Mau berangkat bareng Ryan" jawab Veronika polos.

"Ryan sama gue, mending lo berangkat sendiri deh" kata Vania.

"Oh gitu ya? Ya udah deh" kata Veronika.

"Tante, aku berangkat ya, assalamualaikum" kata Veronika sambil mencium punggung tangan Ajeng.

"Wa'alaikumussalam" ucap Ajeng lembut.

*

"Duh" Veronika mengatur nafasnya yang tak karuan ketika memasuki kelas.

Ia datang pada limat menit sebelum bel masuk berbunyi.

Kini ia duduk di kursinya. Entah mengapa kini ia merasa sedang diperhatikan, tapi ia lebih memilih untuk mengatur nafasnya.

"Tumben lo telat?" tanya Sesil.

"Tadi ngga ada becak, akhirnya gue jalan sampe depan gang" jawab Veronika.

"Ohh" respon Sesil.

"Nik" Ryan berjalan ke arah meja Veronika.

"Apaan?" tanya Veronika.

"Maaf ya" kata Ryan.

"Maaf?" Veronika bingung.

"Iya, tadi pagi gue sama Vania" jawab Ryan.

"Ngga apa-apa kali, santai aja" kata Veronika sambil tersenyum.

"Ris, pindah bentar dong" perintah Ryan.

Risa langsung berdiri dan berganti tempat duduk dengan Ryan.

"Lo ngga marah, 'kan?" tanya Ryan.

"Ngga" jawab Veronika.

"Tapi muka lo kayak marah gitu sih"

"Muka gue emang begini"

"Ya udah besok deh kita berangkat bareng, ya? Jangan marah dong" kata Ryan membujuk seraya tersenyum.

"Gue ngga marah, Yan" Veronika sibuk melipat lengan bajunya.

"Itu cemberut gitu" kata Ryan seraya membuka buku sejarah.

Veronika memaksakan senyumnya, "Dah tuh gue udah senyum ya"

"Dipaksa" kata Ryan.

Veronika memutar kedua bola matanya kesal. Ryan hanya bisa tertawa kecil.

*

Sore hari, awan berubah menjadi abu-abu. Veronika yang baru saja pulang dari bimbingan belajar jadi takut akan kehujanan nantinya.

TIN

Suara klakson motor mengagetkan Veronika yang sedang sibuk mencari angkutan umum.

WED-LOVE-DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang