*Thomas' POV*
Aku duduk memperhatikan Anne yang menari bersama Kaya. Mereka sepertinya lupa dengan segala hal dan hanya memerdulikan untuk menari. Ki Hong duduk di depanku, dia membawa dua gelas beer.
"Kau tak mau minum?" tanyanya.
"Tidak, aku harus membawa pulang Anne." jawabku singkat.
"Hei kau tak perlu marah padaku dan Dylan, kami hanya berpikir bahwa jika dia mengetahui segalanya dari luar itu tidak baik baginya. Kami sekarang yakin dengan keputusanmu. Jadi bersenang-senanglah!" ujar Ki Hong.
Dia lalu kembali pergi membawa dua gelas yang tadi dibawanya. Aku kembali melihat ke arah Anne tapi sekarang dia sudah menghilang. Aku mencari-carinya tapi dia tidak ada dimana pun. Jantungku berdegup cepat dan aku segera meloncat berdiri. Sebuah tangan tiba-tiba memeluk pinggangku.
"Bloody hell! Anne apa kau mabuk?" tanyaku ketika melihat Anne memeluk pinggangku dengan erat.
Kepalanya terangkat dan dia tersenyum padaku.
"Aku mencintaimu Tommy. Lebih dari apapun. Tapi mengapa kau berkencan dengan Bella Smeeling?"
Dia tertawa lalu memukul-mukul dadaku. Wajahnya berubah dan sekarang dia menangis keras.
"Mengapa Thomas? Aku selalu ada untukmu tapi kau malah memilihnya dibanding aku! Apa aku kurang cantik untukmu?" tanyanya keras.
Aku memegangi kedua lengannya lalu menariknya ke dalam pangkuanku. Kaya dengan cepat berlari ke arah kami, wajahnya terlihat khawatir.
"Apa yang kau berikan padanya?" tanyaku marah.
"Dia hanya minum segelas saja. Aku tak tahu dia cepat untuk bereaksi dengan alkoholnya!" jawab Kaya panik.
"Aku akan membawanya pulang sekarang jadi tolong beri tahu yang lain."
Aku menggendong Anne menuju pintu pub tersebut. Mobilku untung saja berjarak tidak jauh dari pub tersebut. Aku menidurkan Anne di kursi penumpang lalu memasangkan sabuk pengaman padanya. Dia masih terisak-isak pelan.
"Anne dengarkan aku. Aku mencintaimu dan kau tahu itu. Sekarang aku akan membawamu pulang dan pada pagi hari kau akan melupakan segalanya,"
Aku mengecup dahi Anne lalu berjalan menuju kursi pengemudi. Dengan cepat aku memacu mobilku sampai akhirnya kami sampai di hotel tempat kami tinggal beserta pemeran yang lain.
Aku menggendong Anne. Dia sekarang sudah tidak terisak tapi dia masih menggumamkan kata-kata yang tidak jelas. Aku melepaskan sepatunya lalu menyelimutinya. Dia masih menggumam.
"Tidurlah sekarang. Kau akan kembali pulih besok pagi," ucapku.
Anne menarik selimutnya lalu tertidur dengan cepat. Aku mengganti pakaianku lalu berjalan menuju kasurku. Hari ini sudah sangat melelahkan dan yang aku butuhkan sekarang adalah tidur.
*Anne's POV*
Sinar matahari masuk melalui celah-celah tirai. Aku membuka mataku dengan perlahan dan merasakan kepalaku berputar dengan cepat. Aku melihat segelas air dan dua tablet putih di meja di sebelah kasurku. Ada tulisan Thomas di atasnya.
Minum ini kau akan merasa lebih baik xo
Aku mengambil dua tablet tersebut lalu meminumnya. Obat itu bereaksi dengan cukup cepat dan sekarang kepalaku hanya terasa berat.
Aku melihat ke sekeliling kamar. Tasku tergeletak tak jauh dari pintu kamar mandi sedangkan heels ku berada di dekat televisi. Aku berusaha keluar dari atas kasurku dan menyadari bahwa aku masih memakai gaun yang tadi malam kupakai.
Setelah selesai mandi aku berjalan kembali menuju kasurku dan baru menyadari bahwa Thomas masih tertidur di kasurnya. Dia bahkan hanya mengganti kausnya. Dia tertidur dalam posisi yang tidak lazim.
Aku berjalan ke arahnya lalu mengguncangkan kakinya.
"Thomas, bangun." ucapku pelan.
Dia tiba-tiba terbangun lalu meloncat berdiri. Aku terjatuh ke bawah kasurnya karena gerakan yang tiba-tiba ini.
"Anne! Kau sudah bangun? Apa yang kau lakukan di bawah sana?" tanya Thomas dengan wajah mengantuknya.
Aku tertawa lalu duduk di sebelah Thomas.
"Hanya ingin memberimu ucapan selamat pagi," ucapku lalu aku menciumnya.
Thomas terkejut lalu ketika dia akan membalasnya aku sudah menarik diriku. Aku tertawa melihat Thomas kecewa.
"Bangun Tommy! Banyak yang harus kita lakukan hari ini!"
Aku menarik Thomas lalu mendorongnya ke kamar mandi. Dia tersenyum lalu mendorongku keluar dari kamar mandi.Setelah selesai mandi, Thomas keluar dengan rambutnya yang basah. Dia memakai celana jeans dan kaus berwarna biru donker.
"Yang lain sudah menunggu di lobi, ayo."
Aku melingkarkan tanganku ke tangan Thomas. Dylan dan Kaya menyambut kami di lobi dengan senyuman yang canggung.
"Bagaimana kabarmu pagi ini?" tanya Kaya.
"Baik. Mengapa kalian tersenyum canggung begitu?" tanyaku bingung.
Aku melihat Thomas yang menatap Dylan dengan tatapan tajam.
"Kenapa?" tanyaku.
"Tidak, tidak ada apa-apa. Ayo berangkat, hari ini sangat sibuk." jawab Thomas.
Interview hari ini akan berlangsung di satu tempat yang sama tapi dengan beberapa orang berbeda. Aku menunggu Thomas di ruang tunggu yang berbeda.
Saat makan siang, kepala Thomas muncul dari balik pintu.
"Hei apa kau lapar?" tanyanya.
Aku mengalihkan pandanganku dari layar ponselku lalu tersenyum.
"Tidak, aku baik-baik saja. Kau lebih baik makan Thomas, wajahmu pucat." ucapku sembari menyentuh pipinya yang sekarang sangat pucat.
"Aku baik-baik saja. Aku hanya mengecek apa kau lapar karena jika lapar aku akan memesankanmu makanan."
Aku menggeleng lalu Thomas tersenyum.
"Baiklah kalau begitu aku akan kembali ke ruang interview."
Dia menciumku lalu pergi menghilang di balik pintu. Aku duduk kembali di tempatku semula lalu membalas pesan Max.
M: bagaimana Los Angeles?
A: aku lebih menyukai New York. Disini Thomas sangat sibuk dan aku khawatir dia akan jatuh sakit.
M: aku yakin dia akan baik-baik saja. Kau jangan lupa jaga kesehatanmu
Aku merasakan perutku berbunyi jadi aku berjalan keluar dari ruang tunggu tersebut. Thomas dan Ki Hong sedang memainkan sesuatu. Aku berjalan melewati mereka menuju pintu depan gedung tersebut.
Di sebelah gedung itu terdapat beberapa restoran. Aku memasuki salah satu restoran tersebut lalu duduk di dekat jendela. Beberapa remaja tampak menunjuk-nunjukku dari balik jendela tapi aku tidak memperdulikan mereka.
Ponselku berdering ketika aku memakan lava cake ku. Nama Dylan muncul di layarnya dan aku segera mengangkatnya.
"Ada apa Dyl-"
"Kau ada dimana Anne?" potong Dylan.
Suara Dylan terdengar panik.
"Ada apa?"
"Cepat datang ke rumah sakit."
YEEEE DOUBLE POST padahal aku lagi nulis ff Thomas yang baru wkwkwk
Thomas ganteng ya kalau tidur
YOU ARE READING
Amore ➡ Thomas Brodie Sangster (Book 2)
FanfictionHe lost her under the night sky. And he found her again in a beautiful city. Book 1: Complicated Book 2: Amore Anne's Story Completed