*Anne's POV*
Kau tahu apa yang paling sulit dari suatu acara? Ya menyiapkannya agar sempurna.
Aku tak tahu bagaimana Ki Hong dapat melakukan semua itu, namun yang pasti aku tidak seperti dia. Acara besar ini akan berlangsung dalam 6 bulan dan aku bahkan tidak bisa tenang sedetik pun.
"Bisakah kau tenang?" tanya Dylan.
Aku berjalan bolak-balik di depannya, membuatnya sedikit kesal. Dia memutar matanya dengan kesal. Aku menjatuhkan tubuhku di sebelahnya lalu menatapnya dengan cemas.
"Bagaimana jika semuanya tidak siap pada waktunya?" tanyaku khawatir.
Dylan menggelengkan kepalanya lalu membelai bahuku dengan lembut.
"Kau sudah menanyakan hal yang sama selama sepuluh kali hari ini. Jika kau melebihi rekormu kemarin, aku akan pergi dari tempat ini kembali ke Los Angeles."
Aku tertawa gugup mendengar ucapan Dylan, lalu kembali merasakan kecemasan yang amat sangat. Kami berdua sedang berada di sebuah butik ternama di New York, dan aku sedang menunggu namaku dipanggil.
"Tak bisakah kau diam? Aku mulai mengerti mengapa Max melarang Kaya menjadi bridesmaid mu." ucap Dylan.
Aku memukul bahunya dengan keras, membuatnya mengerang pelan.
"Aku ini sangat khawatir Dylan."
Seorang wanita paruh baya memakai pakaian resmi datang menghampiri kami berdua. Dia tersenyum melihatku bersama Dylan.
"Selamat siang, namaku Christine. Aku yakin sekali kau Miss Windsor, sungguh kehormatan bisa membuatkan gaun pengantinmu. Dan kau pasti Mr Sangster," ucapnya pada Dylan.
Dylan hanya tersenyum dengan sopan lalu menggeleng.
"Dia bukan Thomas. Dia adalah bridesmaidku, Dylan O'Brien." jelasku.
Christine terkejut lalu dia tersenyum pada Dylan dengan lebar.
"Kau Dylan O'Brien? Anakku tergila-gila padamu karena Teen Wolf," ucap Christine membuat wajah Dylan memerah.
"Well, jarang-jarang aku diberi sambutan hangat seperti ini. Biasanya para ibu akan memarahiku karena membuat anak-anak mereka menjadi histeris," ucap Dylan membuat Christine tertawa kecil.
"Baiklah kalau begitu, apakah kita bisa memulai pengukuran Miss Windsor?"
Aku mencoba beberapa gaun namun tidak ada yang aku sukai. Ini gaun yang kesepuluh dan aku sudah mulai kesal dengan semua ini.
Aku berjalan keluar dari kamar ganti ini lalu berjalan menuju Dylan yang sedang membaca sebuah majalah pernikahan di sofa.
"Bagaimana?" tanyaku membuat Dylan mengangkat kepalanya.
Dia menatapku lalu. Dia menghela napas pelan lalu menutup majalan di tangannya.
"Apakah kau benar-benar tidak ditakdirkan untuk memakai gaun pengantin?" tanya Dylan.
Aku memandangnya dengan kesal. Dia sama sekali tidak membantuku, tidak seperti apa yang diucapkan Thomas.
"Dylan akan membantumu Anne, jadi jangan khawatir."
Ya Thomas, Dylan akan membantuku ketika seluruh dunia akan kiamat.
Dylan berdiri lalu berjalan memutariku. Dia melipat tangan di dadanya lalu berbicara pada Christine.
"Apakah designer kalian sedang berada disini?" tanyanya.
"Kebetulan sekali dia baru datang dari Paris,"
"Bisakah kami bertemu dengannya?"
Aku dan Dylan mengikuti Christine menuju sebuah kantor di atas butik tersebut. Aku tak tahu mengapa Dylan tiba-tiba meminta untuk bertemu dengan designer butik ini, tapi aku tetap mengikutinya. Christine mengetuk sebuah pintu besar berpelitur dan sebuah suara terdengar dari dalam.
Dylan masuk mendahuluiku, lalu menyapa designer tersebut dengan riang.
"Anne, aku ingin kau bertemu dengan Ellie. Dia pemilik dari butik ini dan juga salah satu teman baikku."
Ellie adalah seorang wanita berumur 40 tahunan yang memiliki senyum yang khas. Dia menyalamiku lalu memintaku untuk berdiri di sebuah panggung kecil di sudut ruangan tersebut. Dengan cepat dia mengukur seluruh badanku.
"Jadi ini adalah Anne yang selalu Thomas ceritakan. Dia pandai memilih gadis eh?" ucap Ellie, membuat pipiku memerah.
Dylan hanya mengangguk lalu tertawa ketika melihat wajahku yang merah.
"Oh ya, dia dan Dylan pernah datang bersama ke acara fashion show ku lalu dia bercerita tentang seorang gadis yang ingin sekali dia pakaikan gaun pengantin. Sejak saat itu, aku sudah membuatku design khusus untuk gadis spesial yang dia ceritakan."
Aku sekarang tahu mengapa Thomas sangat yakin Dylan bisa membantuku. Hanya Dylanlah yang dapat bertemu dengan Ellie tanpa perlu membuat janji terlebih dahulu. Dan lagi Ellie akan langsung tahu siapa aku jika aku datang bersama Dylan.
"Oh kau akan sangat cantik memakai gaun itu!" ucap Ellie setelah selesai mengukur badanku.
Aku duduk di sebelah Dylan, menunggu Ellie mengeluarkan sebuah buku besar berisi design buatannya.
"Mari kita lihat disini. Aku membuatkanmu sebuah gaun yang indah namun sederhana, karena Thomas bilang kau menyukai kesederhanaan. Namun mendengar kau adalah anak dari Sir Windsor, aku pasti menambahkan sesuatu yang sangat indah."
Dia memberiku bukunya dan aku melihat sebuah gambar gaun yang indah. Roknya jatuh di mata kakiku dan bagian atas gaun tersebut terlihat sangat sederhana. Namun yang membuatnya berbeda adalah gaya tangannya yang off shoulder dan mutiara-mutiara indah yang bertaburan di bagian dadanya. Aku sangat menyukainya.
"Ini sangat indah," ucapku.
Dylan mengintip dari sebelahku dan aku yakin dia juga menyukainya. Dylan memiliki sesuatu yang aneh dengan gaun pengantin.
"Aku tahu kau akan menyukainya! Tenang saja Anne, gaunmu akan selesai dalam dua bulan."
Setelah selesai dengan urusan gaun, aku dan Dylan keluar dari butik tersebut dengan senang.
"Senang akhirnya kau menemukan gaun yang pas," ucap Dylan.
"Terimakasih karena kau begitu menyebalkan, membuatku memakai sepuluh gaun sampai akhirnya kau membawaku ke Ellie."
Dylan tertawa pelan. Dia menggaruk belakang lehernya lalu mengarahkanku menuju mobilnya yang terparkir di depan butik tersebut.
"Apa yang harus kita lakukan lagi sekarang?" tanya Dylan.
"Kurasa Thomas sudah membereskan beberapa urusan lain, namun kita tetap harus terbang ke Tuscany minggu depan. Dan sebagai ucapan terimakasihku karena hari ini kau dengan berbaik hati menemaniku, aku akan membelikanmu makan siang." jawabku membuat Dylan tersenyum seperti anak kecil.
LAH UDAH MAU NIKAH AJA
YOU ARE READING
Amore ➡ Thomas Brodie Sangster (Book 2)
Fiksi PenggemarHe lost her under the night sky. And he found her again in a beautiful city. Book 1: Complicated Book 2: Amore Anne's Story Completed