*Thomas' POV*
Malam di Verona sangat mengagumkan. Aku sedang berjalan di dekat hotelku untuk mencari makan malam ketika aku melihat dua orang yang sangat ku kenal. Mereka sedang berjalan dengan dua buah koper di belakang mereka. Kukira mereka seharusnya berada di pernikahan Ki Hong.
"Dylan! Kaya!" panggilku.
Mereka berhenti lalu memandangku. Kaya sepertinya terkejut melihatku disini tapi Dylan nampak sangat tidak nyaman. Aku berjalan ke arah mereka.
"Apa yang kalian lakukan disini? Bukankah seharusnya kalian ada di pernikahan Ki Hong?" tanyaku pada mereka berdua.
"Itulah yang sebenarnya harus aku tanyakan padamu. Apa yang kau lakukan disini?" tanya Kaya dengan nada dingin.
Aku terkejut mendengar nada dingin di dalam suara Kaya. Dia tidak seperti biasanya yang riang dan juga penuh lelucon. Matanya menatapku dengan dingin.
"Kaya, lebih baik kita bicarakan sembari makan. Ayo," ucap Dylan.
Dylan membawa aku dan Kaya menuju sebuah restoran kecil di dekat rumah Anne. Dia sepertinya sudah sering kesini jadi ketika dia masuk seorang perempuan langsung menyambutnya dengan ramah.
"M. O'Brien la longue période de temps pas ne voit! Table pour trois?-Mr. O'Brien lama tidak berteu! Meja untuk tiga orang?" tanyanya ketika melihat kami.
"Oui, plaisez - Ya, tolong."
Perempuan tadi mengantarkan kami ke sebuah meja di balkon lantai dua. Dari sini Verona nampak semakin cantik. Kami memesan beberapa makanan lalu Dylan berbalik padaku. Kaya masih tidak ingin menatapku dan itu sangat aneh.
"Jadi Thomas, apa yang kau lakukan disini?" tanya Dylan tenang.
"Aku pergi mencari Anne! Dan aku sekarang sudah mengetahui keadaannya. Aku tak pernah merasa sangat bersalah."
Kaya mendengus mendengar ucapanku. Aku berbalik pada Kaya lalu menatapnya marah.
"Ada yang ingin kau katakan Kaya?" tanyaku getir pada Kaya.
"Ya Mr. Merasa Bersalah! Aku ingin tahu kemana saja kau ini sampai-sampai tidak menyadari keadaan sahabatmu sendiri? Dia terbaring lemah, tak bangun selama satu minggu, dan ketika bangun dia bahkan tidak mengingat kedua adiknya! Kau bahkan tak ada disana untuk melihatnya! Sekarang kau tiba-tiba muncul disini setelah dua bulan. Kau bahkan tidak curiga mengapa aku dan Dylan sering pergi tanpa memberitahumu!" hambur Kaya.
"Tunggu, kau dan Dylan mengetahui semuanya? Dan kau selalu berkunjung ke sini? Mengapa kalian tidak memberitahuku?"
Kaya memandangi gelas di depannya. Dia masih marah padaku. Dylan berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk disampaikan.
"Begini Thomas, Max tidak ingin aku dan Kaya memberitahumu tentang keadaan Anne. Dia marah besar ketika tahu kaulah penyebabnya. Jadi dia memutuskan bahwa Anne lebih baik pergi kesini tanpa kau tahu."
Aku terduduk lemas di kursiku. Rasanya seperti seluruh kejadian aneh dijejalkan di dalam otakku dalma satu hari. Aku mengetahui bagaimana perasaan Max padaku, tapi dia tidak bisa melarangku untuk meminta maaf pada Anne. Dan sekarang terbukti bahwa dia mengizinkanku berteman kembali dengan Anne.
"Jadi dilihat dari kehadiranmu disini, Max sudah menerima permintaan maafmu dan kau sudah bertemu dengan Anne." Ucap Dylan pelan.
Aku mengangguk, mengiyakan perkataan Dylan.
"Aku harap kau tidak membuatnya tiba-tiba mengingat seluruh ingatannya karena kepalanya pasti akan meledak. Lebih baik kalian berteman lagi dari awal dan tolong jangan sakiti Anne lagi." Ucap Dylan.
"Mana mungkin aku menyakiti seseorang yang sangat kucintai, lagi."
![](https://img.wattpad.com/cover/59201822-288-k258274.jpg)
YOU ARE READING
Amore ➡ Thomas Brodie Sangster (Book 2)
Fiksi PenggemarHe lost her under the night sky. And he found her again in a beautiful city. Book 1: Complicated Book 2: Amore Anne's Story Completed