PROLOG

43 3 2
                                    

"Sesuai dengan janji Bunda 3 bulan yang lalu... Setelah Bunda mapan... Bunda janji akan membawa Rasyel ke Jepang... Dan sekarang, impian kita terwujud sayang..."

Suara Bunda yang halus terdengar melalui smartphone milik Rasyel... Rasyel menarik nafas... Huft, syukurlah! Akhirnya ia terbebas dari  ayah yang diktator dan seorang ibu tiri yang sangat menjunjung adat. Yeaaaay! Ia akan terbang ke negeri sakura! Negeri impiannya! Hidup bersama Bunda yang selalu memanjakannya. Ya, Rasyel sudah membayangkan semuanya. Malam ini, Rasyel yakin akan bermimpi indah. Tak perlu risau dengan kultur yang berbeda. Selama tiga bulan ini, Rasyel sudah membiasakan dirinya... 

Rasyel memejamkan matanya. Seminggu lagi, ia akan terbang ke negeri impian...

***

"Rasyel sayang..."

Senyum Bunda yang tulus menyambut kedatangan Rasyel yang baru saja tiba. Di sebelahnya, berdiri seorang lelaki tampan dengan mata sipit khas jepang. Ya, itu pasti Kachikawa-san, suami baru Bunda yang berkebangsaan Jepang.

"Wellcome to japan Ra-chan... " ucapnya ramah.

"Hai" seruku. Bunda memelukku. Terasa sekali kangen yang disimpannya selama ini. Membuncah kedalam dekapannya.

"Ayo, kangen-kangenannya dirumah aja."

Kachikawa-san muncul tiba-tiba sambil membawa barang-barangku.

Bunda melirik jam tangannya setelah melepaskan pelukannya. "Yap, lagipula ini masih malam, sebaiknya kita bergegas pulang, dan membiarkan putri kecil kita istirahat di ranjangnya yang hangat. Berhubung sekarang sedang winter."

Aku mengangguk tanda setuju. Rupanya bunda tidak pernah lupa pada wajah lelahku...

Ra-ChanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang