"Ratsu, Ra-Chan sadarlah..."
Ratsu membuka matanya dengan perlahan. Cahaya yang masuk ke matanya sudah terlalu banyak. Membuatnya silau dan menutup matanya kembali. Setelah ia mengerjap-ngerjapkan matanya ia mulai membuka matanya lebih lebar.
"Ahh, arigatou god..." syukur Yuuma saat melihat Ratsu bangkit. Ia segera sigap membantunya karena kondisi Ratsu masih lemas.
"Ini... Dimana?"
"Ahh, ini di ruang kesehatan. Kau pingsan setelah di cekik oleh Kachikawa." jelas seseorang. Bukan Yuuma, tapi terlihat akrab dengannya.
Ya, di ruang kesehatan itu Ratsu tidah hanya bersama Yuuma, tapi juga dengan 2 orang lainnya.
"Perkenalkan, namaku Nakayuma Mayumi. Dan ini sahabatku Nakamouri Rino." ia menunjuk pada salah satu temannya yang terlihat pendiam. "Kami sudah bersahabat dengan Yuuma sedari SMP. Makanya, saat kami melihat ia berada di sini, aku menyusulnya. Kami dari kelas X-5"
Ratsu mengangguk. Kepalanya masih terlalu pening jika memikirkan banyak hal.
"Diamlah Mayumi. Ucapanmu yang panjang dan berbelit itu bisa-bisa membuat Ratsu akan pingsan lagi." celetuk Yuuma yang sedari tadi diam.
"Sebenarnya, kenapa aku bisa berada di sini?" tanya Ratsu, lagi.
Baru saja Mayumi membuka mulut, terdengar suara ponsel entah milik siapa. Rino buru-buru mencari sesuatu dari kantung blazernya. Ponsel! Setelah Rino membuka ponselnya, mendadak ia berbicara.
"Gommene, Rino enggak lama. Rino mau ke kantin yo, mau jajan." serunya
"Urusai! Bilang saja kau mau bertemu dengan Jesse kan?? Ngaku!" sergah Mayumi.
"Dame-dame, urushaiii!! Ini ruang kesehatan! Jangan berisik." tegur Yuuma. Mayumi hanya cengar-cengir sementara Rino entah pergi kemana.
"Rino mau menemui pacarnya. Jesse Lewis, kelas XII-3." jelas Mayumi tanpa diminta
Ratsu mengganguk. "Omong-omong, kenapa aku bisa ada disini? Ingatanku terhenti saat aku dicekik oleh anak lelaki di kelasku." tanya Ratsu.
"Kau pingsan, karena kau dicekik oleh Kachikawa." jelas Yuuma.
"Tunggu, Kachikawa? Bukankah itu nama keluargaku?" batin Ratsu.
"Matte kudasai, bukankah namamu Kachikawa Ratsu?" tanya Mayumi.
"Hai." Ratsu mengganguk. "Ada apa?"
"Nama keluarga anak yang mencekikmu, itu, Kachikawa Fuma. Apa kau bersaudara dengannya?? Astaga! Kenapa aku tidak terpikirkan??" Yuuma seolah baru menemukan satu fakta baru.
"Aku memang memiliki seorang kakak tiri. Tapi aku tak yakin jika ia akan mencekikku." putus Ratsu.
"Jika kenyataannya Kachikawa adalah kakakmu, apa yang kau lakukan, Ra-chan?" ledek Yuuma.
"Mungkin ia akan membullyku dirumah jika itu benar-benar terjadi." Ratsu mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia berusaha turun dari ranjang ruang kesehatan. Dilepasnya selang oksigen yang melilit hidungnya.
Mayumi memandang Ratsu dengan tatapan heran. "Mau kemana kau, Ra-chan? Bukannya kau masih lemah?"
"Aku lapar." Ratsu memegangi perutnya. "Maukah kalian menemaniku ke kantin?"
"Tentu saja!" jawab Yuuma bersemangat.
"Maaf, bukannya tak ingin, tapi aku sudah janji mau menemui anak kelas X-3. Ja nee."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ra-Chan
ChickLitRasyel.. Ya, seorang putri pendiam dan kalem dari pria berpengaruh di daerah Pariaman. Mendadak pindah ke Jepang karena mengikuti sang Bunda. Tanpa sengaja, ia bersekolah di Sekolah dengan sederet peraturan aneh! Ikuti kisah Ratsu dan kawan2, serta...