PART 7

15 1 1
                                    

"Huuuuft! Sial!"

Air hangat didalam bak rendam, yang biasa dipakai warga Jepang untuk mandi tak berhasil membuat mood Ratsu kembali normal. Otaknya masih saja memikirkan ucapan Fuma.

"Tadinya aku bermaksud menjadikanmu pacar, sekaligus melindungimu dari Inoo-senpai..."

Seandainya saja tadi tidak menganggap serius ucapan Fuma, dan mau menjadi pacar Fuma, tentu saja besok ia bisa bersekolah dengan tenang.

"Padahal aku bisa berlindung dari Inoo-senpai jika aku menjadi pacar Fuma."

Ratsu menenggelamkan kepalanya, berusaha menjernihkan otaknya.

"Ahh, tapi tadi dia ngomongnya agak maksa juga sih! Lagian, bisa-bisa aku jadi budaknya kalau aku menerimanya. TIDAK! Lebih baik aku dibully sama Inoo-senpai daripada harus menjadi pacar Fuma!"

Merasa lelah! Ratsu pun menenggelamkan kepalanya, hanya sekedar untuk melepaskan stress yang menderanya. Sekaligus mempersiapkan mental untuk besok. Ya, Ratsu harus mempersiapkan diri untuk mengahadapi gerombolan pembully itu.

Masa bodo lah! Ratsu mengangkat kepalanya dari dalam air, kemudian keluar dari dalam bak rendam. Diambilnya handuk yang tersampir di jemuran. Handuk yang baru saja disediakan Bunda.

Kamar mandinya memang tidak menjadi satu dikamarnya. Harusnya Ratsu membawa bajunya dan memakai di dalam walk in closet. Sayang, ia lupa. Jadilah ia masuk ke dalam kamar tanpa memakai busana kecuali handuk yang melekat di tubuhnya. Ia pun keluar dari kamar mandi.

"Whoa, sesuai dengan dugaanku, kau memiliki badan yang sangat bagus."

Damn it! Siapa lagi yang bilang seperti itu kalau bukan Fuma. Ratsu menoleh ke belakang. Rupanya, sedari tadi Fuma sudah berdiri di samping pintu keluar kamar mandi.

Seketika, mata Ratsu membola.

"Nandemonai?? Apa yang kau lakukan disitu??!!" jerit Ratsu.

"Melihatmu, apa lagi?" Fuma menaik turunkan alisnya. "Cepat kau masuk dan pakai bajumu. Sebelum aku menerkammu disini."

Tanpa menunggu perintah kedua kalinya, Ratsu pun langsung ngacir ke kamarnya, tanpa memikirkan isi otak Onii-chan nya yg mulai aneh.

****

"Baka, baka, baka!"

Ratsu menggelengkan kepalanya, berusaha menghapus apa yabg sudah terjadi kemarin sore. Sungguh, setelah melihat Onii-chan nya 'gila', Ratsu terus mendekam di kamar. Bahkan ia melewatkan makan malam yang sudah disiapkan oleh Otou-san nya. Saking kepikirannya, saat tidur pun ia 3x terbangun karena memimpikan hal yang menurutnya 'tabu' itu.

"Nande Ra-chan? Daijobu?" Suara Yuuma terdengar di hadapannya.

"Daijou..." ucap Ratsu, tapi nadanya terdengar suram.

Sekelebat, Ratsu melihat sosok Kachikawa Fuma melintas di hadapannya. Nii-channya itu menoleh, kemudian melontarkan senyum smirk kearah Ratsu. Ratsu buru-buru membuang pandangannya.

"Ra-chan, kalau kamu ada masalah, kan kamu bisa cerita sama aku. Aku selalu dengerin kamu kok, aku juga ga mau maksa sih..." ucap Yuuma, seraya memasukkan bento yang berisi onigiri ke dalam mulutnya.

"ieee."

"Baiklah jika kau belum mau cerita..."

"Yuuma?"

"Nani?"

"Ke kantin yuk, aku tidak bawa bekal hari ini." Seru Ratsu lirih.

"Okay."

*****

"Hei, lihat. Siapa ini berani beraninya makan di kantin sehabis bertemu dengan ku kemarin?"

Suara Inoo, terngiang persis di belakang telinga Ratsu. Yuuma mendelik. Ratsu sadar, pasti Inoo dan antek-anteknya sudah mendekat. Terlihat dari ekspresi Yuuma.

"Kau mau apa, senpai? Aku sedang ma..."

Ucapan Ratsu terputus saat ia melihat mangkuk ramennya di terbalik kan oleh Inoo. Kuah ramennya mengalir dari atas meja, membasahi rok kotak kotaknya.

"APA SIH SENPAI? APA MAU MU?" Jerit Ratsu.

"Mauku? Mau bikin hidup mu gak tenang..."

Inoo duduk di hadapan Ratsu, dengan senyum licik nya. Jelas, ia ingin melanjutkan aksi yang kemarin tertunda.

Yuuma yang duduk di samping Ratsu segera diamankan oleh Nakajima. Sementara Chinen sudah siap berdiri di belakang Ratsu apabila Ratsu berencana kabur.

"Simpel saja Ratsu-chan. Aku hanya ingin menyelesaikan urusan kita yang belum selesai."

'Tuh kan, apa kubilang' suara Ratsu dalam hati bergema.

"Aku mau melanjutkan pertandingan kemarin, dengan syarat," Ratsu menghela nafas sejenak. "Jika aku memenangkan pertandingan ini, maka bebaskan aku dan Yuuma. Tapi apabila aku kalah, aku siap menerima konsekuensi nya."

"Oke." Inoo mengangguk setuju. "Apabila kau menang, silakan ambil jabatan Presiden Siswa yang kupegang sekarang. Namun apabila kau kalah..." Inoo tersenyum licik, "Jadilah Pacar ku"

Ra-ChanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang