Ratsu mematutkan dirinya di depan cermin. Ia menatap dirinya dengan perasaan was-was. Ya, hari ini adalah hari pertama masuk sekolah. Liburan terasa begitu cepat. Dan Ratsu masih merasa gugup.
Sebetulnya, tidak ada yang salah dengan setelan seragamnya. Sebuah kemeja putih dengan dasi, dilapis dengan sweater warna pastel yang cukup tebal, dan jas biru tua yang senada dengan warna dasinya sebagai outer. Bawahannya, ada sebuah rok dengan panjang setengah jengkal diatas lutut. Terakhir, Ratsu mengenakan kaus kaki yang panjangnya tepat di bawah lutut.
Ratsu melihat dirinya dikaca sekali lagi. Rambutnya yang panjang sengaja ia urai mengikuti gaya gadis-gadis dorama jepang. Sempurna. Walau ia masih ragu. Apakah dengan kulit putihnya ia akan mudah diterima di pergaulan?? Apa rambutnya yang lurus akan membuat dirinya tidak terlihat aneh. Mungkin hanya matanya saja yang membuat orang berfikir ia adalah imigran. Ya, mata belok berwarna cokelat muda khas Indonesia memang menghiasi wajah ayu Ratsu.
"Ratsuuu, sarapan sudah siap nak..." teriak Bunda dari bawah.
"Baik Bun."
Ratsu bergegas keluar dari kamar, membawa serta tas dan keraguannya. Si ruang makan, Ayah sudah menunggu dengan setelan kemeja dan jas yang tersampir di sandaran kursi.
"Ohayou Ratsu..." salam Ayahnya.
"Ohayou Ottou-san..." jawab Ratsu.
Di meja makan, sudah terhidang 3 piring berisi telur, 2 potong sosis, 1 tangkup roti dan salad. Ratsu pun segera duduk di samping Bunda.
"Nii-chan belum pulang dari menginap? Padahal ini sudah masuk sekolah" tanya Ratsu saat melihat 3 piring di meja.
"Dia bilang masih sibuk dengan tugas-tugasnya. Jadi dia bekerja sama dengan seorang temannya dan menginap disana. Nanti kau juga akan bertemu dengannya di sekolah." sahut Bunda sambil tersenyum.
"Ohh syukurlah." Ratsu tersenyum. "Akhirnya, ada 1 orang yang kukenal di sekolah."
"Kau takut tidak memiliki teman? Baguslah! Cepat habiskan sarapanmu, dan temui seseorang di depan pintu" suara Bunda terdengar ceria.
"Hah?" Ratsu masih tidak bisa mengerti.
"Makanya cepat habiskan, daripada penasaran" senyum Ayah membuat Ratsu mempercepat makannya.
***
"Hajimemashite, watashi namae Kashiwagi Yuuma, panggil saja saya Yuuma. Yoroshiku onegaishimasu!" Yuuma membungkukkan badannya 90 derajat.
"Hai, namaku Ratsu." Ratsu ikut membungkukkan badannya.
"Nah, sekarang kalian cepat berangkat kesekolah! Nanti telat."
"Baik Bunda." Ratsu mencium tangan Bunda, sementara Yuuma hanya membungkukkan tubuhnya.
***
*di sekolah*
Bangunan sekolah khas Jepang telah berdiri megah di hadapan Ratsu. Beberapa siswa siswi memasuki pekarangan sekolah dengan seragam yang sama dengan Ratsu. Ahh jadi ini sekolah yang akan menemani Ratsu belajar selama 3 tahun ke depan. Sepanjang perjalanan Ratsu tak henti-hentinya mengagumi sekolahnya.
"Nampaknya, kau sangat kagum dengan sekolah ini" ucap Yuuma.
"Ya, kudengar sekolah-sekolah di Jepang ini sangat ketat dengan pelajaran, menjanjikan masa depan yang bagus untuk muridnya!!" jelas Ratsu.
"Berarti kamu tertarik untuk aktif di sekolah ini?" tanya Yuuma lagi.
"Tentu saja! Dengar ya Yuuma, aku enggak akan menyia-nyiakan kesempatan ku bersekolah disini! Kalau bisa, malah aku menjadi juara kelas disini!" sahut Ratsu bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ra-Chan
Literatura FemininaRasyel.. Ya, seorang putri pendiam dan kalem dari pria berpengaruh di daerah Pariaman. Mendadak pindah ke Jepang karena mengikuti sang Bunda. Tanpa sengaja, ia bersekolah di Sekolah dengan sederet peraturan aneh! Ikuti kisah Ratsu dan kawan2, serta...