Part 8

10 0 0
                                    

Apa?!

Ratsu hampir hampir menolak persyaratan terakhir yang Inoo ajukan. Namun harga diri menolaknya.

"Baiklah jika itu mau mu." Seru Ratsu. "Jam 4 Sore, di lapangan."

"Baik," Inoo bangkit dari duduknya. "Sampai jumpa lagi, calon pacar"

Inoo pergi seraya tertawa, setelah menepukkan tangannya di pundak Ratsu. Yuuma yang sudah dilepas oleh Nakajima pun langsung mendekat.

"Ra-chan, daijobu desu ka? Aku ada rok ganti, sebaiknya kita mengganti rok mu dulu. Nanti kau masuk angin..."

"Daijobu, Yuuma."

***

Detik demi detik terus berlalu. Berdetak seperti jantung Ratsu. Ratsu menghela nafas. Bel pulang yg berdentang kali ini sontak membuatnya terkejut. Kejadian ini persis seperti dulu pada saat ia masih di Jakarta. Ia tidak pernah suka pulang, ibu tirinya akan menyambut dengan sangat tidak bersahabat.

Namun kali ini beda. Suka tidak suka, ia harus hadapi. Gak mungkin lari lagi sekarang. Dulu, ia selalu berlari, mengunjungi rumah temannya hingga larut, baru pulang di saat ayahnya juga pulang. Sekarang tidak ada Ayah, hanya ada Bunda. Dan ia tidak mungkin menceritakan masalah ini pada Bunda

Menjadi-pacar-preman-sekolah

Gila kali dia. Otaknya sudah tidak waras. Niat menjadi masyarakat sekolah yg menawan, cerdas, dan berprestasi gagal sudah

"Ratsu..."

Suara Shiga. Memecah keheningan. Kelas sudah kosong. Oya, jelas. Pasti penghuni sekolah ini banyak yang ke lapangan. Apalagi kalau bukan melihat si anak baru takluk di depan presiden Siswa

"Kalau kamu ga sanggup... engga papa, kita bisa per..."

"Ssst!!" Ratsu meletakkan telunjuknya di bibir Shiga. "Arigatou, aku tahu niatmu baik. Tapi... coba, biarkan aku menggambil keputusan kali ini sendiri."

"RA-CHAN!" Shiga menekan intonasinya pada nama akrab Ratsu. "Aku tahu, kamu bisa. Tapi lawanmu ini Inoo-Senpai. Kemarin saja tak sanggup, mau dicoba lagi sekarang.

Ratsu menghela nafas. Bodoh sekali dia mau menerima tantangan Inoo-Senpai tanpa persiapan

"Tapi aku sudah terlanjur janji... bagaimana?"

"Kalau kamu mau... kita bisa melarikan diri. Atau..." Shiga membisikkan rencananya.

"Sekarang, hadapi saja dulu dia, Ra-Chan."

***

Hai hai hai... kembali lagi dg oe... kangen deh sama cerita ini. Cerita ini tuh, gue bikin pas SMA, terus lanjut... pas... gue... kuliah 😲 semester 6 gila baru lanjut. Buat kalian yg masih setia menanti... duh duh duh, gue aja lupa plot plot nya. Cuma garis besarnya yg gue inget. Tapi semoga aja yah ga bikin cerita ini basi. Vomment nya ay, jgn lupa.

Salam tidak santuy

Faridaroshady

Ra-ChanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang