Di sekitar kerajaan, rakyat semakin resah dan bertanya-tanya. Akankah waktu tak dapat berjalan lagi jikalau kembang api tak dapat menjalankan tugasnya? Apa yang akan terjadi jika waktu tidak berjalan? Dan di tengah kegelisahan tersebut terdengar suara seorang pemuda berkata, "Mari kita tanya raja. Dia adalah pemimpin kita yang sudah seharusnya mencari jalan keluar untuk menyelamatkan kembang api, menyelamatkan waktu!"
Dengan satu suara rakyat lainnya menjawab, "Mari temui Raja!"
Di dalam istana, raja semakin panik karena mendengar kabar ini. Raja bergegas menuju utusan dan bertanya tentang perkembangan nasib kembang api.
"Hai utusan, bagaimana nasib kembang api? Dia harus sembuh agar waktu dapat berputar lagi! Dan kau harus mencari cara agar semua itu bisa terjadi!" Kata raja kepada utusan.
"Ampun baginda raja, saat ini tabib tengah melaksanakan tugasnya sekuat tenaga. Ramuan yang diberikan oleh tabib membantu kembang api untuk hidup lebih lama. Namun, kembang api tak dapat pulih dan tidak dapat melaksanakannya jika hanya dengan meminum ramuan dari tabib."
"Lakukan apa yg harus kau lakukan. Bicaralah pada rakyat agar tenang. Agar tak membuat kegaduhan. Kau harus menyelesaikan masalah ini sendiri!"
"Tidak raja, karena setahuku, aku tak dapat mengerjakannya seorang diri! Kembang api akan mati dan kau juga tahu itu!" Hentak utusan pada Raja.
"Lalu apa yang harus aku lakukan?" Tanya raja panik dan kebingungan.
"Setahuku, kau tahu apa yg harus kau lakukan, Raja. Jangan diam saja seperti boneka!"
