#4

925 33 2
                                    

Orang-orang yang berkerumun pun langsung bergegas berlarian ke berbagai penjuru. Ada yang pergi untuk memanggil tabib. Ada pula yang pergi untuk memberitahukan kejadian tersebut kepada pihak kerajaan. Mendadak kerajaan tersebut menjadi gempar. Seolah awan hitam sedang bernanung di atas negeri mereka.

"Ada apa ini? Pertanda apakah ini?" seru salah satu orang di dermaga.

"Bagaimana ini bisa terjadi? Apa jadinya tahun baru tanpa kembang api?" seru orang lainnya.

"Entahlah. Aku sudah tidak dapat berkata apa-apa lagi. Ini adalah sebuah pukulan yang telak. Bahwa sesuatu yang kita harap-harapkan selama ini, suatu yang kita nanti-nantikan, malah mati dengan tragis," tambah seorang di antara mereka.

Di saat semua orang sedang berduka, terbitlah sebuah suara membahana, "hhahaha, rasakan itu! Mampuss kau kembang api! Mampus kau tahun baru! Mati saja kau sana!" Rupanya itu adalah suara dari si lelaki pemaki.

Si pemuda yang sebelumnya berselisih dengan lelaki pemaki tadi, kini menjadi semakin geram, "Ini pasti ulahmu! Kaulah yang telah membunuhnya. Aku sangat yakin dengan hal itu," ujar si pemuda sambil menunjuk-nunjuk dan hendak menghantam si lelaki.

"Hentikaaann!" Cegah seorang utusan raja yang baru saja tiba di tempat kejadian bersama tabib dan pengawal.

"Tabib, cepat bawa kembang api ke istana dan obati dia. Dan kau penjaga, cepat bawa lelaki pembuat onar itu ke dalam penjara," perintah sang utusan.

"Siap tuan," seru pengawal dan tabib.

"Hhahaaha, percuma saja kalian menangkapku. Mau bagaimanapun juga, kembang api telah mati. Ia tak akan kembali lagi. Tak akan ada tahun baru untuk kalian semua."

Orang-orang yang mendengar ucapan itu menjadi gusar. Hal itu terlihat dari raut wajah mereka yang mengkerut. Sang utusan pun mencoba menenangkan mereka, "Kalian semua tenang saja. Dengan pengobatan dari istana, kembang api pasti akan kembali lagi. Sesulit apapun keadaannya, jangan pernah menyerah dengan impian dan harapan kalian. Apa kalian tahu, bahwa terkadang harapan itu muncul di saat kita sudah tidak memiliki harapan?"

Orang-orang hanya bisa terdiam. Bingung menentukan sikap.

Dongeng Tahun BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang