🌷Chapter 11

82.4K 8.5K 162
                                    

"Baik semua, berhubung semester baru akan segera dimulai, Ibu akan mengatur ulang tempat duduk dan teman sebangku kalian." Wali kelas kami, Mrs Young berbicara. Semua orang mempunyai beragam reaksi menanggapi hal itu.

Kami semua berdiri di belakang kelas dan menunggu Mrs Young memberitahu tempat duduk kami yang baru.

Semua meja berpasangan, yang berarti kami akan duduk dengan teman semeja yang baru untuk semester depan. Teman semejaku yang dulu adalah Hoseok dan ia sangat baik.

"Mina, kau dengan Wonho, Jungkook dengan Jimin... oh tidak tunggu, kalian akan mengobrol selama kelas. Jimin dengan Sinhye dan Jungkook dengan Dasom...." Satu persatu mengambil meja mereka dan aku jadi gugup melihat siapa yang tersisa.

Tak berselang lama, tersisa aku dengan Jin dan Taehyung.

"Baik, salah satu dari kalian harus duduk sendiri semester depan karena kelas kita memiliki jumlah murid yang ganjil," kata Mrs Young dan memandanh kami bertiga. Kami bertiga saling bertukar pandang dan aku berdoa berharap aku tidak akan duduk dengan Tae-

"Baik Hyejin dan Taehyung duduk di belakang," Mrs Young menunjuk meja kami.

"APA?!" Kami berteriak bersamaan.

"Saya tidak bisa berpasangan dengan dia!" kataku.

"Aku tidak mau duduk dengan Hyejin!" komplain Taehyung.

"Diam, anak-anak. Pergilah duduk. Untukmu Jin, maaf kau harus duduk sendiri semester ini," kata Mrs Young.

"Saya akan duduk dengan Jin." Aku dengan sukarela, namun Mrs Young melemparkan tatapannya padaku. Aku menghela nafas dan mengambil langkah berat menuju meja baruku. Tiga bulan terjebak duduk dengan Taehyung, itu terlalu lama.

***

Sekarang istirahat dan aku akhirnya mendapatkan makananku setelah antrian panjang. Dengan hati-hati aku meletakkan nampanku dan duduk di sebelah Mina.

"Ay, kau duduk di sebelah V di kelas bukan?" Ia bertanya padaku.

"...Yah?" Aku merespon.

"Itu bagus untukmu, duduk di sebelah dia tidak akan membuatmu merasa bosan. Jika aku menjadi kau, aku akan memandanginya sepanjang hari," katanya dan aku bisa melihat bentuk hati di matanya.

"Apa kau sudah berpaling dari Jungkook atau apa?" tanyaku sembari menyendokkan sesendok penuh nasi ke mulutku.

"Tidak... atau mungkin? Aku tidak tahu tapi ada sesuatu dari Taehyung yang membuatku tertarik juga," katanya dan menggigit bibir bawahnya saat ia mulai menatap seseorang di belakangku.

Aku menoleh ke belakang dan menyadari itu Taehyung yang sedang makan dengan Jimin dan Jungkook, yang sangat aneh karena mereka biasanya berkeliling sekolah menemukan korban yang bukannya di kantin, dan menyerang anak yang malang. Terkadang mereka pergi ke tempat rahasia persembunyian mereka untuk merokok.

Bagaimana pun aku tidak yakin kenapa mereka akhirnya memutuskan untuk mengisi jam istirahat mereka dengan makan di kantin seperti murid lainnya. Di sekitar meja mereka, hanya mereka, tidak ada anak lain karena banyak yang takut untuk makan dengan mereka.

Orang-orang lewat dan mencuri pandang pada mereka, juga tidak percaya orang yang terkenal buruk seperti Taehyung dan kedua temannya ada di kantin.

"Aku akan duduk dengan mereka! Bye Hyejin!" kata Mina dan membawa nampannya kemudian melangkah menjauh dariku.

"Hey! Mina hey!!" Aku memanggilnya namun ia mengabaikanku. Aku berbalik ke belakang dan melihat Mina yang berjarak tiga meja dari Jungkook, Jimin dan Taehyung dan berharap dia dan lainnya mengabaikan Mina.

Aku cukup terkejut karena mereka mengijinkannya untuk duduk dengan mereka. Dengan itu, aku menghabiskan waktu istirahatku makan sendirian.

Aku tetap berbalik dan melihat mereka. Aku pikir mereka akan jadi canggung namun hatiku terbakar saat  melihat mereka tertawa bersama. Apa-apaan?! Apa mereka hanya roh atau mereka benar-benar Taehyung dan teman-temannya?

Aku berdiri dan mengembalikan nampanku ke tempatnya dan menghentakkan kakiku keluar dari kantin.

***

Sekarang Matematika dan aku harus duduk dengan Taehyung.

Aku berharap bisa memisahkan meja menjadi setengah namun setiap meja terhubung untuk dua orang. Aku menghela napas sementara Taehyung yang gelisah sedang bermain dengan pulpennya dan ia tetap menekan-nekan pulpennya.

"Bisakah kau berhenti?" kataku setelah merasa sangat terganggu.

Ia membawa pulpen ke depan wajahku dan melanjutkan menekan pulpennya. Aku memutar bola mataku. Taehyung yang biasanya.

Ia akhirnya berhenti saat aku mengabaikannya.

"Kenapa wajahmu sangat suram?" tanyanya.

"Apa? Bukan begitu. Diam dan kerjakan tugasmu," kataku. Anak ini benar-benar menguji kesabaranku.

"Mina meningalkanmu untuk duduk dengan kami eh?" tanyanya.

"Ya, kau mengambil sahabatku dan aku marah karena itu jadi bisa kau tidak membiarkan dia duduk dengan kalian lagi? Terima kasih."

"Kau marah pada kami karena mengambil sahabatmu atau kau marah pada Mina karena kau cemburu?" katanya dan menatapku, menunggu sebuah jawaban.

Aku menghadapnya dengan kening berkerut. "Kau gila?!" Aku berteriak dan seluruh kelas berbalik, menatapku.

"Ya nona Lee Hyejin siapa yang gila?" goda Mrs Jung.

"Bukan apa-apa, bisa saya permisi ke toilet," kataku. Ia mengangguk dan aku buru-buru keluar dari kelas.

Aku mencuci wajahku dan menatap diriku sendiri di cermin.

Ugh bagaimana ini... tiga bulan dengan Taehyung. Aku harus duduk dengannya serta harus menghadapi tingkah aliennya dan sekarang aku tidak bisa mendengarkan pelajaran. Ugh, memuakkan.

Aku kembali ke kelas dan melihat Taehyung melemparkan seringai padaku. Aku mengabaikannya dan duduk.

"Woah, aku tidak mengira reaksi besar seperti itu." Ia mulai menggangguku setelah aku duduk.

"Diam oke? Aku mau sahabatku kembali."

Pelajaran berlanjut dengan Taehyung menggangguku - menginjak kakiku dan menggangguku.

Sangat memuakkan.

●●●

Translate : Clouudyy

Mr Arrogant [Buku 1] ➳ KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang