🌷Chapter 04

111K 10.7K 355
                                    

Jam berdetak sampai akhirnya bel sekolah berbunyi dan seluruh murid berlari ke luar, pulang ke rumah. Aku merasa lega karena sekolah akhirnya selesai tapi aku teringat kalau harus membersihkan semua toilet. Aku mengemasi tasku dan menyeret kakiku keluar kelas.

Bagaimana pun, Taehyung tak terlihat di mana-mana. Lalu sebuah pemikiran muncul. Mungkin ia di sana.

Aku menuju ke lantai tiga diam-diam, memastikan tidak ada seorang pun curiga padaku. Berlari ke gudang dan aku sudah mencium bau asap rokok dari luar.

Aku mencoba membuka pintu namun gagal, pintunya terkunci. Aku mengetuk, "Hey V, ini aku, buka pintunya."

Aku mendengar bisikan sebelum pintunya terbuka.

"Hey, V kita harus..."

Taehyung menarikku ke dalam gudang dan menutup pintu.

Aku terbatuk saat asap rokok memasuki indera penciumanku. "Kau ...." Napasku terengah.

Di depannya aku melihat Jimin dan Jungkook menatapku dengan batang rokok di mulut mereka.

Taehyung juga merokok.

"Aku tidak bisa bernafas di sini." Aku keluar dari gudang dan terus batuk.

Aku merasa jijik melihat mereka merokok. Aku memutuskan untuk mengabaikan dan menuju lantai paling atas, mengambil pel, seember air dan segala yang dibutuhkan.

Merengek, menghela napas, berteriak, menangis karena membersihkan toilet. Ini sangat menjijikkan dan aku tetap membersihkan segala sudut. Beberapa juga beserakan di lantai.

Aku baru membersihkan dua bilik, tinggal tiga. Aku menyeret pelku ke bilik selanjutnya. Aku tidak tahu kenapa aku menangis, ini sangat menjijikkan dan melelahkan.

"Kenapa kau menangis?" tanya sebuah suara.

Ia menyeretku keluar dari bilik dan mengambil sikat dan ember dari tanganku.

"Aku tidak menangis, ini keringatku," kataku dan berpura-pura menyeka keringatku.

"Ya, ya. Keringat lewat hidungmu," katanya terang-terangan dan mulai membersihkan toilet.

"Aku akan melakukannya," kataku.

"Diam, aku sedang membersihkan."

"Ambil sikat dan embermu sendiri. Itu punyaku!"

"Kau saja yang ambil," katanya dan kembali membersihkan.

Aku menghela napas. Menuju ke ruang kebersihan dan kembali dengan peralatan-peralatan. Aku mulai membersihkan juga.

Pukul lima sore ketika kami selesai membersihkan. Kami berdua menjatuhkan diri ke lantai, kelelahan.

"Bagaimana kita akan membersihkan toilet lainnya jika sekarang sudah pukul lima sore. Aku mau pulang dan mengerjakan PR ku." Aku menghela napas.

Ia juga menghela napas. "Ayo lakukan dengan cepat dan kita akan selesai."

Kami membawa pel dan yang lainnya ke toilet di sebelahnya, toilet laki-laki.

Aish.

Ini lebih kotor dari yang aku pikirkan dan aku merasa ingin muntah. Ini pertama kalinya aku berada di toilet laki-laki dan rasanya aneh. Aku tidak berani menginjakkan kakiku seperti biasanya di toilet. Aku berjingkat ke tempat cuci, mengisi ember dengan air.

Aku melihat ke sekeliling toilet dan melihat tempat mereka buang air.

"Kalian tidak melakukannya dengan benar?" Aku bertanya pada Taehyung dan merasa jijik melihat urin di lantai.

Mr Arrogant [Buku 1] ➳ KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang