Love drown me into a deeply hurt

Part 6-Senandung tidur dan kenyataan

Lee Hyeri sekarang tidaklah lagi kusut dengan masalah cintanya yang begitu besar kepada kyuhyun. Laki-laki tak tau terimakasih yang lebih memilih cinta lamanya untuk kembali dirajut. Memutuskan sepihak cinta besar yang tercurahkan tulus untuknya.

Kyuhyun memang buta. Masih terkurung cinta pertama yang menyakitinya. Masih terbuai bayang masa lalu yang manisnya bersama wanita bernama Park Jaena. Gadis yang dulu sepenuhnya sangat manis. Namun kini berubah begitu mengerikan dan posesif. Well, karena dia dan kyuhyun kembali bersama di tengah hubungan rumah tangga kyuhyun-hyeri terajut indah. Apadaya benang kasih mereka dalam sekejap mata kusut oleh deru angin yang melanda. Bahkan putus. Dan kyuhyun memilih untuk tak berusaha menyambungnya. Malah pergi memilih rajutan lama. Yang samar-samar ia lupa bagaimana bentuk kasih yang romantis pernah tercipta. Karena sekarang hatinya di dominasi oleh Hyeri.

Perubahan keduanya tampak timpang. Hyeri yang begitu lenyak bahagia dengan kehadiran bayi mungilnya. Kyuhyun seolah terlupakan. Namun hatinya siapa yang tahu?

Kyuhyun yang begitu frustasi telah memilih jalan yang salah. Menyesal. Sangat cocok untuk mendeskripsikan keadaan kyuhyun yang kacau. Di tambah pelengkap dengan menempelnya Jaena di dekat kyuhyun. Membuat laki-laki itu setiap saat seperti di bom waktu. Jaena adalah faktor yang menyebabkan ia kehilangan kisah romansanya bersama Hyeri.

Park Jaena tak sepenuhnya salah. Wanita itu hanya mencoba kembali menjalin kisahnya yang sempat tertunda. Namun semakin mudah dengan kondisi kyuhyun yang ternyata bimbang tentang siapa pemilik hatinya. Akhirnya dengan pemikiran pendek ia memutuskan bersama Jaena kembali. Tanpa sadar hatinya tak lagi berdebar menatap manik mata milik Jaena. Tanpa sadar hatinya malah berdebar hanya dengan berdekatan dengan Lee Hyeri. Sungguh ntah benci yang menutupi rindu. Atau kemarahan terkalahkan rindu. Hingga keputusan salah itu harus terjadi.

Pada akhirnya untuk sementara waktu mereka, kyuhyun-hyeri hidup dengan menyampirkan cinta mereka menggantung dengan luka. Karena tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan kan?

Rindu tetaplah rindu. Statusnya tak akan berubah, ntah akan semakin menjadi bongkahan rindu atau terobati dengan merengkuh hangat orang yang kau rindui.

Tak ada yang tahu. Hanya waktu yang berdenting yang bisa menjawab segala pertanyaan bisu itu.

Inilah yang terjadi pada sosok tegas seorang kyuhyun. Hatinya seakan meledak menahan perasaan rindu yang membuncah. Menggerogoti sistem kerja tubuhnya. Lengkap dengan kata 'maaf' yang tanpa batas terus berulang dalam kepalanya. Seolah mantra yang dapat memunculkan Hyeri tepat di hadapannya.

"Hyeri maaf"

"Aku bersalah"

"Aku mencintaimu"

"tolong jangan membenciku"

"Jangan meninggalkanku"

"Kembalilah...aku merindukanmu..."

Kyuhyun mengigau kalimat yang sama setiap malamnya. Ini di mulai ketika ia menyadari kepergian Hyeri yang salah. Kalimat-kalimat itu seolah senandung yang menghantarkan kyuhyun mengunjungi mimpi buruknya. Ya, dengan adegan yang sama air mata yang jatuh pipi Hyeri. Seperti lullaby yang terdengar penuh kelembutan penuh kasih. Kali ini berbeda, terdengar bak raungan kepedihan yang dalam.

Sungguh malang.

Ini adalah pilihannya, kyuhyun. Ia tak bisa menyalahkan takdir yang sudah begitu baik. Dialah yang salah menghentikan takdir dengan kehendak egonya.

Dengan berbekal letih, kyuhyun menapakkan kakinya ke kantor. Tidak dimulai dengan morning kiss, sarapan manis bersama, kecupan hangat di bibis mungil hyeri ketika berangkat. Bumbu-bumbu penyemangat telah masuk dalam kotak kenangan. Tersimpan rapih tanpa berniat untuk mengulang.

Yesung mendesah melihat ekspresi kyuhyun bak mayat hidup. Pucat. Kaku. Dan dingin. Sebenarnya guratan kerinduan itu terbaca jelas di wajahnya. Hanya saja tersamarkan oleh ekspresi dingin bak es itu.

"Aku tadinya berniat mengucapkan selamat pagi untumu, kyu. Namun sayang, semangatku menguar melihatmu begini. Come on... semangatlah." Itu sapaan hangat pertama pagi ini untuk kyuhyun, yesung bisa menebaknya. Naas, laki-laki itu hanya mendapati delikan tajam seorang khyuhyun.

"Cih... kalau begini aku tak jadi mengabarkan sedikit kabar bahagia. Well, kau tau sedikit info mengenai MANTAN istrimu itu." ucap Yesung pura-pura bodoh dengan ekspresi terkejut kyuhyun. Laki-laki itu membeku di kursi kerjanya. Matanya menatap Yesung menuntut penjelasan.

"Hyung, kumohon tanpa perlu penekanan kata MANTAN istri pun aku sudah paham titik lemahku. Berhenti membuatku makin merasa bersalah pada Hyeri." Kyuhyun mengiba, tatapan yang tadinya tajam berubah sendu. Cocok dengan awan mendung di luar sana.

"hah... sejujurnya aku masih marah padamu kyu. Tapi melihatmu begini terpuruknya mana bisa aku hanya menontonmu. Aku mendapati jejak Hyeri di rumah sakit di Manhattan. Riwayat rumah sakitnya mengatakan bahwa Hyeri dua bulan yang lalu melakukan persalinan di sana." Kyuhyun terpekur dalam diamnya mendengar penjelasan Yesung.

"Tanpa perlu kuceritakan lebih lanjut, kau pasti tau siapa ayahnya. Selamat.. kuduga saat kau memutuskan berpisah dulu, kau lupa mengingat persis satu daftar orang yang kau sakiti kyu. Bukan Hyeri saja, dalam tubuhnya sudah ada darah dagingmu. Dan kurasa anak itu merasakan kesakitan perih yang dirasakan oleh ommanya." Airmuka kyuhyun pucat pasi. Ia meringis mendengar kenyataan yang baru di dengarnya.

"H...hyu...hyung...aku memiliki baby? Bayiku bersama Hyeri?" tanya kyuhyun tergagap.

"Ya bayimu dengan Hyeri. Bukankah itu adalah mimpi kalian? Mimpimu mendampingi hyeri saat mengandung anakmu. Mimpimu membesarkan anak kalian bersama. Cih, tapi kau yang melupakan mimpi-mimpi indah itu kyu. Kalau aku mengingat lagi, aku rasa tidak dapat menahan gejolak amarahku karena kau mengkhianati janji-janji itu. kau malah menorehkan luka kyu. Aku tak tau kalau nanti kau berkunjung ke alamat ini, luka hyeri telah sembuh. Aku tak yakin. Walau bagaimanapun lembutnya hati hyeri, tapi dia tetap saja bukan malaikat yang dengan mudah melantunkan maaf." Yesung meninggalkan secarik kertas di meja kyuhyun. Berlalu pergi dari hadapa kyuhyun. Ia takut kalau emosinya malah menguasainya dan melayangkan tonjokan mewakili rasa sakit hyeri. Bagaimana pun Yesung bisa merasakan sesaknya jika ia berumpama berada di posisi hyeri.