PART 4 - Regret and Missing her ~

158 9 0
                                    



Semilir angin pagi menerpa wajah tampan Kyuhyun. Laki-laki itu berjalan mendekat ke arah mobil yang terparkir tepat di depan rumahnya. Ya rumahnya bersama gadis yang ia campakkan demi cintanya untuk gadis lain. Padahal gulungan cintanya tidak seutuh dulu. Namun sudah terlambat ketika menyadari semua. Hyeri telah pergi membawa luka yang mengekorinya. Luka yang tertoreh dalam.

Tiba-tiba kyuhyun kembali membalik tubuhnya menghadap istananya bersama Hyeri dulu. Kyuhyun masih menetap di rumah itu. Mencoba meraup bayangan Hyeri ke dalam pelukannya lagi. Namun sayang, kepingan kenangan itu tetaplah berpencar menjauh memasuki kegelapan.

Kyuhyun mengusap wajahnyanya kasar. Air muka wajahnya tak bersinar. Tak seperti ibarat matahari yang selalu Hyeri ucapkan. Air muka yang penuh dengan air mata. Mengalir menyusuri bentuk wajah tampan itu. Tak ada tangan lembut Hyeri yang dapat berlabuh menyalurkan ketenangan. Kali ini telah hilang. Hampa. Kosong dan terluka.

Maniak kerja. Adalah pilihan Kyuhyun. Terkadang Yesung sekretaris sekaligus sahabatnya itu sampai jengah. Melihat Kyuhyun pucat pasi membolak balikkan berkas kerjasama itu. Sempat Yesung menegur Kyuhyun marah.

"Kyu hentikan. Pekerjaan ini masih bisa kau kerjakan besok. Sekarang pulang. Dan istirahat. Lihat wajahmu, kerutan sana sini, lingkaran hitam yang melingkar." Omel Yesung menilik wajah sahabatnya.

"Dengan begini aku sedikit bernafas. Karena bayangan Hyeri tak sempat bermain di mataku ketika aku mengerjakan berkas-berkas ini. Dan lingkaran hitam, kau tahu semenjak aku menyadari kesalahanku tak sedikitpun aku bisa tidur dengan tenang. Aku selalu saja memimpikan Hyeri dengan senyum segaris yang menempel di bibirnya. Namun senyum itu kian lama menghilang berganti dengan isakan luka." Kyuhyun menghela nafas mengingat mimpi yang selalu sama setiap malamnya.

"Dan ucapan terakhirnya saat itu selalu mendengung pilu di telingaku. Berulang-ulang menusuk gendang telingaku. Suaranya berbisik lemah. Dan terluka hyung. Aku jahat sekali padanya. Aku merinduinya hyung. Aku ingin meminta maaf dan membawanya kembali kedalam pelukanku. Tak ada hal lain yang ku inginkan saat ini. Hanya Hyeri." Kyuhyun terisak pedih. Air matanya meluncur lepas dari mata hitam itu. Yesung berjengit khawatir. Dia tak pernah menyaksikan Kyuhyun selemah ini sebelumnya.

"Lalu bagaimana dengan Jaena. Kau bersamanya sekarang kyu. Tapi kau merindui mantan istrimu. Jangan bermain luka lagi Kyu. Cukup satu wanita saja yang terluka. Kau telah memilih. Kenapa sekarang kau menangisi pilihanmu?" Yesung mulai jengah akan sikap Kyuhyun. Dia tak mau Hyeri terluka kembali. Cukup sekali.

"Cinta untuknya telah memudar hyung. Aku tak tahu sejak kapan. Aku tak lagi merasakan debaran itu. Hyeri. Hanya saat bersamanya aku merasakan seluruh sistemku bekerja tak karuan. Melihatnya merona ketika mengatakan betapa dia mencintaiku. Memintaku untuk tidak meninggalkannya. Dan aku telah berjanji. Tapi aku mematahkan janji manisnya." Kyuhyun mengerang pelan. Menyesal.

Yesung hanya diam. Menatap Kyuhyun kasian. Laki-laki didepannya itu terlambat menyadari dimana hatinya bersandar. Malah bersandar di hati yang lain. Padahal jangkarnya telah sangkut di hati Hyeri.

Park Jaena. Wanita itu telah jengah terhadap sifat Kyuhyun yang tak peduli padanya. Padahal saat bertemu kembali di Paris waktu itu tampak percikan rindu di matanya. Tetapi sekarang di mata laki-laki itu hanya luka. Kyuhyun begini sejak dia menceraikan Hyeri. Dan mengetahui wanita itu sempat dirawat setelah menandatangani surat cerai mereka. Namun kyuhyun tak dapat meraih keberadaan Hyeri. Berbagai rumah sakit telah kyuhyun datangi. Hasilnya nihil. Gadis itu tak ditemukan dimanapun. Gadis itu hilang. Benar-benar hilang. Dan Jaena menyoraki keadaan yang berpihak padanya.

Tapi tetap saja Jaena mengerang. Kyuhyun tak seperti dulu. Kaku. Dingin. Membosankan.

Wanita itu kini berada di pintu masuk ruangan Kyuhyun. Mempelajari air muka Kyuhyun. Masih menggenggam ganggang pintu.

"Laki-laki itu tampak kusut. Hah. Aku harap dia tidak mengusirku lagi kali ini." Bisiknya pelan melangkah masuk menuju sofa krem di tengah ruangan.

"Ada apa?" belum sempat Jaena duduk, kyuhyun lebih dulu menegurnya dingin.

"Ah...aku membawakanmu makan siang. Ayo kita makan." Jawab Jaena tanggung tapi tetap menyunggingkan senyum manisnya.

"Aku tidak lapar." Ujar kyuhyun.

Hening.

"Kyu"

"Aku banyak kerjaan dan tolong keluar dari ruanganku." Potong khuhyun cepat. Tak memberikan Jaena kesempatan berbicara lebar.

"Aish! Kau kenapa sih kyu? Sejak gadis itu pergi kau berubah padaku. Kau telah selesai dengannya. Kau menceraikannya." Teriak Jaena frustasi menghadapi sikap kyuhyun.

"Diam" bentaknya. "Itu adalah kesalahan terbesar yang aku buat. Dan aku menyesalinya" sambung kyuhyun geram. Laki-laki itu kembali marah. Mengingat dirinya yang menceraikan Hyeri.

"Sadarlah. Ada aku kyu. Kau lupa. Kita saling mencintai." Jaena mulai jengah.

"Aku tidak mencintaimu lagi. Cintaku sekarang hanya untuk Hyeri. Istriku." Sergah Kyuhyun tepat di wajah Jaena.

"Ingat MANTAN istrimu kyu." Sergah Jaena memberi penekanan.

"Pergilah. Aku tak ingin kau yang terluka berikutnya." Ucap kyuhyun melemah. Ia lelah.

"Aku tak akan melangkah mundur sedikitpun untuk mendapatkanmu kembali. Kau milikku Kyu." Katanya lantang. Jaena keluar. Meninggalkan Kyuhyun diam membeku. Dia menciptakan situasi yang sulit.


Love drown me into a deeply hurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang