Dipagi pagi hari yang cerah.Galang dan Sisi sudah menunggu sejak tadi di ruang kelas.
"Galang,aku seneng deh punya pacar kayak kamu."kata Sisi.
"Masa?perasaan loe tuh ya sering marahin gue."kata Galang
"Ih... aku kan cuman bercanda..."kata Sisi.
"Iya iya..."kata Galang.
Tanpa di sadari Digo sedang mengamati keromantisan mereka.
"Apa?pacar?"tanya Digo.
"Kenapa gue cemburu?tugas gue di sini adalah mengambil darah suci buk mencintai manusia."gumam Digo.
Subgguh tak bisa di bohongi rasa cinta ini.Digo bingung dengan perasaan yang dia rasakan sekarang,cinta?sayang?sahabat?temen?atau musuh?sungguh wajahnya mirip seseorang yang dia kenal dan dia cintai.Tanpa disadari air mata Digo jatuh dengan deras.Digo tetap berusaha tegar walau didalam sakit.
'Gue ngerasa hal yang janggal sama Sisi.'batin Digo.
«««««»»»»»
"Nayla!"panggil seseotang.
"Tristan?loe mau apa?"tanya Nayla sambil berjalan mundur.
"Udah santai aja Nayla.Loe tadi liat apaan sampai loe gak mau masuk ke kelas terus lari sambil nangis?"tanya Tristan.
Nayla yang tadinya takut malah memeluk Tristan.
"Gue gak nyangka Tristan,gue cinta sama Galang tapi... di udah punya Sisi."kata Nayla yang menumpahkan semua air matanya ke dada bidang Tristan.
"Loe tenang aja Nayla,mungkin Galang bukan jodoh loe."kata Tristan yang membalas pelukan Nayla.
Nayla kini merasa tenang dalam pelukan Tristan.Tangis Nayla mulai mereda karena berada dalam dekapan Tristan yang sudah membuat nya tenang.
'Kenapa Tristan bikin gue tenang?berada dalam pelukan Tristan membuat hati gue merasa nyaman.'batin Nayla.
'Mengapa gue gak merasa sakit sama sekali berada dalam pelukan darah suci?'batin Tristan.
"Loe dah tenang kan Nay?"tanya Tristan.
Nayla hanya mengangguk.
"Yaudah,ayok kita ke kelas."kata Tristan.
Nayla juga hanya mengangguk sambil melepaskan pelukan Tristan yang nyaman itu.Mereka pun pergi ke kelas bersama sama.
~~~
Sesampainya merea di kelas...
"Ih... Nayla,gue khawatir sama loe kenapa loe gak masuk masuk."kata Sisi.
"Ya yang penting gue dah di sini."kata Nayla.
"Loe kok sama Tristan?"tanya Sisi.
"Mmm... yaudah gue ke tempat duduk gue dulu ya."kata Tristan yang ingin beranjak dari tempatnya lalu di cegat oleh Nayla.
"Eh tunggu,sorry dan thanks ya soal tadi."kata Nayla tersipu.
"Iya sama sama Nay."kata Tristan lalu mengelus lembut rambut Nayla lalu pergi ke tempat duduknya.
«««««»»»»»
"Loe napa Digo?"tanya Tristan.
Digo hanya menggeleng dengan tatapan kosong.
"Napa mata loe sembab?"tanya Tristan.
Digo kembali hanya menggeleng.
"Digo kenapa Liora?"tanya Tristan.
Liora hanya menaikan bahunya bertanda tak tau.
'Adek adek gue napa ya?'batin Tristan.
"Sedeng."kata Liora yang dapat membaca hati Tristan.
«««««»»»»»
"Nay,kok loe tadi sama Tristan?"tanya Sisi.
"Ya gak papa kali,namanya juga temen."kata Nayla.
"Temen apa demen???"kata Sisi menggoda.
"Udah deh Nayla,loe mikir kan kalo Tristan tuh vampir."kata Galang.
"Ya sekarang fikiran gue tuh salah ngerti?!gue tarik semua ucapan gue soal Tristan dan keluarganya."kata Nayla.
"Serah loe dah."kata Galang.
"Hei...hahahahah."teriak gajah.
"IH JIN TOMANG!!!!loe dateng dateng ngagetin tau gak?!"teriak Sisi.
«««««»»»»»
Digo diam hanya diam tanpa geming sedikitpun.Rasa sakit hatinya menutupi rasa cintanya.Sekarang Digo mungkin sedikit sadar kalau rasa ini adalah cinta.
____________________________
Hey readers... sorry late post.Abis... lagi sibuk.Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Masa Lalu
De TodoSeorang pria yang kehilangan seorang gadis tercintanya karena bunuh diri.Pria itu sering bermimpi bertemu bidadari cantik yang mirip kekasihnya,apa yang akan terjadi?