Chapter 4: Hiiragi Kureto and Ichinose Guren

2K 180 10
                                    

*Normal Pov*

Saat ini disalah satu gedung tertinggi di kota para manusia, terlihat seorang pria bersurai hitam sedang berjalan malas kearah kantor sambil menguap cukup lebar, dalam hati dia mengutuk siapapun yang sudah membuatnya datang ketempat ini, ya mau bagaimana lagi, salahnya juga menjadi Letkol.

"Ah Guren ohayo." Sapa seseorang membuatnya langsung menoleh dan mendapati seorang pria bersurai putih sedang tersenyum padanya.

"Ohayo."

"Tumben kamu pagi-pagi sudah kesini?."

"Ada beberapa laporan yang harus aku kerjakan, benar-benar menyebalkan."

"Souka, ne apa setelah ini kamu free?."

"Hmm memangnya kenapa?."

"Aku ingin mengajakmu melihat pertandingan." Jawab pemuda bernama Shinya itu membuat Guren menaikan sebelah alisnya.

"Pertandingan?, pertandingan apa?."

"Kamu akan tau nanti, pergilah ke tempat latihan nanti siang ya, aku tunggu disana." Dan dengan begitu dia pergi meninggalkan Guren yang kebingungan dengan apa maksud perkataannya tadi.

Time skipp~

"Ck, kenapa juga aku harus menurutinya." Gumam Guren begitu dia sudah sampai lapangan tempat latihan.

"Ah Guren, aku tak menyangkah kamu beneran datang kemari." Komentar Shinya tersenyum kearah Guren yang datang mendekatinya.

"Aku hanya penasaran pertarungan apa yang kamu maksud." Jawab Guren menatap kearah tengah-tengah lapangan yang mana sudah ada dua orang disana. Satunya adalah Hiiragi Kureto sedangkan yang satu lagi seorang gadis bersurai dark blue yang diikat model twintail dengan poni menutupi mata kirinya juga ada eyepath disana, tapi Guren tidak mengetahui siapa gadis itu.

"Kureto sedang bertarung dengan siapa?." Tanya Guren masih menatap kearah gadis itu.

"Ah gadis itu, satu-satunya keturunan dari keluarga Phantomhive namanya Rexanne." Jawab Shinya yang sontak membuat Guren terkejut.

"Phantomhive?, maksudmu bangsawan yang menduduki sebagai orang berpengaruh didunia."

"Hai soudesune, kamu tau ya."

"Tentu saja, siapa yang tidak mengenal mereka, tapi aku pikir mereka sudah tidak ada."

"Awalnya aku juga berpikir begitu, tapi ternyata anak mereka masih hidup saat itu dan dibawah oleh para vampire ke Sanguinem."

"Benarkah?, lalu bagaimana caranya dia lolos dari sana?."

"Butlernya yang menolongnya."

"Butler?."

"Pemuda bersurai hitam yang berdiri disana." Jawab Shinya menunjuk kearah Kirito yang berdiri tak jauh darinya.

"Entah bagaimana caranya dia menolongnya, semenjak dia berhasil keluar dari Sanguinem Rexachan membangun kembali perusahaan ayahnya, tapi kali ini dia memilih untuk memproduksi pakaian daripada mainan, pakaian dari para tentarapun itu hasil rancangannya, termasuk pakaianmu." Lanjutnya.

"Begitu ya, lalu kenapa sekarang dia bertarung dengan Kureto?."

"Dia punya permintaan yang sedikit aneh, dia bilang dia ingin masuk ke JIDA, karena itulah Kureto menawarkan kalau dia berhasil mengalahkan dirinya maka dia akan langsung diberi pangkat sebagai Letkol, walau aku tidak yakin dia bisa menglahkan Kureto mengingat Kureto jago dalam bertarung, melawan gadis berusia 14th sepertinya pasti tidak akan susah, kalau menurutmu bagaimana Guren?, apa dia akan menang?." Tanya Shinya menoleh kearah Guren.

The Last Phantomhive (ONS Crossover)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang