1 tahun kemudian~
Terlihat seorang pemuda bersurai putih sedang memakan sebuah daging mentah disalah satu gang cukup sepi dekat Shinjuku, tapi daging itu bukanlah daging biasa, melainkan daging mayat manusia yang dia temui ketikah dia merasa kelaparan, untungnya hari ini hujan cukup deras jadi bau anyir dari mayat itu bisa tersamarkan dengan wangi hujan yang mengguyur wilayah tersebut.
Pemuda itu terus memakan daging itu dengan air mata yang mengalir diwajahnya, dia sama sekali tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi?, kenapa tiba-tiba semua manusia meninggal bahkan sahabatnya pun juga ikutan meninggal, berkat hal itu juga populasi Ghoul mulai berkurang. Beberapa orang yang dikenalnya baik juga sudah meninggal karena rasa lapar dan juga kanibalisme akibat tidak adanya pasokan makanan bagi mereka, dia juga hampir menjadi korban kalau saja dia tidak segera pergi dan menyelamatkan dirinya. Sekarang dia tidak tau lagi harus kemana, ke Anteiku juga tidak mungkin mengingat gedung itu sudah runtuh akibat dimakan usia.
'Apa yang harus aku lakukan?, dan aku harus kemana?.' Batinnya menghapus airmata yang mengalir dipipinya, sampai dia heran kenapa tubuhnya tidak lagi kena hujan?, apa hujannya sudah berhenti?.
"Apa kamu tersesat?." Tanya sebuah suara dibelakangnya membuatnya langsung menoleh dan melihat seorang gadis bersurai dark blue yang diikat twintail dengan poni menutupi mata kirinya juga terdapat eyepath disana, serta pakaian kasual. Gadis itu juga membawa sebuah payung putih transparan, itulah sebabnya dia tidak merasakan hujan lagi karena gadis itu memayungi pemuda itu juga dirinya.
"Si-siapa kamu?."
"Hmm hanya seorang yang lewat." Jawab gadis yang tak lain adalah Rexanne menatap datar kearahnya lalu melirik kearah manusia yang berada dibelakangnya. Dia mengambil sapu tangan dari sakunya dan berjongkok, menghapus sisa-sisa darah yang berada dimulut pemuda itu.
"Dimana kamu tinggal?, biar aku mengantarmu pulang." Tanya Rexanne yang dijawab gelengan kepala oleh pemuda tersebut.
"A-aku tidak punya tempat tinggal, aku tidak tau harus pulang kemana, semua yang aku kenal sudah lama menghilang." Jawabnya lirih tapi masih bisa didengar oleh Rexanne.
"Souka, apa kamu mau tinggal bersamaku?." Tawar Rexanne membuat pemuda itu terkejut dengan tawarannya.
"Ta-tapi a-aku seorang Ghoul, mana mungkin aku satu rumah dengan manusia sepertimu."
"Tenang saja tidak apa-apa, lagipula aku juga punya pelayan yang juga seorang Ghoul sama sepertimu."
"Be-benarkah?."
"Hai, demo kamu tinggal disana tidak dengan cuma-cuma loh, kamu harus menjadi pelayanku dan melindungiku juga rumahku dari ancaman orang-orang jahat, tenang saja kamu akan dibayar nanti setiap bulannya juga untuk makanan akan disediakan serta tempat tinggal, jadi kamu tidak perlu khawatir, bagaimana apa kamu mau?." Tawar Rexanne berdiri dari poisi duduknya dan mengulurkan tangan pada pemuda tersebut yang langsung diterima olehnya.
"Kalau begitu ayo ikut denganku, kita akan pergi kerumah barumu." Lanjutnya tersenyum tipis pada pemuda tersebut dan menariknya menuju sebuah mobil hitam yang terparkir tak jauh dari mereka. Kirito yang sejak tadi menunggu mereka langsung membukakan pintu, baru setelah mereka berdua masuk mobil mulai berjalan meninggalkan tempat itu.
"Pakailah ini untuk mengeringkan tubuhmu." Ucap Rexanne menyerahkan sebuah handuk putih pada pemuda itu yang segera dia terima
"Jadi siapa namamu?."
"Kaneki Ken desu."
"Souka, namaku Rexanne Phantomhive lalu yang sedang menyetir itu adalah kepala pelayan serta butler pribadiku bernama Kirito Michaelish, boleh aku bertanya apa keahlianmu?."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Phantomhive (ONS Crossover)
FanfictionRexanne Phantomhive harus kehilangan keluarga serta orang-orang yang dicintainya akibat insiden menyebarnya virus yang membunuh manusia diatas usia 13th. Dia akhirnya dibawah ke Sanguinem kota para vampire dengan memakai nama 'Rexanne' tanpa nama ke...