Magic... please stop the time before the nightmare sweeping our happiness...
ーーーーーーーーーーーーーーーー
Jam menunjukan pukul 12 tengah malam... Cendralia masih saja menangis... mengapa....? mengapa hanya saat dirinya akan di selamatkan oleh sang romeo... sebuah perang harus memisahkan mereka kembali... bagaikan kisah Romeo dan Juliet.. yang berakhir tragis...***
Ke esokan hari nya... Cendralia secara cepat menyelinap ke sekolah... berharap dirinya tidak bertemu dengan ayahnya pagi itu... dan beruntunglah dia bisa sampai sekolah dengan selamat.. dan sehat wal afiat ( eh kok ada yang ginian? ) karena hari masih pagi ia memutuskan untuk pergi ke ruangan latihan Revaldi...
Berharap bisa menemukan jawaban yang pasti... Cendralia terus berfikir
jika memang dia sampai berbuat seperti tadi malam... mungkin...aku juga harus jujur pada diriku sendiri...
Sekarang dia berada di depan ruangan itu... masih teringat di dalam ingatanya ketika dia memainkan lagu yang akan di tampilkan.. tanpa membuang waktu lagi
SREGGG pintu ruangan itu di geser dan... terkejutlah Cendralia.. mendapati Romeo yang semalam baru dia temui sudah berada di ruangan tersebut dan tampak memikirkan yang sama denganya...
"hmm... Cendralia..." sadar Revaldi dari lamunanya
"Re... Revaldi..." ujar Cendralia lirih...
bagaikan waktu berhenti sesaat untuk kedua pasangan ini...
"aku ingin minta maaf " ujar Revaldi
"mungkin aku terlalu cepat dan tergesa gesa " sambungnya lagi...
" ahhh... tidak... justru itu dari para commenter kisah ini ( eh) ma...maksudku... aku ingin minta maaf juga karena perlakuan ayah ku..." ujar Cendralia...
" aku.. sangat senang ketika kau membawakan bunga untuku... karena kau tahu... aku selama 16 tahun hanya hidup sebagai anak tunggal... bahkan seperti Cinderella ... hanya terkurung di dalam sangkar... dan... dan.. entah kenapa ayah malah seperti membenci dirimu..." Cendralia tidak bisa lagi membendung tangisnya...
"ce...cendralia..." Revaldi mendekat ke arah Cendralia
"aku tahu bahwa ini tidak akan mudah... tapi... maukah kau menjadi perhiasan berharga ku..." lanjut Revaldi sambil memegang tangan Cendralia yang mungil ...
"apa maksudmu?" Cendralia masih terisak...
"tinggalah bersamaku..." Revaldi memohon...
bagaikan sebuah sihir kata kata itu seperti penghalau gelap ... yang ada di dalam hati kedua sejoli ini...
"bagaimanapun... aku tidak berniat menjadikan kisah ini menjadi seperti Juliet..." bisik Revaldi
ーーーーーーーーーーーーーーーーapa yang bakal terjadi? tetap di berpacu dalam melodi ( eh ) di story ini ya ... ^_^