FOUR

28 3 0
                                    

Gue rasa perempuan yang strong itu, perempuan yang berusaha menyembunyikan semua masalahnya dan hanya dia yang mengetahui itu, dan ketika dia bertemu orang-orang disekitarnya dia tersenyum bahagia seakan dia menyembunyikan semua beban itu. Dia tidak ingin orang-orang menganggap dia perempuan yang lemah. Dan seakan-akan semua orang teripu

-Atha

Atha Permata Sari

aku tidak tahu lagi harus bagaimana, setiap waktu masalah menghampiriku. aku mempunyai banyak sekali masalah dirumah tetapi tidak semua masalah ku aku ceritakan kepada sahabatku. walaupun mereka sahabatku. hanya aku dan kakakku yang mengetahui sefatal apa masalahku ini.

aku telah lama di tinggalkan papahku, aku tidak tau bagaimana aku tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah. dulu saat papah meninggalkan aku dan adik-adikku. Aku masih SD kelas 6 dan adik ku yang bernama Doni ditinggal papah kelas 5 SD dan adikku yang bernama Deni ditinggal kelas 3 SD.

dulu aku merasa keluargaku sangatlah lengkap dengan adanya seorang ayah, kami sangat bahagia saat itu tapi setelah kami pindah rumah ke Bekasi semua masih sama saat 2 bulan dibekasi, tetapi saat memasuki bulan ketiga semua berubah. papah yang pulang 2bulan sekali dan terkadang 3bulan sekali baru pulang, dan saat papah pulang itupun tidak membawa uang, dia hanya memberi mamah uang RP. 100.000 selama dia pergi.

"selalu kamu bawa uang segini" teriak mamah yang sudah kesal dengan papah yang hanya membawa uang sedikit kerumah

"yah emang segitu yang aku dapat, aku hanya tidur kok dipasar." ucap papah tak kalah teriak dengan mamah.

***

flashback

*Dirawamangun*

aku mendengar samar-samar suara yang sedang bertengkar, aku sedang tertidur dikontrakan kami yang hanya 1kamar. aku terbangun sedang melihat mamah dan papah sedang bertengkar.

"kamu ini ya selalu saja buat aku kesal" ucap papah yang sedang memegang pisau di tanggannya. aku melihat wajah mamah yang sedang ketakutan dan tidak tau harus berbuat apa. lalu aku lansung memeluk pinggang papah.

"pah.. udah pah, hentikan semua ini" ucapku sedang menanggis karena takut mamah terluka oleh papah

"pergi kamu dari sini, jangan sampe aku melihat wajahmu. dan jangan pernah kembali kerumah ini." teriak papah dan mengikuti langkah kaki mamah yang akan pergi meninggalkan kami berempat dari rumah

"mamah pergi ajah mah, aku nggak mau mamah berdarah gara-gara papah" ucapku dan mamah segera pergi dari rumah, saat mamah keluar ingin pergi papah melepaskan aku dari pinggangnya dan mengikuti mamah keluar dari rumah kontrakan itu, aku mengikuti papah dari belakang dan melihat semua tetangga telah keluar melihat papah yang sedang mengenggam pisau.

setelah aku melihat mamah sudah pergi dan tidak terlihat lagi aku segera masuk dan menaggis di dalam rumah, papah yang melihat aku dan doni menangis papah membentak kami

"DIAMMM" teriak papah yang membuat kami berhenti menanggis

aku mengikuti papah, dan papah meyalakan tv dan membersikan rumah yang berantakan akibat ulahnya. dan setelah semua selesai papah duduk di depan tv dan aku mengikuti papah, aku segera duduk di samping papah. papah langsung memelukku dan kami hanya menonton dan adikku doni tidur kembali kerena papah menyuruh dia tidur lagi

setelah jam 18.13 aku menonton tv bersama papah aku melihat pintu yang ingin dibuka orang dan aku melihat orang yang berada di balik pintu itu adalah mamah.

"ngapain kamu balik lagi?" tanya papah yang sudah mulai reda emosinya. mamah tidak menjawab dan langsung tidur di samping adikku doni dan deni. aku pun menemani papah yang sedang menonton, aku menemani papah sampai jam 21.00 dan aku segera disiruh papah untuk tidur

Broken Home And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang