SIX

29 3 1
                                    

aku wanita tak mungkin

menerimamu bila

ternyata kau mendua

membuatku terluka

tinggalkan saja diriku

yang tak mungkin menunggu

jangan pernah memilih

aku bukan pilihan

-iwan fals

***

Saat memasuki masa SMK aku selalu takut berbuat masalah disekolah aku ingin berubah, tapi setelah apa yang aku usahaka itu belum sampai ketujuanku.

" eh nama lu siapa?" tanya seorang wanita berkerudung kepadaku, awalnya aku minder sekolah di SMK ku yang sekarang karena hanya aku yang beragama Kristen di angkatanku. aku selalu takut menjadi bahan ejekan atau apapun itu aku takut.

"eh, gue Atha. nama lu siapa? jawab dan tanyaku kembali

"ohh gue Khoi" sahutnya lagi

"ohh iya khoi" sahutku antusias ingin berkenalan dengannya. aku disekolah hanya berpenampilan sederhana dan tidak ingin bergaya seperti anak gaul melainkan aku disekolah seperti anak culun

"lu kayanya pinter ya tha?" tanya khoi kepadaku

"yeh sok tau lu, jangan mentang-mentang gue pake kacamata lansung dibilang pinter, gue mah biasa ajah kali. lu tuh juga pake kacamata jangan-jangan lu pinter lagi" ucapku sambil menggodanya.

"yee sok tau juga lu yah" ucapnya

"yaudah kita sama" ucapku menyambung. aku dan dia akan menjadi teman akrab kah? *batinku bertanya*

"yaudah kita kekelas ajah yuk" ajaknya kepadaku dan akupun mengikuti dia karena dialah yang mengetahui kelas baru kami.

"tha, lu duduk sama siapa? gue udah ada yang tekin nih" ucapnya menunjuk seorang perempuan bernama Riska

"yaudah gue sendiri ajah, nanti kalau ada yang dateng lagi gue sama dia" ucapku yang melihat arah luar dan aku melihat seorang perempuan memasuki kelas. akupun segera menyuruhnya duduk disebelahku. yah dia langsung duduk disebelahku tanpa aku suruh hahaha. aku hanya tersenyum melihatnya karena dia sudah tau akan aku suruh duduk disebelahku.

"hey" sapanya

"hey" sahutku

"nama lu siapa?" tanyanya kepadaku sambil melihat guru yang telah datang kekelas kami

"nama gue Atha. lu?" jawab dan tanyaku lagi.

"ntar juga lu tau kok" ucapnya yang membuat aku tersenyum penasaran dengannya

"iya dah" ucapku menyudahi pembicaraan kami dan mendengarkan guru yang sedang berbicara di depan.

***

"anjing, kesel gue sama lu" saat aku dirumah adikku Doni mengganggu aku sedang menonton televisi.

"tha, gue pinjem duit lu apa! Ntar gue ganti" ucapnya memohon kepadaku

"kaga mau gue monyet, uang gue ajah belom lu ganti-ganti" ucapku kesal

"yang mana?"

"yang mana? yang mana?"

"serius anjing"

"yang lu ambil dari dompet gue 50rb njing"

Akupun segera mematikan televisi dan segera mengambil tas yang aku letakkan di atas meja belajar.

Broken Home And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang