flashback ~ part two

20K 986 4
                                    

Sena memegang dadanya yang terasa bergemuruh. Tubuhnya terasa lemas.

Dia masih ingat siapa lelaki itu. Lelaki yang selama ini dicintainya. Tetapi setelah lelaki itu lulus dari sekolah menengah,mereka sudah tak pernah bertemu lagi.

Bahkan Sena masih mengingat nama lengkap lelaki itu.
Arsen Levi Herlambang.

Wajahnya masih tetap sama. Hanya tubuh dan stylenya yang berbeda.

Tubuhnya kini terlihat lebih berisi,stylenya pun khas orang dewasa. Ototnya tercetak jelas dibalik kemeja putih nya.

Bahkan sudah bertahun tahun berlalu,tetapi kekaguman Sena akan lelaki itu tak pernah hilang sedikitpun.

"Luna.." gumam Sena tercekat.

Jika kemungkinan Luna adalah anak Arsen,sudah pasti Arsen telah menikah.

Sena mengenal mama Luna. Wanita itu bernama Selyna. Memang selama ini Sena tak pernah melihat papa Luna seperti apa.

Memang Selyna terlihat muda,tetapi terlihat jelas juga Selyna lebih tua dari Arsen.

Sena menitihkan air matanya.

"Sena,kenapa?" Suara Alita menggema ditelinga Sena.

Dengan cepat Sena menghapus air matanya. Sena tersenyum kepada Alita.

"Gak papa kok lit" ucap Sena berbohong.

"Semua murid udah pada pulang. Pulang yuk." Ajak Sena kemudian menarik tangan Alita lembut.

Sena mengambil tasnya yang berada di meja. Kemudian segera berjalan keluar dari gedung itu.

Sena menyetop taksi,kemudian segera naik ke dalam taksi tersebut.

"Kejadian itu udah lama banget,kenapa aku masih belum bisa lupa." batin Sena.

"Mau diantar kemana mbak?" Suara supir taksi membuyarkan lamunan Sena.

"Bengkel Permata,pak." Ucap Sena dengan suara yang masih bergetar.

Bapak supir itu kemudian melajukan taksinya menuju Bengkel Permata.

Taksi telah tiba didepan Bengkel Permata. Sena membayar sesuai argo yang berada di depan.

"Makasih mbak." Sena tersenyum kemudian turun dari taksi tersebut.

"Mbak,saya atas nama Senandung Nadare tadi mobil saya mogok." Ucap Sena pada mbak penjaga bengkel yang berada dibagian kasir.

"Oh iya,mobilnya udah bisa mbak. Sebentar saya lihat dulu totalnya." Ucap mbak tersebut kemudian mencari nota yang bersangkutan.

"cuma ganti aki aja. Udah lama ya gak ganti?" Sena tersenyum kemudian mengambil uang sesuai dengan yang tertera di nota tersebut dari dompetnya.

"Makasih mbak." Ucap si mbak tersebut kepada Sena.

Sena mengangguk dan tersenyum.

Sena menunggu mobil Jazz berwarna putihnya itu dikeluarkan oleh pegawai bengkel ini.

"Makasih mas." Ucap Sena kemudian memasuki mobilnya dan segera pulang menuju rumah sederhananya yang ditinggalinya seorang diri.

Orang tuanya tinggal di luar kota karena ada bisnis disana.

Sena memarkirkan mobilnya digarasinya yang tidak terlalu besar itu. Hanya cukup untuk satu mobil.

Sena hanya tinggal dengan asisten rumah tangannya. Membantu Luna membersihkan rumahnya dan menjaga rumahnya jika Sena bekerja.

Sena sudah sangat percaya pada asistennya ini. Umurnya pun lebih tua beberapa tahun dari Sena.

"Mbak Tin." Panggil Sena kepada mbak Tina yang sedang membersihkan meja makan.

Addict YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang