"Okay Tiff sampai jumpa lagi, aku sangat berterimakasih atas kerjasama mu selama ini, sungguh pengalaman yang menyenangkan bisa menjadi managermu. Have fun bersama Simon dan One Direction! Oh ya, undangan pernikahanku akan kukirim 2 hari lagi kesini" jelas Megan. Ia meletakkan kopernya di bagasi mobil lalu melambaikan tangan padaku.
"bye Megan. Kuharap kau bahagia bersama keluarga barumu" aku membalas lambaian tangannya.
"Terimakasih, bye Ashley" Megan tersenyum dan memasuki taxi nya. Taxi itu perlahan lahan menjauh, hingga hilang dari pandanganku.
Aku tersenyum kepada Ashley.
"Bagaimana? Kau ikut denganku ke apartemen mereka?" tanyaku.
"uhm tidak usah. Aku akan pulang kerumah tanteku naik taksi. Ia menelfonku tadi karena dia akan pergi dan aku harus menjaga rumahnya" jawab Ashley.
"yakin tidak mau kuantar?"
"Tidak. Kau harus mengurus semua kepentinganmu bersama Simon kan? Aku tidak mau merepotkan sahabatku. Baiklah taxi ku tiba. Bye Tiff, sampai jumpa nanti malam" Ashley melangkahkan kakinya menuju taxi dan melambaikan tangan padaku.
"yaa bye"
Setelah taxi Ashley menjauh, aku mengunci pintu rumahku lalu memasuki mobilku untuk pergi ke basecamp One Direction, karena Simon disana.
***
KNOCK KNOCK
"Wait!" terdengar suara dari dalam.
Tak lama, seseorang membuka pintu. Ah, lelaki berjambul itu. Namun kini, ia tidak menata rambutnya. Mungkin karena sekarang masih pagi dan ia baru bangun.
"Eh hai Tiffany. Tumben sekali kau datang sendiri kesini. Kangen aku?" Ia menjulurkan lidahnya.
"No.Never mind Malik. Aku mau bertemu Simon"
Zayn mengerutkan keningnya.
"Jadi kau artis baru yang akan masuk manajemen yang sama dengan kami?" tanya nya.
"Bagaimana kau tahu?" Aku mengangkat alisku.
"Tadi malam Simon memberitahu kami. Namun ia tidak memberitahu siapa nama artisnya. Ternyata artis itu bernama Tiffany Pattinson aha" Ia tertawa kecil.
"Sudahlah, aku ingin bertemu Simon. Where's him?"
"Ruangan paling ujung dikanan. Pintu berwarna putih" Zayn menunjuk sebuah ruangan di ujung kanan.
"oke" Aku berjalan menuju ruangan tersebut namun Zayn kembali memanggilku.
"Tiff!"
"What?" Aku mengerutkan keningku.
"kau tidak mengucapkan terimakasih padaku?"
"haruskah?" Aku berjalan kembali menuju ruangan berpintu putih itu.
Aku membuka pintu perlahan. Didalam terlihat lelaki yang tidak terlalu tua memakai jas hitam sedang duduk di kursinya.
"Umm, uncle Simon?" tanyaku memastikan.
"Ah hei Tiffany!" Ia berdiri dari duduknya dan menyalamiku.
"Bagaimana kabarmu?" tanyanya sementara aku menduduki kursi didepan mejanya.
"Baik, anda?"
"Baik. Nah aku yakin Megan sudah menceritakan semuanya kepadamu. Apa engkau bersedia?" Simon memulai pembicaraan.
"tentu" jawabku pelan. Walau tidak sepenuhnya yakin.
"Tanda tangan kontrak ini" Simon memberikan ku sebuah map yang berisi beberapa kertas. Aku menandatangani semua kertas tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mistakes (IN EDITING)
Fanfiction"Apa yang kau lakukan disini?" "Apa urusanmu?" "Aku pacarmu!" "Wanita bodoh, aku bukan pacarmu" PLAK! *** Matahari bersinar memancarkan sinarnya yang menawan. Sebagian besar manusia berlomba lomba melangkahkan kakinya ke pantai untuk berjemur atau s...