Jarak

494 13 0
                                    

"Bi.. bima??"

"Ya ini aku Senja. Apa kabar hah? Wah pasti kau sangat bahagia karena biaa berdua duaan dengan orang yang kau cinta kan? Lancang sekali kau Senja. Tak ingat balas budi mu hah?"

"Aa..akk.aku"kata Senja tergagap.

"Dengarkan aku Senja. Kalau kamu masih mau menyelamatkan Dirgantara Company seharusnya kamu masih ingat janji kita Senja"
Ancam Bima.

"Jangann.. jangann.. baiklahh maafkan aku. Tapi sungguh aku selalu mencoba menjauhinya akan tetapi dia tak pernah menjauh. Maafkan aku"kata Senja sambil menitikan air mata.

"Maaf maaf... emang kamu kira maaf bisa menyembuhkan sakit hati hah??? Liat saja Senja kalau kamu masih belum bisa menghilangkan nama Aldo di hatimu. Aku tak akan segan segan menghancurkan Dirgantara Company menjadi sampah."

"Aku benar benar minta maaf Bima.. tolong maafkan aku"kata Senja sambil sesengukkan.

"Sudahlah."

Setelah itu sambungan telepon pun dimatikan secara sepihak.

Senja pun makin menangis kencang. Senja tidak tahu, bahwa dipintu sedari tadi Aldo mengamatinya.

'Ada masalah apa Bima dan Senja? Jadi selama ini mas Bima yang menyuruh Senja menjauhiku? Setega itukah?' Tanya Aldo pada dirinya sendiri di dalam hati.

Semakin lama tangisan Senja semakin kencang. Aldo yang merasa bingungpun hanya diam di pintu.

'Kalau itu memang mau mas Bima. Baiklah aku akan menjauh dari Senja. Aku nggak mau bikin Senja jadi bersalah. Maafkan aku Senja' Batin Aldo.

Akhirnya dengan perasaan bersalah Aldo pun pergi dari rumah sakit. Ditelponnya ibunya.

"Assalamualaikum bu"

"Waalaikumslam Do, ada apa?"

"Gini bu, Aldo dapet kerjaan mendadak keluar kota. Jadinya Senja nggak ada yang jaga. Ibu tolong jagain Senja ya"

"Loh kok memdadak sih Do? Kasihan kan Senja."

"Ya bu sebenernya Aldo juga nggak tega tapi mau gimana lagi, ibu bisa kan?"

"Yoweis lah. Kamu kapan pulangnya?"

"Belum tahu bu"

Terdengar helaan nafas di sebrang sana.

"Yausah hati hati ya Do"

"Ya bu, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam."

Setelah itu sambungan pun terputus. Aldo pun langsung menaiki mobil putihnya. Aldo langsung menancap gas. Saat ini dia benar benar harus tenang supaya tidak mengambil tindakan gegabah. Untuk tenang maka Aldo harus sendiri. Ya.. dia harus sendiri.

*****

Senja yang sudah mulai rileks pun merasa kehausan. Diambilnya segelas air yang berada di nakas sampingnya.

Tenggorokannya yang tadinya kering menjadi segar kembali setelah meminum air tersebut. Setelah itu dia menidurkan diri kembali. Dinyalakannya tv di sebrangnya.

Sudah hampir 1 jam, tapi kenapa Aldo belum kembali? Pikir Senja.

Tak selang berapa lama, tiba tiba saja pintu kamar terbuka. Menampilkan ibu mertuanya dengan senyuman khas.

"Assalamualaikum Senja"kata Ibu Aldo.

"Waalikumsalam bu, mari masuk"kata Senja sambil berusaha duduk.

"Eh.. ehh.. udah tiduran aja"kata Ibu Aldo yang langsung menolong Senja duduk.

"Gapapa bu, bosen aku tiduran mulu"kata Senja sambil tersenyum tipis.

"Yaudah, gimana keadaan kamu?"tanya Ibu Aldo.

"Lebih sehat bu alhamdulillah"kata Senja.

Ibu Aldo pun mengangguk. Dan seperti mengingat sesuatu dia pun membuka tasnya dan mencari sesuatu.

"Nah ini dia, nah Senja ini jamu dari temen Ibu, katanya bisa buat nambahin trombosit. Kamu minum ya"katanya sambil menyerahkan sebungkus rempah rempah.

"Ya bu nanti Senja minum, oh ya bu mas Aldo kemana ya?"kata Senja sambil menerima bungkusan tersebut dan menaruhnya dimeja.

"Loh.. Aldo nggak bilang sama kamu? Bener bener tuh anak..."kata Ibu Aldo sambil geleng geleng kepala.

"Nggak bu, tadi dia cuma bilang mau lihat jadwal dokter, tapi sampai sekarang belum balik."jelas Senja.

"Gini loh Senja, tadi tiba tiba aja si Aldo telepon ibu, dia bilang katanya dia ada kerjaan mendadak diluar kota terus katanya ibu suruh jagain kamu"

"Keluar kota? Kapan pulangnya bu?"tanya Senja.

"Dia bilang belum tahu, biasanya kalo dia bilang belum tahu berarti bakal lama."

"Oh begitu"kata Senja lesu.

"Yang sabar ya nak, jangan dipikirin nanti kamu malah nggak sembuh sembuh. Kasian Aldo kalo kamu nggak sembuh nanti dia kepikiran nanti malah kerjaannya nggak beres beres deh jadi nggak pulang pulang."kata ibu Aldo menenangkan.

"Ya bu"kata Senja dengan senyum tipisnya.

'Kenapa... kenapa untuk jujur aja itu susah sekali ya tuhan? Selalu saja banyak halangan. Aldo.. aku butuh kamu sekarang. Aku ingin mengakhiri semua do. Aku mohon, jangan tinggalkan aku sendiri' Tangis Senja dalam diam.




Haii guys...

Happy Valentine Days!!.
Dapet salam dari Aldo& Senja.

Ayo ayoo yang jomblo jangan sedih ya.. tenang aja Aldo& Senja akan nemenin kalian kok hehe

Tbc.
-Ninetrack

My Coldest WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang