Ambisi

155 7 0
                                    

43 * " kusembunyikan kesedihanku dalam diam, kututupi perihnya hatiku,,dengan lengkungan senyum terpaksa, apakah ini semua harus ku ikhlaskan ya Rabb" Digo tidak mengerti apa yang sedang prilly tangisi sehingga dia melihat prilly sangat hancur. Digo segera menghampiri prilly " prill......" Suara itu membuat prilly menyeka airmatanya " kamu kenapa?" Prilly berdiri, dia berniat untuk pergi namun Digo menghalanginya " please... aku tidak bisa jika harus dicuekan sama kamu, bicaralah? Katakan padaku? Apa yang sebenarnya terjadi?" Digo memeluk prilly. " lepaskan aku" prilly berlari Digo menyusulnya " prilly....." " please Digo, beri aku waktu untuk sendiri, aku butuh ketenangan" " ya tapi kamu kenapa? Apa yang membuat kamu seperti ini? Sehingga kamu menghindar dariku?" " aku mohon kamu pergi dari sini, atau aku akan berteriak kamu maling" " tidak...aku tidak akan pergi sebelum kamu menjelaskan kpd ku apa yang sebenarnya terjadi sama kamu?" " baiklah, jika kamu tidak mau pergi, biar aku yang pergi dari sini" " jika kamu berani melangkahkan kedua kaki kamu, dalam hitungan ketiga aku akan berdiri di tengah jalan supaya kamu puas dan tidak mendiamkan aku" Prilly pun mengurungkan niatnya untuk pergi, dia kembali duduk dan menghela nafas. Digo meraih kedua tangan prilly, " please jelaskan padaku apa yang terjadi?" ||comment ya say

My QuotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang