* 52 * " baiklah kamu boleh pergi dari tempat ini Digo, tidak usah aku tunjukan pintu keluar sebelah mana, karena mungkin kamu sudah tahu letak pintu keluar dimana?" Prilly menyuruh Digo untuk keluar dari kamar itu dengan membelakangi digo tanpa ingin melihat wajahnya, Digo tampak bingung dan sedih apa yang harus dia lakukan???? " satu kali kamu melangkah , jangan harap hubungan ini bisa diteruskan, " Digo semakin teerkejut ketika prilly melontarkan kata-kata yang mendekati pada kata Putus. " prill.... aku mohon jangan seperti ini" Digo berlutut di kedua kaki prilly namun prilly tidak menghiraukannya. " aku minta kamu keluar dari kamar ini digo....keluar...." prilly membentak Digo, tapi apa yang Digo lakukan Dia langsung beranjak berdiri dan dia segera mencium bibir prilly, sontak sikap Digo membuat prilly syok. Dengan lembut digo melepaskan ciuman itu. " seandainya ada pilihan agar aku menyayat urat nadiku sampai putus,,aku akan melakukannya dari pada aku harus kehilangan kamu, aku sangat mencintai kamu prill" Digo menepelkan jidatnya ke jidat prilly, hingga kini mereka saling merasakan hembusan nafas yang mwnggebu-gebu. " lakukan Digo, untukku, bukankah kemarin kamu akan mengabulkan permintaan ku?" " adakah permintaan kamu yang lain?" Prilly menggeleng cepat. Digo tak menampik bahwa dirinya pun sangat tergoda oleh lekukan tubuh prilly, namun dia urungkan rasa nafsunya tak ingin yang haram dihalalkan. " maafkan aku, aku tidak bisa melakukannya, bukan karena aku tidak mencintai kamu, aku hanya tidak ingin menodai kamu, percayalah suatu saat, kita akan tidur bersama dengan ikatan pern ikahan, bersabarlah". || COMMENT YA SAY