chapter 9 [a truth]

1.4K 163 15
                                    

everything we hear
is an opinion, not a fact
everything we see
is a perspective, not the truth

--cold--

Ting tong
"ahjumma Han, tolong bukakan pintunya" teriak seorang wanita berumur sekitar 40 tahun.

Ting tong
"ahjumma Han" teriaknya lagi. Ia keluar dari dapur lalu berjalan ke arah interphone. Ia melihat sosok laki-laki seumuran anaknya berdiri di depan pintu rumahnya.

"siapa?" ucapnya lembut di interphone. "saya Jeon Jungkook, temannya Chanwoo" ucap laki-laki itu.

Nyonya Jeong -ibunya Chanwoo membukakan pintu mempersilahkan teman anaknya itu masuk lalu menutup pintu dengan memunggunginya.

"tapi Chanwoo nya sedang keluar. apa kau ingin menunggunya sebentar? nanti ahjumma menyuruhnya untuk pulang cepat" nyonya Jeong berjalan ke arah dapur berniat mengambil minum untuk laki-laki itu.

"aku han-" ucap Jungkook terputus. "kau ingin minum apa?" tanya wanita itu lagi sambil membuka kulkas melihat ada apa isinya di dalam.

"ahh tidak usah repot ahjumma" tolak Jungkook sopan. Ia masih berdiri di samping sofa sambil memegang tangannya di depan perutnya agak ke bawah, canggung. "aku hanya disuruh Chanwoo untuk mengantarkan adiknya" jelas Jungkook.

Wanita itu menghentikan aktivitasnya lalu menatap Jungkook mengerti. Tiba-tiba suara pintu terbuka, terdengar membiarkan keheningan di antara Jungkook dan nyonya Jeong berhenti di situ saja.

Jungkook melebarkan matanya. Kaget melihat seorang gadis keluar dari kamarnya dengan messy bun yang pasti ia buat tanpa disisir, kaus putih polos berukuran oversized dan celana kain diatas lutut berwarna hitam yang ikut tertutupi karena kausnya.

"Yein-a, kau ingin ke toko bukukan?" tanya nyonya Jeong. Yein menganggukan kepalanya, mengiyakan lalu berjalan menuruni tangga rumahnya.

"Chanwoo mana?" tanya Yein yang masih tidak peduli dengan keberadaan Jungkook dirumahnya.

"eomma juga tidak tau"

"ahh padahal dia sudah janji mengantarku. menyebalkan!"

"ohiya dia meminta tolong Jungkook untuk mengantarmu ke sana" Yein menghentikan langkahnya. Lalu membalikkan badannya mengamati Jungkook dari atas ke bawah dengan seksama.

"kemana?" tanya Yein dingin. kemudian berjalan ke arah nyonya Jeong santai.

"seharusnya eomma menyuruh dia duduk terlebih dahulu" ucap Yein yang sudah berdiri di samping ibunya yang sedang membuat minuman untuk Jungkook.

"ohiyaa" nyonya Jeong lupa tentang Jungkook yang masih berdiri canggung di samping sofa.
"silahkan duduk dulu kook" ucap nyonya Jeong lembut dan sopan.

"ahh ne" jawab jungkook ramah lalu ia mendudukkan dirinya di sofa abu-abu bermodel clasic.

"ini" ucap yein menempatkan segelas orange juice di meja depan sofa jungkook duduki.

"ohh jadi kau adiknya chanwoo ya?" bukannya mengucapkan terimakasih tapi jungkook memilih untuk mengeluarkan sesuatu yang tersangkut di otaknya.

Yein menatap jungkook dengan ekspresi datar. "apa yang kau lakukan disini?" tanya yein ketus.

"kau tidak dengar kata eomma mu tadi apa?" tanya jungkook.

Nyonya Jeong berjalan ke arah mereka berdua. "bersiap-siaplah dulu sana" ucapnya nyonya Jeong sambil mendorong punggung anaknya pelan menuju tangga rumahnya. Yein menggerakkan bahunya memberitahukan kalau dia bisa berjalan sendiri tanpa didorong seperti itu.

Hey Ms. ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang