chapter 15 [speechless]

1.4K 165 38
                                    

One day you will learn how
to give and receive love
like an open window
and it will feel like
summer every day

--cold--

Kei tersenyum melihat tingkah kekasihnya yang berada di samping Taehyung.

Laki-laki itu memegang tangan Taehyung bergeliat geli, melihat Jungkook yang berusaha menghindari kontak mata dengan Yein yang sudah berada di depannya. Tapi, terlihat dengan jelas. Laki-laki itu tidak bisa berbuat apa-apa selain menatap lekat-lekat mata gadis itu.

Demi apapun, Jungkook lebih memilih lari ke hutan dengan tuxedo yang ia kenakan saat ini. Cukup jauh dari kehidupannya saja. Ia sudah bersyukur bisa melarikan diri daripada berdiri, berhadapan dengan seorang gadis, diperhatikan seluruh tamu dan orangtuanya.

Ia menarik nafasnya dalam dan menembuskannya dengan cepat. Sekarang saatnya, ia harus menunjukkan kepada dunia bahwa dirinya adalah lelaki sejati yang mampu melewati semua rintangan yang ada.

Jungkook mengangkat tangan Yein dan memasang cincin yang ia beli kemarin. Tidak ada yang tau, Jungkook mati-matian mengutuk tangannya yang bergetar memegang cincin tersebut.

Gadis yang di depannya hanya tersenyum tipis dan melakukan hal yang sama seperti yang Jungkook lakukan, memasang cincin di jari manisnya.

Kemudian, mereka bersama-sama menghadapkan badannya ke para tamu yang awalnya berada di samping kanan-kiri mereka berdua.

Jungkook dan Yein membungkukkan badannya 90 derajat. Selang beberapa detik, mereka kembali mengangkat badannya dan gedung langsung dipenuhi dengan tepuk tangan meriah.

Yein melirik ke sisi kanannya. Ia langsung memutar matanya spontan ketika melihat sekumpulan manusia aneh berada disana.

Mereka semua bertepuk tangan sambil berdiri, bersiul-siul bagaikan yang sedang mereka berikan tepukan tangan adalah gadis berparas seksi.

--cold--

Yein menganti gaunnya menjadi dress berwarna putih selutut dengan sleeveless. Ia berjalan ke sebuah ruangan kecil di rumah tersebut.

Rumah Jungkook

Yein membuka pintu ruangan yang awalnya adalah sebuah gudang besar dan berbedu yang sudah direnovasi.

Ia dapat melihat dengan jelas siapa yang berada disana. Semua anggota Student Council dan Bangtan plus Chanwoo bersama Junhoe --teman club basketnya.

Jungkook berdehem lalu memukul pelan kursi disebelahnya, memerintahkan Yein untuk duduk di kursi tersebut dengan tatapannya.

"ya masa tadi aku keluar terus nabrak Chanwoo sih" Myungeun mengerakkan tangannya, seolah-seolah yang dirinya lakukan adalah sesuatu yang fatal terjadi. INI TIDAK BOLEH TERJADI!

"nggak keliatan soalnya" Chanwoo menatap Myeungeun kesal dan beralih ke Yein --yang juga menatapnya.

"Wonwoo mana?"

"Jamban"

"itu mah kamu"

"kamu"

"kamu"

"DIA! puas?!" ucap Hoseok agak berteriak menghentikan perdebatan Jisoo dan Mijoo.

Jisoo dan Mijoo terdiam sambil beradu tatap 'mari berdamai'

Jungkook berkali-kali menggerakkan kakinya yang berada di bawah meja. Ia merasa canggung untuk tetap berada di antara mereka semua.

Yein yang meliatnya hanya bersikap acuh tak acuh. Ini bukan urusannya. Berkali-kali ia memikirkan kalau Jungkook bukan urusannya dan bukan salah satu bagian dari hidupnya.

Hey Ms. ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang