chapter 14 [invitation]

1.7K 159 14
                                    

but you came like a winter snow
you were quiet, soft and slow
falling from the sky in the night
to the earth below

--cold--

Yein menuruni tangga rumahnya dengan handuk yang masih melingkar di kepalanya. Awalnya ia berniat untuk mengambil air mineral di dapur. Tapi niatnya terbatalkan begitu saja ketika melihat seorang laki-laki duduk di sofa sambil menonton tv. Bukankah Chanwoo sedang pergi?

Ka berjalan mendekati sofa yang duduki laki-laki itu dan mendapati Jungkook yang sedang menyandarkan badannya sekaligus menutupi matanya.

"apa yang kau lakukan disini?"

Jungkook membuka matanya dan menolehkan kepalanya, lalu memperhatikan Yein dari atas hingga ke bawah.

Laki-laki itu menyernyitkan dahinya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "kenapa kau berpakaian seperti itu?"

Gadis yang ditanyanya hanya memutar matanya malas. Ayolah, ini rumahnya. Jadi terserah dirinya ingin berpakaian seperti apa. Lalu apa salahnya memakai celana pendek dan kaos sleeveless?

"tunggu"

Jungkook mengangkat tangan kirinya ke udara seolah-olah yang ia lakukan dapat menghentikan waktu walaupun hanya sedetik.

Ia menurunkan tangannya lalu menatap Yein lekat "sieommeoni (ibu mertua) tidak bilang kepadamu?"

"jangan memanggilnya seperti itu. dia bukan ibu mertuamu" Yein menatapnya sinis lalu berjalan ke arah tangga.

"kau ingin kemana?"

"tidur"

"YA! kita disuruh membeli cincin"

Yein memutar badannya dan melihat Jungkook yang sudah berdiri, menatapnya.

"Beli saja sendiri!"

Jungkook menghembuskan nafasnya kasar sambil mengeluarkan hpnya. "jangan salahkan aku. Jika  habis ini telingamu akan memuntahkan sesuatu karena orangtuamu sendiri"

Terkutuklah kau Jeon Jungkook! Yein sudah bersiap-siap menampar mukamu sekarang dengan tangannya yang berharga.

"tunggu disini"

Yein melanjutkan perjalanannya menuju kamarnya di lantai  2. Swdangkan Jungkook mengepal tangannya diudara dan menariknya ke bawah sambil tersenyum bangga, Siapa yang tak tau kalau rupanya laki-laki ini sudah menyimpan ancaman ini sejak tadi?

--cold--

"bagaimana dengan yang ini?"

Jungkook menunjuk salah satu cincin perak polos dari kaca transparan pembatas perhiasan dengan pelanggan.

Yein mengikuti arah jari telunjuk jungkook dan menghembuskan nafasnya yang membuat bahunya ikut turun secara otomatis.

Apa laki-laki tidak memiliki selera yang bisa memuaskan hati seorang gadis sepertinya?

Yein meninggalkan Jungkook dan berjalan ke arah kumpulan perhiasan di sisi kanan, memperhatikan satu persatu cincin yang terdapat di sana.

"bisakah aku melihat yang ini?" tanya Yein.

Seorang pelayan langsung berjalan ke arahnya dan mengeluarkan cincin tersebut dari kaca pembatas perhiasan itu. Jungkook yang melihat kejadian tersebut juga ikut melihat cincin yang Yein pilih.

"bagus juga"

Reaksi yang membosankan dari seorang Jeon Jungkook yang tampan sudah tidak dipungkiri makin membuat Yein ingin membunuhnya bukan lagi menamparnya di sini sehingga toko perhiasan ini akan menjadi tkp atas kejadian ini. ending.

Hey Ms. ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang