chapter 3 [welcome]

1.8K 182 4
                                    

happiness is a choice. yeah
things in life make it difficult
but at the end of the day
you control your own happiness

--cold--

"ada yang ingin abeoji bicarakan" ucap laki-laki itu dengan nada yang sangat serius, membuat jungkook yang melihatnya juga ikut menatap ayahnya serius.

"tentang apa?" jungkook lalu duduk di kursi yang berada di samping kanan sofa itu.

"tentang dirimu" kata-kata tersebut langsung meluncur dari mulut ayah jungkook dengan mudah, membuat jungkook mulai merasakan keringatnya sudah mengalir melewati pelipisnya. "sebenarnya abeoji ingin kau...."
ucapan ayahnya terpotong ketika melihat sosok wanita yang sudah sangat ia kenali selama hidupnya.

"wahh tumben kalian berdua sangat dekat begini" ucap wanita tersebut dengan senyuman yang mengembang di wajah yang masih tergolong masih awet muda sekali. Lalu berjalan mendekati jungkook dan ayahnya.

"eomma darimana saja?" tanya jungkook menatap ibunya yang sudah berdiri di samping kanan kursi yang ia duduki.

"habis mengantarkan oleh-oleh untuk keluarga jeong" jawab ibunya.

--cold--

Yein melangkah sambil menundukkan kepalanya menatap tangga yang ia naiki. Dia tidak menyadari kalau laki-laki bertubuh tinggi sudah melangkah melewatinya.

"dasar pemalas"

Yein menoleh ke belakang menatap kesal punggung laki-laki tersebut.

"kalau aku pemalas berarti kau juga" ucap yein. Lalu dia kembali menaiki tangga rumahnya satu persatu.

Yein membuka pintu kamarnya lalu melemparkan badannya begitu saja ke atas kasur. Dia membuang nafasnya kasar dan menutup matanya berniat untuk tidur sebentar menghilangkan sedikit beban dipikirannya.

"hey bocah" panggil laki-laki yang sekarang sudah bersandar di dinding kamar yein.

"apa?" yein masih berusaha masuk kedalam mimpinya. Laki-laki itu diam dan malah membuka kemasan potato chips lalu memakannya.

"kenapa kau kembali jeong chanwoo?" tanya yein membuat laki-laki itu menghentikan aktivitasnya.

"apa kau suka berpisah dengan kembaranmu?" chanwoo lalu mengambil posisi di kasur yein merebahkan badannya.

--cold--

Seorang lelaki dengan berbalutan baju kaos putih lengan panjang dan jeans hitam duduk menatap jendela menampilkan orang-orang yang berjalan di bawah terik matahari musim semi yang damai ini. Gelas yang berisikan caramel macchiato itu hanya disentuh sedikit membuat minuman itu tidak terlihat berkurang sedikitpun.

'apa masih zaman hari sabtu dihabisi untuk bekerja?' pikir lelaki itu setelah melihat beberapa orang memakai jas kerja menyebrangi jalan.

"apa kau sudah lama menungguku?" tanya perempuan itu lalu menduduki kursi yang berada di depan laki-laki itu.

"kau sudah membuatku mati kebosanan" jawab laki-laki itu lalu mengangkat gelas berisikan caramel macchiato itu ke mulutnya, meneguk minuman itu hingga sisa setengah.

"aku tadi lupa kalau kita ada janji" ucap perempuan itu. perempuan itu lalu melambaikan tangannya kepada pelayan. Pelayan itu lalu berjalan ke arah mereka dengan buku menu yang dia bawa dan sebuah buku kecil.

"coffee espresso nya satu" ucap perempuan itu. "coffee espressonya satu. apa hanya itu?" ulang pelayan itu sambil menulis di buku kecilnya. "iya" jawab perempuan tersebut. "mohon tunggu sebentar ya" ucap pelayannya lalu berlalu dihadapan mereka berdua.

"kalau kau melupakan janji kita berarti kau juga melupakanku? tanya taehyung -lelaki itu. taehyung langsung menatap keluar jendela berusaha menghiraukan jawaban yang akan keluar dari mulut kekasihnya ini.

"bukannya begitu tae" jawab sujeong -perempuan itu. dia mengoyang-goyang tangan taehyung yang berada di atas meja pelan.

--cold--

Jungkook menekan benda berbentuk persegi panjang itu pelan, mencari sebuah kontak. Lalu dia menekan icon telpon berwarna hijau yang terpampang di layar benda itu.

Suji Q👸

"yeoboseyo"
"......"
"ahh benarkah?"
"......."
"sebenarnya aku merindukanmu"
"......"
"tidak apa-apa. tenang saja"
"....."
"bye chagi-ya"
"......"

Jungkook merebahkan badannya menatap langit-langit kamarnya.
"apa aku harus menelpon jimin hyung atau yang lainnya?" tanya jungkook kepada dirinya. lalu ia kembali berkutik lagi dengan benda persegi panjang dengan softcase berwarna hitam bergambar astronot dibelakangnya.

"dasar bodoh!" jungkook mengerutuki dirinya sendiri. "pasti mereka sedang berkencan sekarang"

Jungkook lalu melemparkan hpnya sembarangan di atas kasur. Dia berusaha menutup matanya memikirkan apa yang akan dia lakukan untuk menghilangkan kebosanan ini.

drrttt drrttt

jungkook lalu menduduki tubuhnya, mencari hp yang dia lempar sembarang tadi. setelah menemukannya, dia menatap layar hpnya.

Chanwoo

"yeoboseyo"
"....."
"heh kapan?"
"....."
"kenapa kau baru memberitauku?"
"......."
"okkk aku akan kesana"

tutt tutt
jungkook langsung meloncat dari kasurnya, mencari baju kaos kesayangan lalu memakainya. Tidak lupa, jungkook mengambil kunci motor sportnya di atas meja kecil di samping kasurnya.

--cold--

"YA!" teriak yein ke chanwoo yang sedang menonton film di ruang tengah dilengkapi semangkuk popcorn.

"apa lagi?" tanya chanwoo masih fokus ke film yang dia ulang, entah sudah berapa kali dia menonton film ini.

"apa kau tidak dengar apa kata appa di telpon tadi? kau harus mengantarku membeli novel" ucap yein.

"aku tidak bisa, kau bawa saja motor sportku di garasi" ucap chanwoo sambil mengambil beberapa popcorn lalu memasuki ke mulutnya.

yein menatap chanwoo jengkel. Jika memang dia diperbolehkan ayahnya mungkin sekarang dia sudah membawa motor sport itu pergi.

"temanku juga sebentar lagi akan datang" lanjut chanwoo. "aku tidak peduli" yein langsung pergi ke dapur untuk mencari snack. "aku akan mengusir temanmu nanti" lanjut yein membuat chanwoo berhenti menatap layar tv.

"aku akan menguncimu di kamar lebih dulu sebelum kau melakukannya" ucap chanwoo berjalan mendekati yein.

yein yang sudah duduk di salah satu kursi meja makan dengan snack di tangannya kaget melihat chanwoo mendekatinya.

"apa yang ingin kau lakukan hah?" tanya yein takut.

"mengantarmu ke kamar" jawab chanwoo dengan smirk di wajahnya.

"aku bisa sendiri" yein langsung berlari pelan menuju kamarnya di lantai dua. chanwoo hanya ketawa meliat tingkah kembarannya itu.

ting tong ting tong

chanwoo berlari menuju pintu depan. lalu membuka pintu itu.

"hey bro" sapa chanwoo meliat jungkook yang sudah ada di depannya.

"heyy" jungkook dan chanwoo lalu melakukan tos ala-ala mereka berdua.

"kapan kau pulang?" tanya jungkook

"kemarin, aku ingin menelponmu tapi kurasa kau masih sekolah saat itu" jawab chanwoo sambil tersenyum lebar dan hanya dibalas anggukan dari jungkook "ayo masuk" ajak chanwoo

Hey Ms. ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang