Sedikit aku mengenal tokoh kontroversial ini dari Asmoroqondi (Maulana Malik Ibrahim) atau dikenal sebagai sesepuhnya para Wali Songo (Sunan gresik), diceritakannya beberapa tahun lalu saat aku masih bisa memanggil jiwa Asmoroqondi melalui raga mantan suamiku karena Asmoroqondi bereinkarnasi pada raganya bahwa Jenar demikian beliau biasa memanggil memang dinyatakan telah mengajarkan aliran sesat dan dirinya harus pergi meninggalkan padepokannya.
Asmoroqondi mengutus Sunan Kalijaga untuk meminta klarifikasi atas kesalahan Jenar yang telah mengajarkan aliran Islam tapi sesat hingga akhirnya Jenarpun meninggalkan padepokannya entah kemana sebagai ungkapan bahwa dirinya memang bersalah, meski secara nyata Jenar menunjukkan dirinya meninggal dunia sebagai ungkapan bahwa dirinya bukan Tuhan karena bisa mati sedangkan Tuhan tidak mati.
Tapi rupanya ada dendam Jenar terhadap Asmoroqondi yang dianggap telah membuatnya malu dan tidak sempat memperbaiki kesalahannya, berkali-kali Jenar dan pengikutnya berusaha mengejar dan membunuh Asmoroqondi tapi selalu berhasil aku selamatkan bersama dengan sahabat-sahabat gaibku karena bagaimanapun juga Asmoroqondi berada di raga mantan suami sekaligus ayah dari anak-anak tercintaku. Aku tak ingin hal buruk terjadi pada mantan suamiku meski kami telah berpisah demi anak-anak kami.
Hingga tadi malam gerombolan Jenar dan pengikutnya kembali datang dan mencoba menusukkan pedang-pedang mereka ke tubuhku yang sedang berbaring, beruntung aku yang jarang tidur pada malam hari hingga menjelang pagi membuatku selalu waspada. Mereka kembali tak berhasil melukaiku tapi aku jadi gusar dan kupanggil siapa yang menjadi pemimpin mereka dan muncullah Jenar.
"Kenapa kamu membenciku, apa salahku.. aku tak punya urusan apapun denganmu bahkan dengan masa lalumu, aku hidup di zaman yang jauh dari zamanmu dulu, tolong jelaskan padaku?", tanyaku tegas pada Jenar sambil menahan marah.
Jenar diam.
Kupanggil Asmoroqondi dan sesaat dia sudah bersamaku dan Jenar, "Mintalah maaf padanya Asmoroqondi, biarkan masa lalu itu berlalu dan tak ada lagi dendam, masa sudah berganti dan kini bukan saatnya lagi menyimpan kesumat yang tak berguna".
Asmoroqondi langsung menjabat tangan Jenar tanpa berkata-kata dan keduanya terdiam.
"Pak Jenar, mulai saat ini saya tidak ingin ada lagi dendam darimu dan pengikutmu pada Asmoroqondi ataupun Kalijaga, tugasku adalah menyampaikan pesan dari gaib, aku berjanji akan menyampaikan pesanmu pada orang-orang di zamanku sekarang asalkan pak Jenar mau memaafkan mereka yang kamu anggap bersalah", janjiku pada Jenar meski badanku gemetaran karena takut.
Akhirnya kami duduk dan saling menatap satu sama lain, "Tolong suruh pengikutmu meninggalkan tempat ini pak Jenar?", pintaku karena pengikut Jenar itu sangat banyak sekali dan mereka berduyun-duyun menuju jalan Neraka menunggu hari akhir tiba.
"Apakah Jenar ini telah menjadi pengikut Iblis?", pikirku bertanya-tanya.
Berikut catatan yang dituliskan untukku dan sahabat-sahabatku semua:
"Namaku Jenar, aku seorang yang melakukan kesalahan dengan menyamakan diri seperti Tuhan".
"Kesalahan yang harus aku tebus hingga saat ini bersama pengikut-pengikutku, meski aku salah".
"Dulu aku sempat membuat diriku memiliki kesaktian dengan bisa mewujudkan diriku berada di banyak tempat tanpa orang tahu yang mana yang asli. Aku memecah jiwaku menjadi seribu dan tak ada satupun orang yang bisa menyentuhku karena itu hanya bayangan, tapi semua itu tidak percuma, aku harus belajar kanuragan dengan meditasi hingga aku membuat persekutuan dengan Iblis".
"Iblis yang telah menjadikanku sakti sesuai keinginanku tapi sekaligus membuat aku tersesat dan ingkar pada Tuhanku".
"Ajaran yang menyatakan Manusia adalah Tuhannya, sungguh itu adalah ajaranku yang sangat sesat".
![](https://img.wattpad.com/cover/63210233-288-k618116.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Petunjuk Kebenaran Tuhan Tahun 2011 (September-Desember) Jilid 5
Phi Hư CấuPetunjuk Kebenaran Tuhan adalah kisah perjalanan gaib maupun nyata seorang utusan di masa ini untuk menyampaikan Kebenaran Tuhan kepada seluruh umat manusia di seluruh dunia