Keesokan harinya mereka berangkat kesekolah bersama-sama, semalam Rin lebih memilih menginap di rumah Ren yang sebenarnya Ren memaksa karena mereka tidur cukup lama dan hari sudah mulai gelap ia tidak mau terjadi apa-apa dengan Rin.
Mereka berangkat dengan mobil Ren menuju ke sekolahNino/Ren POV
Aku tidak tau mengapa gadis yang saat ini duduk disampingku terlihat begitu sempurna, aku memang memiliki rasa yang salah ini sudah cukup lama. Saat pertemuan pertama kita, 2 tahun yang lalu.
Flashback on~
Saat itu aku sedang memilih beberapa poster team basket kesukaanku untuk di tempel dikamar, beberapa menit kemudian aku sudah menemukan poster yg kucari dan itu hanya tinggal satu tetapi sebuah tangan lembut lebih dulu memegang poster itu alhasil tanganku memegang tangannya saat ini.
"Eh, maaf kamu ambil aja poster itu hehe~" kutatap iris itu, sungguh menenangkan
"Eh nggak papa, buat kamu aja. Kamu suka Lakers juga?"
"Iya aku suka Lakers"
"Kenalin namaku Airin" ia menyodorkan tangannya hendak bersalaman
"Na-namaku Elnino, apa kita pernah bertemu sebelumnya?" aku menjabat tangan lembutnya itu
"Ya, sering malahan! Kamu kenal Alex kan? aku sekelas ama dia, Aku sering liat kamu kekelas aku mau panggil Alex"
"Ah! Iya aku ingat kamu dijuluki 'Si pendiam' kan?" Ia dijuluki pendiam karena jarang bergaul dengan teman kelasnya sendiri
"Iya hehe..."
Perbincangan kami berlanjut sampai diluar toko poster kami bertukar email, id Line dsb.
Lama kelamaan kami semakin dekat, aku sering ke kelasnya begitupun dia sering ke kelasku.Flashback off~
Dan saat pertemuan pertama itu ada perasaan dihatiku yang bergejolak, dan itu masih kurasakan sampai sekarang.
Kuperhatikan jalanan yang didepanku tetapi sesekali aku melirik kearahnya, kulihat beberapa kali ia menghembuskan nafasnya kasar.
"Kenapa sih? Dari tadi gelisah mulu" tanyaku masih sambil memfokuskan diri dengan jalan
"Ihh itu tuh aku bakalan agak sibuk belakangan ini jadi bakal jarang ketemu kamu, osis akan sering ngadain rapat soal bazaar nanti" memang Rin adalah salah satu pengurus inti osis sebenarnya aku kurang setuju ketika mengetahui ia bergabung dengan osis tetapi kuurungkan, aku tidak punya hak untuk itu.
"Lah trus?" kunaikkan salah satu alisku
"Ihh kamu mah gitu..." ia memukul pelan lenganku
"Eh-eh aku bakal nungguin kamu kok sampe kamu selesai rapat dan aku udah bilang kan, kamu tinggal aja di rumah aku supaya kita sering-sering ketemunya"
"Takutnya ngerepotin kamu..."
"Ngga bakal kok, aku juga sering kesepian tinggal di rumah sendiri. Yah? Mau kan yah?"
Ya memang aku selalu mengajaknya untuk tinggal dirumahku supaya aku bisa menjaganya tiap saat tetapi ia selalu saja menolak nya dengan berbagai alasan, aku harap dia mau mendengarkanku saat ini.
"Aku pikirin dulu yah~"
Aku memarkir mobilku, diparkiran sekolah saat ini masih sepi, diingat saat ini masih jam berapa
"Makasih ya Ren, aku mau langsung ke kelas nih. Bye~"
Ia keluar dari mobilku setelah kubalas dengan anggukan, sepertinya dia buru-buru. Aku berjalan di koridor sekolah dan memang masih sepi hanya terlihat beberapa gadis yang menyapaku. Yap aku cukup terkenal disekolah karena prestasiku yang lumayan bagus dan sifatku yang ramah, bahkan aku banyak mendengar berita bahwa tidak jarang adik kelas perempuan menyukaiku. Pfft, jadi orang terkenal itu susah ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Rin To My Ren.
Teen FictionKisah seorang gadis yang menyukai olahraga basket! Ia mempunyai sahabat yang sangat menyayanginya dengan sepenuh hati, seiring waktu berjalan gadis ini memilik perasaan yang 'Salah' terhadap sahabatnya. Mari kita simak kehidupan gadis ini, apakah ia...