Part 5

460 33 1
                                    

Ren/Nino POV

"Kamu ada hubungan apa sama Ibu Rika? Dan kuharap kamu jawab ini dengan jujur"

Deg!

"Ri-Rin? Ka-Kamu lihat tadi?"

"Iya! Kamu ngga mau jujur sama aku?"

'Kenapa dia marah padahal sebenarnya itu hakku ingin berbuat apapun sama orang lain? Apakah ini tandanya dia punya perasaan yang sama ke aku? Tetaplah bermimpi Ren tetaplah bermimpi~'

"Kenapa diam?! Kamu beneran punya hubungan ama dia Ren?" suaranya mulai melemah diakhir kalimatnya

"Itu bukan seperti yang kamu lihat Rin, jujur nih ya memang aku sama dia ngga punya hubungan apa - apa tapi dia pernah ungkapin perasaannya ke aku. Tadi dia coba nanya lagi apa aku berubah pikiran atau ngga tapi aku tetap ngga berubah pikiran, alhasil dia mulai nyerah dia bilang mau ikhlasin aku sama orang yang aku sayang jadi dia nangis tadi trus tiba - tiba dia cium trus meluk itu diluar dugaan aku. Tapi Ren ngga punya perasaan ke dia" jelasku panjang lebar

"Dia pernah nembak kamu?!"

"Iya, sudah kan? Sekarang kamu istirahat lagi sana aku mau kelapangan udah disuruh nih ama Ridwan"

aku mengambil handuk dan berjalan menuju kekamar mandi setelah itu aku memakai kaos hitam dan celana basket kebetulan baju basketku hilang jadi aku pakai baju kaos dulu selagi menunggu baju basket baruku jadi kuambil ponsel dan jam tangan diatas nakas, kulihat wajahnya sangat damai saat tidur kukecup keningnya dan kupakaikan selimut sedada lalu aku berangkat menuju lapangan.

Dilapangan~

"Ayo semua kita lakukan peregangan dan latihan seperti biasa, sabtu nanti kita tanding lawan Griff, pertandingannya dipercepat" teriak ridwan dari pinggir lapangan

"Semaunya aje tuh sih Viny majuin pertandingannya" ucap Alexis yang kudwngar tidak menyukai Viny

Aku hanya menggelengkan kepala lalu kami mulai berkumpul, melakukan peregangan dan memulai latihan.

1 setengah jam kami berkutat dengan bola bundar berwarna orange itu kami kemudian kembali dikumpulkan

"Yap! Kurasa cukup untuk hari ini! Kalian semua hati - hati dijalan, jangan lupa sabtu ini. Jaga kesehatan kalian!" teriak Ridwan mengakhiri latihan ini

"Ren gimana? Ada perkembangan ngga?" boby menghampiriku sambil menenteng tasnya

"Napa lu? Perkembangan apa sih?"

"Itu sama Rin" ia menurun naikkan kedua alisnya

"Paan sih bob jijik gua liat muka lu!" kuberikan jitakan dikepalanya

"Yaelah gua tunggu cerita lu ye? Yaudah gua duluan" ia berlari meninggalkanku, aku berjalan menuju rumahku sambil mendribble bola basket tanpa disengaja bola basketku terlepas dari jangkauanku dan itu terlempar begitu saja dibelakang seorang gadis untung saja tidak mengenai kepalanya, bolaku berhenti tepat saat menabrak kaki gadis itu kuambil bolaku dan mulai meminta maaf

"Ah maafin gue.... Eh viny?" aku baru aadar ternyata gadis itu viny sedari tadi aku tidak memperhatikannya karena ia membelakangiku

You're Rin To My Ren.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang