Seperti yang dijadwalkan pagi ini kami kembali lagi latihan bersama Griff dan hasilnya tetap sama seperti pertandingan sebelumnya Veins yang memenangkannyaTerlihat Viny datang menghampiri Ren sambil membawa sebuah kertas sepertinya sebuah data tentang timnya terlihat juga Ren pasrah dengan sikap Viny
Ren POV
Saat Viny telah selesai menceritakan apa kekurangan timnya padaku, kulihat Rin berjalan kearahku sambil membawa sebotol air mineral dingin dan sebuah handuk kecil
"Ini minum dulu" Ia menyodorkan botol air itu lalu kuteguk hingga setengahnya
"Makasih ya Rin" lalu kukembalikan botol itu padanya dan ia memberikan handuk kecil padaku. ia menatapku sambil menaikkan satu alisnya dan melirik kearah Viny
Ah! Bodohnya aku sampai lupa hal penting itu, dia ngamuk lagi kalo aku dimodusin sama Viny. Bisa hancur rumahku.
"Viny, sini bentar deh" ia langsung berlari kearahku
"Kenapa?"
"Kita bicara ditempat lain yuk" kembali ku lihat Rin yang sudah kembali bergabung dengan temannya sambil mengedipkan mataku
"Gini Vin, err gimana bicaranya ya" ucapku saat berada di ruangan ganti yang hanya ada kami berdua
"Kok kamu bingung gitu, bicara aja kali" ia mengelus pipi kiriku dan itu membuatku merinding langsung saja ku tahan tangannya itu
"Gini Vin, aku udah jadian sama Rin jadi aku minta tolong sama kamu untuk jaga sikap kamu. Berhentilah mencoba mendekatiku dan berhentilah bersikap manja padaku karena aku sudah punya Rin dan aku ngga mau dia cemburu hanya karena sikap kamu ini." jelasku panjang lebar
"Ta-Tapi aku ngga bisa berhenti. Karena aku udah suka ama kamu dan cinta ama kamu!"
"Aku tau itu Vin, aku sangat tau itu. Aku juga suka sama kamu, aku suka sifat kamu yang memperhatikan orang disekitarmu. Suka belum tentu cinta Vin itu yang aku rasain kekamu, cinta sudah tentu suka dan itu yang aku rasain ke Rin. Aku harap kamu mengerti." Aku tersenyum kearahnya dan dapat kulihat matanya berkaca - kaca langsung saja kutarik dia kepelukanku dan membiarkannya dia menangis
"Aku ngga bisa Ren" racaunya
"Kamu bisa Vin, kamu pasti bisa!" ucapku meyakinkannya dan melepaskan pelukanku
"Ta-Tapi a-aku akan berusaha meskipun susah" ia terisak kembali dan kuhapus air matanya dengan jariku
"Bagus kalau begitu jadi berhentilah menangis, kau masih teman bahkan seorang adik bagiku" Kukecup lama bibirnya itu hanya berniat untuk menenangkannya.
Lalu aku beranjak menemui Rin
"Rin udah ku kasih tau" bisikku saat berada di sampingnya
"Bener?" ucapnya tak percaya
"Bener yaelah, makan yuk lapar ini" ajakku
"Yuk deh tapi izin dulu" ia menarik ku ke arah anggota tim yang lain
"Wey w mau pergi makan dulu ye sama Rin, w duluan" ucapku pada yang lain
"Iye dah yang mau berduaan" ucap Boby
"Makanya cari pacar dah bob"
"Iya nih bob cari pacar sono"
"Yaelah w punya gebetan kali" ucap Boby dengan jujur, kami semua kaget
"Bener bob? Mau lo jadiin keberapa lagi deh?" ucapku langsung saja boby melemoar ku dengan bola basket yang ada di tangannya
"Ya kepo aje lu, nanti kalian liat siapa. Pasti kaget"
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Rin To My Ren.
Teen FictionKisah seorang gadis yang menyukai olahraga basket! Ia mempunyai sahabat yang sangat menyayanginya dengan sepenuh hati, seiring waktu berjalan gadis ini memilik perasaan yang 'Salah' terhadap sahabatnya. Mari kita simak kehidupan gadis ini, apakah ia...