Part 7

360 27 4
                                    

Mobil yang dikendarai Ren berhenti di dekat lapangan basketnya, lalu ia mengambil bola basket dari bagasi mobilnya.

Pikiran dan perasaannya tercampur aduk

Tes!

Tes!

Tes!

Air hujan membasahi tubuh Ren yang masih memakai pakaian lengkap itu, ia tidak peduli tentang hujan dan terus bermain basket mendribble dan mencoba melakukan shoot.

Hampir satu jam ia bermain basket tanpa henti tiba tiba ia jatuh terduduk sepertinya ia sudah sampai di batasnya tetapi hujan senantiasa menemaninya.

Rin POV

'Ren aku tidak bermaksud melakukannya!'

Teriakku dalam hati ketika sampai dirumah milk Ren yg kutinggalli (?), aku berjalan menuju dapur

"Bibi! Ren sudah pulang?" Ucapku panik

"Belum non Rin, tadi non Ren pergi sama temannya" ucap bibi sambil tergopoh-gopoh menghampiri ku

"Padahal hujan deras sekarang.." lirihku

'Ren maafkan aku, kamu dimana?'

Kriet~

Terdengar suara pintu terbuka dengan cepat aku berlari menuju ke depan dan kudapati Ren yang seluruh pakaiannya basah kuyup karena kehujanan

"Ren kamu darimana aja sih? Hujan hujanan lagi aku khawatir tau" ucapku tanpa dosa sambil mendekatinya

"Jangan dekati gue! Dan jangan sentuh gue!" Bentaknya lalu dengan cepat ia naik ke kamar dan membanting pintu dengan keras

'Aku tau Ren aku salah, salah tidak merespon perasaanmu, aku hanya takut. Itu saja' lirihku

_________________________

Sudah hampir seminggu dua sejoli itu tidak berbicara bahkan saling sapa saja tidak pernah setelah kejadian itu

Minggu, 15.30

Ridwan POV

Ya aku berbohong jika ku bilang tidak ada yang terjadi antara Rin dan Ren, belakangan ini kudengar mereka tidak saling sapa disekolah atau dimana pun itu, dan terbukti saat latihan mereka benar benar tidak saling sapa satu sama lain. Ren dengan seenaknya main basket sambil mencoba melakukan shoot dan Rin yang sibuk dengan catatan tentang tim kami.

Beberapa menit ku tunggu mereka tidak saling sapa juga seperti orang yang tidak kenal satu sama lain, oke cukup sampai sini!

"Kalian kaya anak kecil tau gak! Marahan lama lama padahal jelas jelas kalian sahabatan!" Bentakku sambil ku lempar asal bola basket yang di tangan ku

Ren menghentikan kegiatannya begitu juga dengan Rin dan anggota lainnya

"Wan . ." Ucap Boby sebelum perkataannya dipotong oleh Ridwan

"Lu diem Bob! Sebenarnya masalah kalian apa sampai segitunya?! Hah? Gue sebagai ketua melarang kalian ikut latihan sebelum kalian berbaikan! Meskipun kau manager Rin dan meskipun kau yang mempunyai fasilitas ini Ren!"

Bentakku sekali lagi panjang lebar sebelum Ren mengambil tas dan bola basket miliknya kemudian berjalan dengan cepat meninggalkan lapangan.

Rin masih diam menunduk sambil memegang catatannya.

Ku Hela nafas pelan lalu ku hampiri Rin
"Masalah kalian sebenarnya apa? Apakah tidak bisa diselesaikan baik baik? Jika kalian diam seperti ini tidak akan selesai"

You're Rin To My Ren.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang